BPOM Tarik Ranitidin dari Peredaran, Kadinkes Batanghari: Termasuk Produk Laris.
Pihaknya akan segera mengirim surat edaran terkait penghentian penggunaan obat tersebut ke puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Batanghari
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Duanto AS
BPOM Tarik Ranitidin dari Peredaran, Kadinkes Batanghari: Termasuk Produk Laris.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari akan segera menyurati seluruh puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Batanghari terkait penggunaan obat Ranitidin.
Pasalnya, Ranitidin, obat yang digunakan untuk gejala lambung ini telah ditarik dari peredaran oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) lantaran mengandung zat berbahaya yang dapat memicu kanker.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, dr Elvi Yennie, menanggapi hal tersebut.
Pihaknya akan segera mengirim surat edaran terkait penghentian penggunaan obat tersebut ke puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Batanghari.
"Segera akan dilakukan," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (8/10).
Selama ini, kata Elvi, Ranitidin memang digunakan di puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Batanghari. Ia juga menilai bahwa obat ini termasuk produk yang laris.
"Selama ini iya (digunakan). Tapi kalau sudah ditarik BPOM berarti tidak boleh digunakan lagi," katanya.
Sejauh ini, dilanjutkannya bahwa belum ada keluhan masyarakat atau pasien yang mengonsumsi Ranitidin.
"Belum ada yang mengeluh. Bahkan banyak yang merasa cocok," ujar Elvi.
Elvi juga baru mengetahui mengenai informasi mengenai Raniditin ini. Bahkan, masyarakat pun juga tidak akan mengetahui jika tidak ada informasi dari BPOM. "Efeknya ini jangka panjang," sebutnya.
Terkait hal ini, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BPOM Jambi untuk menarik Ranitidin yang beredar di Kabupaten Batanghari.
"Biasanya BPOM Jambi bakal turun ke kabupaten yang ada di Jambi. Dan kita akan fasilitasi mereka. Dan diimbau kepada masyarakat agar tidak resah dengan informasi ini. Bila ingin tau lebih rinci agar mengunjungi situs resmi BPOM atau bertanya kepada dokter dan apoteker setempat," pungkasnya. (Rian Aidilfi Afriandi / Tribunjambi.com)
Ditarik BPOM, Sebenarnya Ranitidi Obat Apa? Apa Fungsinya? Dan Apa Obat untuk Menggantinya?
Fakta Ukuran Tubuh Jessica Mila Berat dan Tinggi Badan Tipu Mata, Tak Diduga Ternyata Segini
Kertas Cokelat Pembungkus Makanan Ini Ternyata Bahayanya Luar Biasa Bagi Tubuh, Ini yang Terjadi