Waspada DBD
Dinkes Mendadak Lakukan Fogging, Dua Warga Sekernan Dirawat karena DBD
Dua warga Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi terserang demam berdarah dengue atau DBD.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Dua warga Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi terserang demam berdarah dengue atau DBD.
Informasi yang diterima kedua orang tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di RSUD Ahmad Ripin Sengeti.
Hal ini disampaikan Zulkifli warga Desa Sekernan. Ia menyebutkan ada dua orang warga di desanya mulai terserang penyakit demam berdarah. Dikatakannya mereka merasakan demam selama beberapa hari serta mengeluarkan bintik merah pada beberapa bagian kulit.
"Iya di RT kami ini sudah dua orang yang terkena itu (demam berdarah), di rumah sakit sekarang dirawat," kata Zulkifli, Warga Rt 09 Desa Sekernan, Jumat pagi (01/11).
Plt Dinas Kesehatan Yes Isman saat dikonfirmasi menyebutkan pihaknya memang telah menerima laporan tersebut. Namun, saat ini pihaknya masih mendata sejumlah masyarakat yang terserang penyakit demam berdarah.
Ia menduga perkembangan nyamuk tersebut pada daerah-daerah yang masih adanya sisa genangan air hujan. Wilayah-wilayah tersebutlah yang diduga menjadi media perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti itu.
"Kemarin kan memang ada mulai hujan, jadi ada tempat-tempat yang tergenang oleh air, tempat-tempat itu lah yang berpotensi berkembangnya nyamuk itu. Ini yang harus kita berantas dengan cara membersihkan," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan Yes Isman, Selain kegiatan PSM (pembersihan sarang nyamuk) upaya yang tengah dilakukan oleh pihaknya yaitu intensif dengan melakukan fogging (pengasapan) pada beberapa wilayah yang didapati ada penderita.
"Jika di suatu daerah ditemukan kasus positif DB, diasumsikan ada nyamuk yang sudah menggigit penderita dan berpotensi menularkan. Maka di radius 200 meter itu kita lakukan fogging," ucapnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dengan melakukan 3M. Cara ini dinilai sebagai upaya untuk memutus perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti terutama pada tempat-tempat yang berpotensi sebagai berkembangbiaknya.
"Menutup semua tempat yang bisa menampung air, baik di dalam maupun di luar rumah. Kemudian menguras itu tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, akuarium, satu hingga dua kali seminggu. Mengubur, itu barang-barang bekas, kaleng, botol itu dikubur atau ditanam," pungkasnya.
Dinas Kesehatan Muarojambi
fogging
warga Sekernan
dirawat di Rumah Sakit
demam berdarah
Demam Berdarah Dengue
DBD
waspada
Tribunjambi.com
Delapan Meninggal Karena Lambat ke Fasilitas Layanan Kesehatan, 899 Kasus DBD di Provinsi Jambi |
![]() |
---|
Data Dinkes Tanjabtim Hingga Pertengahan 2020, Dua Meninggal karena DBD |
![]() |
---|
Staf KUA di Tanjabtim Meninggal karena DBD, Tercatat 135 Kasus Sepanjang Juni-Agustus |
![]() |
---|
Tiga Bulan Nol Kasus, Dinkes Sarolangun Catat 41 Kasus DBD Periode Januari-Mei 2020 |
![]() |
---|
Dinkes Muarojambi Tetap Galakkan Fogging, Meski Kasus DBD Terus Menurun |
![]() |
---|