Kenapa Orang Mati Disebut Meninggal Dunia? Penjelasam Ustadz Adi Hidayat Bikin Nangis!
Selanjutnya takziah atau ikut mengurus jenazah orang yang meninggal dunia. Mengapa orang yang mati disebut meninggal dunia?
Kenapa Orang Mati Disebut Meninggal Dunia? Penjelasam Ustadz Adi Hidayat Bikin Nangis!
TRIBUNJAMBI.COM, BANDUNG - Dari speaker masjid, kadang terdengar pengumuman "Innalillahi Wainnailahi Rojiun, si fulan telah meninggal dunia."
Setelah ada pengumuman dari speaker masjid ada orang meninggal dunia, warga kemudian mengucap kalimat istirja, Innalillahi Wainnailahi Rojiun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah SWT dan kepada-Nya lah kami kembali).
Selanjutnya takziah atau ikut mengurus jenazah orang yang meninggal dunia.
Mengapa orang yang mati disebut meninggal dunia?
Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya yang tersebar di Youtube, menjelaskan bahwa orang mati disebut meninggal dunia karena semua yang berkaitan dengan dunia akan ditinggalkan.
Orang yang mati disebut meninggal dunia karena tempat tinggal sesungguhnya yang abadi bukanlah di dunia.
"Kalian yang sibuk dengan dunia, kami berikan pesan hari ini, pengumuman akan menyampiakan "telah meninggal dunia." Jadi bukan cuma rumah, mobil, semua akan ditinggalkan," jelas Ustaz Adi Hidayat.
• Sadisnya Ujaran Kebencian dari Istri Anggota TNI Kodim Wonosobo, Diduga Nyinyirin Penusukan Wiranto
• Fadhil Arief Cetak Hattrick di Turnamen Futsal HUT Muarojambi, Lihat Siapa Lawannya
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengingatkan umat Islam untuk memperiapkan bekal kematian dengan memperbanyak amal saleh atau takwa kepada Allah SWT.
Seumpama orang hendak mudik, maka segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik.
Demikian juga kematian yang akan menjemput seseorang, yang tempat dan waktunya dirahasikan Allah SWT, maka perlu persiapan yang baik.
"Persiapkan bekal, jaga solatnya, jaga solatnya," ujar Adi Hidayat.
Amalan Setelah Salat
Dalam Islam, shalat adalah amalan yang wajib dikerjakan, apapaun kondisinya, sedang sehat maupun dalam keadaan sakit.
Shalat adalah amalan pertama yang akan ditanyakan oleh pemilih kehidupan Allah SWT ketika pengadilan Allah SWT digelar.
