Sisi Lain Menteri
Masa Lalu Tito Karnavian Unik, Lulus Tes Akabri, Kedokteran Unsri, HI UGM, STAN, Tapi Pilih Polisi
Saat kelas 3 SMA, Tito Karnavian mengikuti ujian perintis. Semua tes lulus, dari AKABRI, Kedokteran Unsri, HI UGM, STAN. Kok pilih jadi polisi?
Saat kelas 3 SMA, Tito Karnavian mengikuti ujian perintis. Semua tes lulus, dari AKABRI, Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Berikut ini perjalanan karier sang jenderal polisi
TRIBUNJAMBI.COM - Dari jabatan Kapolri menjadi Menteri Dalam Negeri, itulah karier Tito Karnavian.
Perjalanan karier sosok Jenderal Polisi Tito Karnavian memang menarik.
FB LIVE PELANTIKAN MENTERI
Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, ini pernah sukses di tim Densus 88 dalam menaklukkan teroris, menjadi Kapolri, hingga di posisi sekarang ini.
Berikut ini jejak karier Tito Karnavian.
Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, MA, PhD, lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964.
Baca Juga
• Resmi! Ini Daftar Lengkap 34 Menteri/Pembantu Jokowi-Maruf Amin, Sikap Prabowo Saat Namanya Disebut
• Ini Bakal Terjadi Jika Prabowo Jadi Menteri Pertahanan, Rocky Gerung Sebut Jadi Penguasa Istana
• Detik-Detik Skandal Video Mahasiswi Cantik Peluk Dosen Pakai Kaca Mata di Kamar, Pakai Bahasa Sunda
Kariernya di kepolisian cemerlang.
Tito termasuk seorang polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat.
Dia pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-23 .
Perjalanannya saat di Densus 88 pun penuh tantangan.
Melansir wikipedia, saat masih menyandang pangkat AKBP, ia memimpin tim Densus 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr Azahari di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
Setelah itu, pangkatnya dinaikkan dan menerima penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, seperti Idham Azis, Saiful Maltha, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan lainnya.
Aksinya membongkar jaringan teroris bukan hanya itu.
Tito pernah memimpin sebuah tim khusus kepolisian yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top.

Keberhasilan itu pun membuat Tito Karnavian mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi.
Akhirnya, Tito Karnavian diangkat menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri.
Perjalanan karier pria angkatan Akademi Polisi 1987 ini makin bersinar.
Kariernya terus menanjak.
Dia sempat menjabat sebagai Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya.
Lalu pada 14 Maret 2016, Tito diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, menggantikan Komjen Pol Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun.
Pada 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo mengirim surat kepada DPR, yang isinya menunjuk Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang akan segera pensiun.
DPR menyetujui usulan ini dalam sidang paripurna pada awal bulan Juli 2016.
Puncak karier Tito di kepolisian pun tiba.
Seacra resmi resmi Tito Karnavian dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Juli 2016.
Ini merupakan prestasi, karena ia menjadi lulusan Akpol angkatan 1987 tercepat yang menyandang pangkat bintang empat.
Namun pada 22 Oktober 2019, Tito Karnavian diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo melalui Surat Permohonan Pemberhentian kepada DPR-RI.
Surat itu disetujui dalam Sidang Paripurna Ke-3 yang dipimpin oleh Ketua DPR-RI periode 2019-2024, Puan Maharani.
Pada 23 Oktober 2019, Tito Karnavian dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju.
Latar belakang pendidikan Tito Karnavian
Masih dari sumber wikipedia, Tito Karnavian mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di sekolah Xaverius, kemudian SMA Negeri 2 Palembang.
Dia melanjutkan pendidikan AKABRI pada 1987 karena gratis. Dia tidak ingin membebankan biaya orang tuanya.
Pada 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta pada 1996 dan meraih strata 1 dalam bidang Police Studies.
Lulus tes masuk 4 sekolah berkualitas, pilih jadi polisi?
Tatkala duduk di kelas 3 SMA, Tito mulai mengikuti ujian perintis. Semua tes yang ia jalani lulus, mulai dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Keempatnya lulus, tapi yang dipilih adalah AKABRI, terutama Akademi Kepolisian.

Riwayat pendidikan Tito Karnavian
SD Xaverius 4 di Palembang (1976)
SMP Xaverius 2 di Palembang (1980)
SMA Negeri 2 Palembang (1983)
Akademi Kepolisian (1987); Penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik.[7]
Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, UK (1993)
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996); Penerima bintang Wiyata Cendekia sebagai lulusan PTIK terbaik
Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998)
Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand (1998)
Sespim Pol, Lembang (2000)
Lemhannas RI PPSA XVII (2011) penerima Bintang Seroja sebagai peserta Lemhanas terbaik.
Ph.D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (magna cum laude) (2013)
Tanda Pangkat Tito Karnavian
Letnan Dua (1987)
Letnan Satu (1990)
Kapten (1993)
Mayor (1997)
Ajun Komisaris Besar Polisi (2001)
Komisaris Besar Polisi (2005)
Brigadir Jenderal Polisi (2009)
Inspektur Jenderal Polisi (2011)
Komisaris Jenderal Polisi (2016)
Jenderal Polisi (2016)
Riwayat Jabatan Tito Karnavian
Pamapta Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1987)
Kanit Jatanras Reserse Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1987–1991)
Wakapolsek Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1991–1992)
Wakapolsek Metro Sawah Besar Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya
Sespri Kapolda Metro Jaya (1996)
Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1996–1997)
Sespri Kapolri (1997–1999)
Kasat Serse Ekonomi Reserse Polda Metro Jaya (1999–2000)
Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya (2000–2002)
Kasat Serse Tipiter Reserse Polda Sulsel (2002)
Koorsespri Kapolda Metro Jaya (2002–2003)
Kasat Serse Keamanan Negara Reserse Polda Metro Jaya (2003–2005)
Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya (2004–2005)
Kapolres Serang Polda Banten (2005)
Kasubden Bantuan Densus 88/AT Bareskrim Polri (2005)
Kasubden Penindak Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006)
Kasubden Intelijen Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006–2009)
Kadensus 88/AT Bareskrim Polri (2009–2010)
Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2011–21 Sept 2012)
Kapolda Papua (21 Sept 2012–16 Juli 2014)
Asrena Polri (16 Juli 2014–12 Juni 2015)
Kapolda Metro Jaya (12 Juni 2015–16 Maret 2016)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (16 Maret 2016–13 Juli 2016)
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (13 Juli 2016–22 Oktober 2019)
Menteri Dalam Negeri (23 Oktober 2019-sekarang)
Itulah sosok Tito Karnavian, perjalanan karier dari Kapolri jadi Menteri Dalam Negeri.
Subscribe Youtube
• Detik-Detik Perselingkuhan Sang Suami Kencan Terlarang di Kamar Kos Surabaya, Sang Istri Lakukan Ini
• Pramugari Garuda Indonesia Dianiaya sebelum Kopassus Tiba Menyelamatkan, Peristiwa 1981
• PENYEBAB Sebenarnya Susi Pudjiastuti Tak Jadi Menteri, Konfilk dengan Luhut dan Disebut Membangkang