VIDEO

Debat Panas Kompas TV, Pantaskah Fachrul Razi Jabat Menag? Kupas 5 Eks-Jenderal TNI di Kabinet

Tayangan Rosi di Kompas TV edisi 31 Oktober menjadi trending. Dalam acara itu, satu di antaranya membahas tentang adanya lima purnawirawan perwira ti

Editor: Duanto AS

Debat Panas Kompas TV, Pantaskah Fachrul Razi Jabat Menag? 5 Eks-Jenderal TNI di Kabinet

TRIBUNJAMBI.COM - Tayangan Rosi di Kompas TV edisi 31 Oktober menjadi trending.

Dalam acara itu, satu di antaranya membahas tentang adanya lima purnawirawan perwira tinggi TNI di kabinet Indonesia Maju.

Tayangan itu diposting di Youtube Kompas TV dengan judul "Acara Debat Panas! Pantaskah Fachrul Razi Jabat Menag? | Ketika Jokowi Minta Maaf - ROSI (3)"

Rosiana Silalahi, yang membawakan acara bertanya pendapat beberapa narasumber yang hadir di sana, di antarnya Rocky Gerung.

Pemain Anak Langit Dylan Carr Alami Kecelakaan Hebat, Begini Kondisinya, Benarkah Belum Sadar?

Kisah Tragis Asmara Indah Permatasari dan Arie Kriting di Tangan Ibu, Ini yang Terjadi Sebenarnya

Daftar 5 Artis yang Disebut di Surat Dakwaan Jaksa KPK, Kasus Pencucian Uang Wawan Makin Panas

Dalam tayangan Rosi di Kompas TV, sempat terjadi adu argumen antara beberapa narasumber yang hadir.

Berikut ini tayangan Youtubenya:

"Acara Debat Panas! Pantaskah Fachrul Razi Jabat Menag? | Ketika Jokowi Minta Maaf - ROSI (3)

Presiden Jokowi meminta maaf atas ketidakmampuannya dalam mengakomodir semua masukan dan permintaan dalam penyusunan Kabinet Indonesia Maju.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi selang dua hari setelah pengumuman dan pelantikan para menteri.

Bahkan, tagar Jokowi minta maaf #JokowiMintaMaaf pun sempat menjadi trending.

Sejalan dengan itu, banyak pihak yang menilai ada catatan penting terkait nama-nama di Kabinet pilihan Jokowi - Maruf.

Meskipun sejatinya hal itu adalah hak prerogatif presiden dan wakil presiden dalam memilih dan menentukan siapa yang dipercaya untuk membantunya dalam menjalankan pemerintahan lima tahun ke depan.

Apakah permintaan presiden merupakan hal yang wajar?

Adakah makna politis dari pernyataan tersebut?

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved