Superliga Junior 2019
Superliga 2019: Sempat Libas Atlet Jepang, Atlet Cantik Asal Jambi Ini Juara Usai Kalahkan PB Djarum
Hasil manis ini juga sekaligus mengulang keberhasilan di Superliga 2018 lalu saat PB Exist menang 3-2 atas tim beregu putri U-19 PB Djarum Kudus.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
Sementara itu, Jesita/Larasati mengaku sangat puas karena bisa memberikan permainan terbaik untuk tim di partai penentu. “Rasanya lega bisa ngasih yang terbaik buat tim ini,” ungkap Jesita Putri Miantoro selepas pertandingan.
“Pastinya senang bisa sumbang poin dan bisa jadi penentu kemenangan untuk tim. Dari awal masuk lapangan kita memang sudah yakin bisa memenangkan pertandingan ini. Karena memang di lapangan pun tadi kita berusaha untuk nyerang duluan. Tapi kita juga nggak nyangka bakal bisa menang dua game langsung,” sambung Putri Larasati menambahkan.
Hasil Pertandingan Final Beregu Putri U-19 Caffino Superliga Junior 2019:
PB Exist Jakarta 3 – 1 PB Djarum Kudus
Putri Kusuma Wardani vs Aisha Galuh Maheswari | 21-16 dan 23-21
Nita Violina Marwah/Putri Syaikah Ulima Hidayat vs Febriana Dwipuji Kusuma/Indah Cahya Sari Jamil | 12-21, 21-19 dan 21-19
Nurani Ratu Azzahra vs Alifia Intan Nurrokhim | 20-22 dan 15-21
Jesita Putri Miantoro/Putri Larasati vs Aldira Rizki Putri/Metya Inayah Cindiani | 21-17 dan 21-13
Farica Abela vs Komang Ayu Cahya Dewi | Tidak Dimainkan
Sosok Nurani Ratus Azzahra?

Darah atlet sudah mengalir dalam jiwanya sejak lahir. Dilahirkan dari keluarga pebulutangkis lantas pula menjadikannya seorang atlet bulutangkis saat ini.
Di usianya yang tergolong muda yakni 17 tahun ia sudah banyak mengikuti berbagai pertandingan baik dalam maupun luar negeri.
Ia sudah mulai berlatih menjadi pemain bulu tangkis sejak usianya baru 6 tahun dan sudah mulai mengikuti pertandingan pada usia 7 tahun.
“Dalam latihan emang ketat dari jam 7-10 pagi lalu lanjut sekolah. Lanjut lagi sore sampai malam. Dan itu jadwal harian yang harus dilalui diasrama. Kegiatan diluar jadi atlet yaitu les bahasa inggris karena sudah mulai masuk level internasional,” ceritanya kepada tribunjambi.com
Ia sudah berada di asrama selama tiga tahun dan jauh dari keluarga. Ia mengatakan awalnya memang sedih tapi ia selalu mengingat ini adalah impiannya untuk lebih serius di bulu tangkis yang harus dijalani dengan serius dan tidak boleh disia-siakan.
Saat ini ia mewakili Kota Jambi dalam porprov 2018. Meski sudah banyak melalui banyak pertandingan ia mengaku masih gugup saat akan bertanding.
“Setiap pertandingan masih ngerasa gugup, masih ngerasa tegang. Mau itu tanding sama siapapun apalagi pernah tanding sama orang yang sama sebelumnya. Itu jadi beban menurutku. Aku mensiasatinya dengan teriak saat pertandingan, biar lepas pas main,” papar remaja yang akrab disapa Lala ini.
Menyiasati kegugupannya sebelum pertandingan pun ia melakukan ritual khusus yaitu dengan meminum susu strawberry sebelum pertandingan.
Sudah lebih dari 10 tahun bergelut dibidang bulu tangkis ia mengaku tidak tertarik dengan bidang lainnya. Merasa bosan itu pasti katanya. Intinya ia memanfaatkan waktu libur untuk tidak memikirkan pertandingan atau latihan. Pada waktu latihan tidak perlu memikirkan hal diluar latihan. (nurlailis)