Berita Tanjab Timur
Kemarau Tahun 2019 di Tanjung Jabung Timur, Lebih Parah Dibanding Kemarau Tahun 2015
Kemarau Tahun 2019 di Tanjung Jabung Timur, Lebih Parah Dibanding Kemarau Tahun 2015
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi
Kemarau Tahun 2019 di Tanjung Jabung Timur, Lebih Parah Dibanding Kemarau Tahun 2015
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) beberapa tahun lalu tepatnya 2015 lalu, pernah mengalami kemarau dan kekeringan.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) menyebut jika kekeringan lahan pertanian yang terjadi tahun 2019 ini, lebih panjang dari tahun 2015 lalu yang juga dinilai cukup parah.
Kasi Produksi Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjab Timur, Yoskamri mengatakan, dibandingkan tahun 2015 lalu, terbilang lebih parah kemarau pada tahun ini.
• 500 Hektare Padi di 4 Kecamatan di Kabupaten Tanjab Timur, Terancam Gagal Panen, Ini Penyebabnya
• Wartawan Dibentak-bentak Pihak PT EBN Saat Meliput Aksi Pedagang di Pasar Angso Duo Baru
• Mobil Bekas Harga Rp 60 Jutaan - Honda, Toyota, Suzuki, Datsun, Kia, Daihatsu, Chevrolet, Hyundai
• PT EBN Pungut Uang Keamanan Rp 20 Ribu per Lapak di Angsoduo, Pedagang: Ini Namanya Memeras
Hal ini kata Yoskamri, disebabkan perbedaan jadwal tanam sehingga pada tahun 2015 meski kemarau petani masih mendapatkan air sehingga dampak kekeringan tidak terlalu mempengaruhi hasil produksi.
Adapun untuk mengantisipasi ancaman gagal panen tersebut, ada bantuan benih dari pusat dimana bantuan benih 3500 H tersebut difokuskan kepada Petani dari 4 Kecamatan yang terancam gagal panen.
"Solusinya,dengan adanya bantuan benih dari pusat dimana bantuan benih 3500 H tersebut difokuskan bagi petani yang terancam gagal panen" jelasnya.
Kemarau Tahun 2019 di Tanjung Jabung Timur, Lebih Parah Dibanding Kemarau Tahun 2015 (Abdullah Usman/Tribunjambi.com)