Kuota FLPP Tipis, Apa yang akan Terjadi Pada Perumahan? Ramond Fauzan Beri Penjelasan
Dia mengatakan, walaupun rumah subsidi masih tersedia tetapi karena anggaran pemerintah terbatas untuk memberikan subsidi ke masyarakat, maka ..
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Duanto AS
Kuota FLPP Tipis, Apa yang akan Terjadi Pada Perumahan? Ramond Fauzan Beri Penjelasan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) diperkirakan akan berkurang sejalan dengan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jambi, Ramond Fauzan, juga menyayangkan kondisi tersebut.
Dia mengatakan, walaupun rumah subsidi masih tersedia tetapi karena anggaran pemerintah terbatas untuk memberikan subsidi ke masyarakat, maka realisasi untuk KPR belum bisa dilakukan.
"Secara nasional, kalau tahun lalu realisasinya FLPP dan SSB sekitar 258 ribu ditahun 2018, di tahun 2019 untuk rumah bagi MBR baru anggarkan sekitar 168 ribu rumah, artinya masih kurang itulah kondisinya, nanti di tahun 2020 baru dianggarkan 110 ribu rumah, tahun 2020 masih ada tapi jumlahnya belum banyak dan itu yang kita butuhkan untuk dikomunikasikan lagi ke pemerintah," jelasnya.
• INFO PENTING Jambi, 28 Bus Koja Trans sudah Beroperasi, Jauh Dekat Rp 5000 Fasilitas Komplit
• Sudah Diteken, Pengumuman CPNS 2019 November 2019, Tanggal Berapa? Siapkan Dokumenmu!
• MENTERI Kabinet Indonesia Maju Siap-siap Dijewer Amien Rais, Begini Tanggapan Menohok Mahfud MD
Ramond juga mengatakan, banyak stok rumah yang tersedia untuk program FLPP. Seharusnya realisasi rumah tumbuh dari 258 ribu, tetapi hanya tersedia hanya 160 ribu, secara nasional mungkin ada 100 ribu lebih stok rumah yang belum bisa tersalurkan.
"Kondisinya sama juga di Jambi, mungkin ada sekitar 3000 stok rumah yang belum bisa akad kredit, kita semua juga masih menunggu," ujarnya.
Pihaknya mau tidak mau bertahan dengan kondisi ini dan menunggu putusan Pemerintah pusat.
Dia menjelaskan untuk kebutuhan rumah di Jambi secara realisasi terjadi peningkatan. Ditahun 2018 DPD REI Jambi telah merealisasikan kebutuhan rumah di angka 7000 dan ditahun ini seharusnya meningkat 20 persen karena secara market tidak ada masalah dan permintaan masih cukup tinggi.
"Tapi realisasi KPRnya yang masih bermasalah, secara umum kuota FLPP memang sudah habis, jadi kita fokus menunggu untuk realisasi tahun depan," katanya.
Ramond juga mengajak agar developer developer juga menggali kembali potensi rumah komersil secara bisnis.
"Tugas kita bersama-sama membangkitkan lagi sektor properti, jadi secara umum sektor properti Jambi yang memang 90 persen di topang rumah subsidi cukup terganggu dengan keadaan ini, karena punya konsumen, punya stok tapi tidak bisa disalurkan," pungkasnya.
• 2 Pendaki yang Hilang di Gunung Dempo Belum Ditemukan, Pencarian Diperpanjang 3 Hari
• Lampu Asmara Meriam Bellina, Adegan di Film Roro Mendut (1982) Batal karena Terlalu Vulgar