Kualitas Udara di Kota Jambi Berbahaya, DLH Imbau Warga Pakai Masker
Informasi yang didapat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, kondisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) berada dalam kategori berbahaya.
Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
Kualitas Udara di Kota Jambi Berbahaya, DLH Imbau Warga Pakai Masker
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Meskipun beberapa hari terakhir kota Jambi sudah diguyur hujan, namun kabut asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Kota Jambi, sejak Senin (1/10) malam.
Bahkan, informasi yang didapat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, kondisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) berada dalam kategori berbahaya.
Apalagi, puncak kondisi kualitas udara terburuk terjadi pada Selasa (2/10) sekira pukul 00.30, dengan indikator PM 2,5 sebesar 1.265. Namun, pada jam berikutnya trend fluktuasi kondisi kualitas udara terus menurun dari kondisi berbahaya, menuju kualitas udara tidak sehat.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Kadis LH Kota Jambi, Ardi ketika dijumpai di sela-sela kesibukannya, Selasa (2/10). Katanya, walaupun hari sudah hujan, sejak Senin (1/10) sore hingga malam harinya kualitas udara terlihat memburuk.
Baca: Jambi Festival Fashion 2019, 75 Peserta Bersaing Jadi Desainer Handal
Baca: Laptop Premium HP Core i3, Core i5 dan Core i7 Cocok untuk Pekerja Kantoran
Asap yang menyelimuti Kota Jambi pada saat itu merupakan, asap yang terbawa angin dari arah timur dan tenggara Provinsi Jambi.
“Kita lihat berdasarkan data yang ada dari BMKG, masih ada beberapat titik api maupun titik panas yang terdeteksi oleh satelit,” ungkapnya.
Lanjutnya, tidak semua lahan terutama lahan gambut di sejumlah Provinsi Jambi yang terbakar terkena air hujan. Sebab, hujan hanya membasahi bagian atas kawasan lahan gambut.
“Jadi hujan ini hanya membasahai bagian atasnya, tidak sampai ke bawahnya. Tidak bisa membasahai keseluruhannya, sebab lahan gambut ini dalam. Sehingga asap masih timbul,” jelasnya.
Ditambahkannya, Kota Jambi pun menjadi terdampak akibat terbakarnya lahan-lahan tersebut. Titik-titik api pun diketahui berasal dari wilayah Timur Provinsi Jambi.
“Oleh karena itu ini terbawa angin, sehingga kita terdampak. Kami juga informasikan kepada masyarakat, meskipun sudah hujan diharapkan masih melakukan pencegahan terhadap datangnya kabut asap. Seperti pakai masker dan lainnya,” pungkasnya. (Rohmayana)