Kasus Prostitusi

Layaknya Penjual Jajanan Keliling, Jaringan Prostitusi Ini Tawarkan PSK dengan Cara Makin Mudah

Di dalam mobil tersebut, ada yang bertugas sebagai sopir, ada juga yang bertugas melakukan negosiasi dengan WNA.

Editor: Tommy Kurniawan
handover/Tribun Kaltim
Layaknya Penjual Jajanan Keliling, Jaringan Prostitusi Ini Tawarkan PSK dengan Cara Makin Mudah 

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus prostitusi nampaknya masih banyak terjadi di sejumlah daera di Indonesia.

Baru-baru ini pihak kepolisian berhasil mengungkap jaringan prostitusi di Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Pada satu jaringan prostitusi itu, para korban direkrut tersangka untuk dijadikan pekerja seks komersial (PSK) dan lady boy.

Ternyata para PSK itu dieksploitasi secara seksual.

Tujuannya, agar tersangka mendapatkan keuntungan dari transaksi bisnis prostitusi tersebut.

Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, menuturkan kronologi pengungkapan jaringan prostitusi internasional tersebut.

Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi prostitusi (via DEUTSCH WELLE)

Awalnya, anggota Satreskrim melakukan pengintaian.

Hingga akhirnya, didapati bagaimana jaringan prositusi itu beroperasi.

Rupanya, beberapa mobil berkeliling di sekitar vila di wilayah Kota Bunga Cipanas.

Para pelaku menawarkan para PSK dan lady boy ke wisatawan di mobil itu.

Di dalam mobil tersebut, ada yang bertugas sebagai sopir, ada juga yang bertugas melakukan negosiasi dengan WNA.

Jaringan prostitusi di wilayah Cipanas, Kabupaten Cianjur berhasil dibongkar dan diungkap oleh jajaran Polres Cianjur
Jaringan prostitusi di wilayah Cipanas, Kabupaten Cianjur berhasil dibongkar dan diungkap oleh jajaran Polres Cianjur (Tribun Jabar)

Baca: Hasil Visum Pada Siswi SMK Dalam Video Panas di Tuban Ditemukan Kerusakan di Kemaluan Korban!

Baca: Akibat Skandal Video Panas, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Eksekusi Mati Mantan Pacar

Baca: Kelakuan Bebby Fey Akui Video Skandal yang Beredar Sengaja di Upload Buat Naikin Followers

Baca: Malangnya Gadis Cantik Cianjur, Diculik, Disekap, Dizinah 3 Pria Sekaligus Selama 4 Hari lalu Dijual

Para PSK dan ladyboy itu memang ditawarkan melalui mobil yang berkeliling, persis seperti jajanan tahu bulat keliling yang populer di Bandung dan kota-kota sekitarnya.

Hingga akhirnya, dilakukan penyergapan di tiga lokasi berbeda.

"Setelah kami sergap didapati beberapa tersangka yang mempunyai tugas berbeda-beda," ujar Juang Andi, saat menggelar konferensi pers di kantornya, Selasa (8/10/2019) sore.

Dalam foto-foto yang diterima TribunJabar.id, para pelaku bisnis prostitusi internasional itu tampak masih muda.

Mereka mengenakan seragam biru bertuliskan "Tahanan Polres Cianjur".

Saat digelandang ke kantor polisi, mereka hanya bisa menunduk.

Wajahnya ditutupi menggunakan tangan dan masker.

Tentu saja, terungkapnya jaringan prostitusi internasional ini jadi sorotan masyarakat.

Beberapa di antaranya berharap, imej kawasan Cipanas dapat kembali membaik.

Pasalnya, kawasan Cipanas adalah tujuan wisata keindahan alam.

Hal ini juga dikatakan oleh DPRD Cianjur, Ganjar Ramadhan.

"Saya berharap dengan terungkapnya jaringan prostitusi yang menjadikan warga asing sebagai konsumen ini menjadikan wilayah Kota Bunga sebagai tujuan wisata keindahan alam," ujar Ganjar yang hadir dalam konferensi pers di Mapolres Cianjur, Selasa (8/10/2019).

Prostitusi Rumahan di Tasikmalaya

Seorang ibu rumah tangga di Tasikmalaya berinisial TS (37) harus berurusan dengan polisi.

Ibu rumah tangga yang tinggal di Perumahan Cikunir Kencana Raya, Desa Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, ini ditangkap polisi karena diduga menjadi mucikari.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Dony Eka Putra mengatakan praktik prostitusi yang dijalankan TS diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dan melakukan penyelidikan.

"Dari hasil pemeriksaan, dia mengaku sudah menjalankan itu lebih dari satu tahun," kata AKBP Dony Eka Putra saat menggelar konfrensi pers di Mapolres Tasikmalaya, Rabu (25/9/2019).

Kepada polisi, TS mengatakan sedikitnya ada empat perempuan yang biasa ditawarkan kepada pria hidung belang.

TS juga menjadikan kediamannya sebagai bilik asmara dalam bisnis haramnya itu.

Jadi bukan hanya menawarkan perempuannya, tapi juga menyediakan kamar untuk melakukan hubungan di rumahnya," kata Dony.

TS biasa memasarkan jasa prostitusi yang ia kelola melakui aplikasi pesan singkat.

Tarifnya Rp 500 ribu untuk sekali kencan.

Saat diamankan dua hari lalu, petugas juga mengamankan dua perempuan yakni SS (29) dan NA (27) yang diduga kuat merupakan perempuan yang ditawarkan TS.

Akibat praktiknya itu, TS dijerat pasal 296 juncto 506 KUHPidana.

"Ancaman paling lama satu tahun empat bulan," ujar AKBP Dony Eka Putra. (Ferri Amiril Mukminin)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved