Para Wartawan Senior Kompas Kaget, August Parengkuan Berpulang

August Parangkuan sudah menjadi jurnalis Harian Kompas sejak tahun 1965. Pada 1992, ia menjadi Wakil Pimpinan Redaksi Harian Kompas hingga

Editor: Duanto AS
KOMPAS/KARTONO RIYADI
August Parengkuan, mantan Dubes RI untuk Italia serta mantan wartawan harian Kompas. 

Para Wartawan Senior Kompas Kaget, August Parengkuan Berpulang

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Duta Besar RI untuk Italia August Parengkuan meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019) pukul 05.50.

Mantan wartawan harian Kompas ini berpulang pada usia ke-76.

Baca Juga

Update Mahasiswa yang akan Unjuk Rasa Mulai Mendekati Istana Negara, Mulai Kumpul

Bau Busuk di Masjid Sirotal Mustakim, Remaja 16 Tahun Tergolek Lemah Diduga Usai Gugurkan Kandungan

Jokowi Ngaku Sudah Tahu Bocoran Menteri, Netizen Mengajukan Diri Jadi Menteri Baru Beres D3

August akan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat, hingga akhir pekan ini.

August baru akan dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Jawa Barat, pada Minggu (20/10/2019).

Keponakan August, Kikin, mengatakan jenazah August akan diberangkatkan dari kediamannya di Jalan Duku Patra, Kuningan, Jakarta.

Jenazahnya diperkirakan tiba di Rumah Duka Sentosa pada pukul 15.00.

”Beliau disemayamkan sampai hari Minggu karena masih menunggu kedua anaknya yang berada di Amerika Serikat,” kata Kikin ketika ditemui di Rumah Duka Sentosa, Kamis siang.

Suasana di Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).

Kikin menceritakan, kabar meninggalnya August cukup mendadak dan mengagetkan karena tidak mengalami sakit yang parah sebelumnya.

”Sebenarnya enggak sakit parah. Pada Rabu malam, August hanya sakit perut dan dibawa ke ICU Rumah Sakit Magistra. Sekitar pukul 06.00 Kamis ini, beliau sudah berpulang. Semuanya kaget karena pikir sakitnya biasa saja,” tuturnya.

Kikin menduga August meninggal dunia karena faktor usia.

August Parengkuan, Mantan Dubes RI untuk Italia Meninggal Dunia
August Parengkuan, Mantan Dubes RI untuk Italia Meninggal Dunia (Kolase)

Sebelumnya, August memang pernah mengalami gangguan ginjal.

”Kalau usia, penyakitnya bisa merembet ke mana-mana,” ujar Kikin.

Kabar duka tersebut juga mengagetkan sejumlah wartawan senior harian Kompas yang sempat bertemu August pada awal pekan ini.

Agnes Astiarini, misalnya, sempat bertemu August pada Selasa (15/10) di kantor harian Kompas.

”Saya baru saja bertemu Mas August Selasa pagi kemarin di Penerbit Buku Kompas lantai empat. Kebetulan saya lagi cari buku untuk Kompas Institute. Malah akhirnya kami mengobrol berempat dengan Mas Larto dan Patris. Selamat jalan Mas August,” ujar Agnes.

August Parengkuan (kiri) saat berkunjung dan berdiskusi di Kantor Harian Kompas, di Jakarta, Selasa (15/10/2019).
August Parengkuan (kiri) saat berkunjung dan berdiskusi di Kantor Harian Kompas, di Jakarta, Selasa (15/10/2019). (KOMPAS/AGNES ASTIARINI)

August terakhir menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Italia periode 2012-2017.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Redaktur Pelaksana dan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas.

”Karena memiliki pengalaman sebagai wartawan, Om August pandai dalam menyampaikan sesuatu dan enak kalau mau diskusi mengenai apa pun karena pengetahuannya yang luas. Kalau ngajarin juga enak karena penyampaiannya bagus. Suka kasih contoh,” tutur Kikin.

Flamboyan dan pekerja keras

Setelah menyelesaikam tugasnya sebagai Dubes RI untuk Italia, August diceritakan aktif berkegiatan di bidang seni.

”Karena suka lukisan yang cantik, beliau pernah jadi pengurus salah satu pameran lukisan di sebuah galeri,” ujar Kikin.

Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy menceritakan August sebagai sosok pekerja keras saat bekerja di Kompas.

”Flamboyan, tetapi die hard-nya Kompas. Apalagi, soal konten. Dia teliti membaca semua isi koran sebelum terbit. Tanpa basa-basi, dia akan cabut berita atau artikel kalau dianggap bisa merugikan Kompas,” ujarnya.

August sebagai sosok pekerja keras saat bekerja di Kompas. Flamboyan, tetapi die hard-nya Kompas.

Meskipun tegas dan kontroversial, August memiliki kemampuan bergaul yang menurut Ninuk lumayan supel.

”Terutama di kalangan diplomat. Sedih dengar dia pergi. Sejak kembali dari Italia, Mas August kelihatan kurang sehat,” ujarnya.

August Parangkuan sudah menjadi jurnalis Harian Kompas sejak tahun 1965.

Di tahun 1992 ia menjadi Wakil Pimpinan Redaksi Harian Kompas hingga tahun 1993.

Di tahun 2002 August Parengkuan menjadi Wakil Presiden Senior Kelompok Kompas Gramedia (KKG).

Pria kelahiran 1 Agustus 1943 itu juga pernah menjadi Duta Besar RI untuk Italia.

Ia dilantik menjadi Dubes Italia pada 3 September 2012.

August menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Italia hingga Januari 2017.

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "August Parengkuan, Mantan Dubes RI untuk Italia dan Wartawan ”Kompas”, Berpulang"

Subscribe Youtube

Update Mahasiswa yang akan Unjuk Rasa Mulai Mendekati Istana Negara, Mulai Kumpul

Cara Cepat Dapat Bundle Elite Pass Season 1 dan Bundle Gratis Free Fire 2019, Event Rahasia Garena

Uang Rp 5 Miliar Jeo Fandy Diberi Kode A dan B, Kasus Suap yang Bikin Zumi Zola Masuk Sel

Kisah Satu Keluarga Tak Keluar Rumah Selama 9 Tahun Demi Menunggu Hari Kiamat, Bisa Ketahuan Karena

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved