Kisah Haru Driver Ojek Online yang Lulus S2 Cum Laude Magister Hukum, Ternyata Ingin Lanjut Doktor
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kuliahnya, Badrut Tamam bekerja sebagai sopir ojek online di Kabupaten Jember.
TRIBUNJAMBI.COM - Driver Ojek Online yang Lulus S2 Cum Laude Magister Hukum Ini Ternyata Ingin Lanjut Doktor.
Tak sedikit sebagian masyarakat masih menilai rendah dengan sosok driver ojek online.
Namun jangan sangka, banyak driver ojek online yang ternyata memiliki status pendidikan cukup tinggi.
Seperti halnya sosok Barut Tamam, warga Desa Tisno Gambar, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jawa Timur berhasil menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana (S2) di IAIN Jember.
Bahkan sosok driver ojek online, Barut Tamam lulus S2 dengan predikat Cum Laude.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan kuliahnya, Badrut Tamam bekerja sebagai sopir ojek online di Kabupaten Jember.
Ia menyandang gelar magister hukum dan baru diwisuda pada 12 Oktober 2019.

Berikut fakta tentang Badrut Tamam, sopir ojek online yang lulus S2:
1. Kuliah S2 sejak tahun 2017
Badrut Tamam tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana IAIN Jember pada tahun 2017.
Setahun kemudian, tepatnya awal tahun 2018, Tamam mulai menjadi driver ojek online.
Ia tetap bekerja sebagai driver ojek onlie hingga lulus kuliah S2 dan menyandang gelar magister hukum.
• Dua Malam Anak Tidur dengan Pengasuh, Orangtua Curiga, Setelah Diperiksa Baru Ditemukan Penyebabnya
• Nggak Kapok, Kelakuan Nakal Ifan Seventeen Lagi-lagi Kepergok Jalan Bareng Citra Monica
• Ayu Ting Ting Dikira Tak Pakai Celana Saat Olahraga Bareng Pemuda Kampung, Intip Fotonya
• Ini Bocoran Lengkap Kabinet Jokowi, Nama Prabowo Subianto Masuk, Ada yang Dari Papua dan Usia Muda
Selama kuliah, lanjut dia, harus pintar mengatur dan membagi waktu, antara jam kuliah dan jam kerja sebagai driver ojek online.
Kepada Kompas.com, ia mengambil S2 karena belum puas dengan ilmu yang dia peroleh.
Tamam wisuda pada 12 Oktober 2019.
2. Matikan aplikasi saat kuliah
Saat masuk kelas dan mengikut kuliah, Tamam memilih untuk mematikan aplikasinya agar bisa konsentrasi belajar.
“Harus berbagi waktu, ya kalau waktu kuliah, saya off-kan dulu aplikasinya. Begitu selesai kuliah, saya langsung narik lagi,” katanya. Selama mengikuti kuliah, Tamam mengaku tetap menggunakan jaket seragam ojek online.
“Saya selalu pakai jaket Go-Jek ketika kuliah di kelas, dan saya tidak pernah malu. Toh, yang saya lakukan adalah untuk mencari ilmu, dan pekerjaan ini adalah pekerjaan halal,” ucapnya.
3. Sempat kesulitan saat akan bayar kuliah
Kepada Kompas.com, Rabu (16/10/2019), Tamam mengaku sempat kesulitan saat kuliah, terutama saat akan membayar biaya kuliah, karena pendapatan driver ojek tidak menentu.
Namun keyakinan membuat dia terus optimis bisa menyelesaikan kuliah pascasarjana.
“Ya, namanya pendapatan driver ojek, juga tidak menentu pendapatannya. Tapi, alhamdulillah ada saja jalannya hingga akhirnya saya menyelesaikan pendidikan ini,” katanya.
Tamam mengaku melanjutkan kuliah ke pascasarjana karena belum puas dengan ilmu yang dia peroleh saat ini.
“Saya enggak puas dengan ilmu yang saya dapat saat ini dan saya haus akan ilmu. Maka, saya terus ingin belajar, belajar, belajar, dan terus belajar,” ujar dia.
4. Lanjut doktor
Setelah lulus pascasarjana, Tamam mengaku ingin terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ia menyandang gelar magister hukum dan baru diwisuda pada 12 Oktober 2019.
“Saya akan lanjutkan pendidikan ke jenjang doktor, tidak ada kata menyerah, karena saya yakin, pasti ada jalan, apalagi saya mencari ilmu,” katanya.
Selama kuliah, lanjut dia, harus pintar mengatur dan membagi waktu, antara jam kuliah dan jam kerja sebagai driver ojek online.
“Harus berbagi waktu, ya kalau waktu kuliah, saya off-kan dulu aplikasinya. Begitu selesai kuliah, saya langsung narik lagi,” katanya.
5. Didukung istri
Ubaidillah, pamam Tamam bercerita bahwa keponakannya baru menikah pada April 2019 lalu.
Walaupun sudah menikah, Ubaidillah berharap Tamam tetap bersemangat untuk mencari ilmu.
Ia sendiri mengaku sangat mendukung Tamam untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Bulan April kemarin dia menikah dan istrinya selalu mendukung dia untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Jadi, saya sangat bangga karena istrinya mendukung karier suaminya,” ujarnya.