Setelah Negosiasi, Akhirnya Segel Kantor Desa di Batang Masumai Dibuka
Setelah ditengahi oleh forum komunikasi Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin, akhirnya segel kantor desa yang sebelumnya disegel warga dibuka.
Penulis: Muzakkir | Editor: Teguh Suprayitno
Setelah Negosiasi, Akhirnya Segel Kantor Desa di Batang Masumai Dibuka
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO -- Setelah ditengahi oleh forum komunikasi Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin, akhirnya segel kantor desa yang sebelumnya disegel warga dibuka.
Pembukaan segel yang dibuat oleh warga sebelumnya tak semudah membalikkan telapak tangan. Tim dari kecamatan harus bernegosiasi terlebih dahulu dengan warga.
Warga meminta kades untuk tidak masuk kantor sebelum persoalan dugaan pencabulan selesai di tingkat lembaga adat Kabupaten Merangin.
"Kantor yang disegel tetap boleh dibuka, perangkat boleh bekerja seperti biasa, hanya saja kades tak boleh ngantor oleh warga," kata Sekcam Batang Masumai Jaya Kusuma.
Baca: 5 Pelaku Pembakar Lahan Diamankan Polres Tanjab Timur
Baca: 8 Pramugari Cantik Dinikahi Artis, Mereka Dipertemukan di Udara: Nomor 8 Rela Jadi Istri Kedua
Baca: Pemkab Batanghari Luncurkan 13 Buku Mulok Budaya Batanghari
Baca: VIDEO: Monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun di Parepare Ramai Dikunjungi Warga
Seperti yang diberikan sebelumnya, Kantor kepala desa di Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin disegel warga.
Penyegelan ini merupakan buntut dari kekesalan warga terhadap ulah kades yang diduga berbuat tidak senonoh yaitu melakukan aksi mesum dengan warganya.
Dugaan pelecehan seksual oleh kepala desa dengan warganya terjadi Juli lalu, hingga berujung dengan sidang adat. Kades didenda membayar dua ekor kambing dan beras.
Lembaga Adat Dasa (LAD), BPD dan perangkat desa serta pegawai syarak menentapkan sanksi adat terhadap Kades. Namun kades yang awalnya mengakui dan menerima sanksi adat yang diputuskan, namun hingga saat ini tak kunjung mau membayar.
Kesal dengan tindakan kades itu, puluhan warga melakukan aksi penyegelan terhadap kantor desa.
"Atas nama pemuda dan masyarakat kami turun aksi menyegel kantor kepala desa untuk sementara," tulis Syamsul Hadi tokoh pemuda desa.
Jika persoalan belum bisa diselesaikan lanjut Syamsul, tidak menutup kemungkinan warga akan melakukan aksi serupa yang lebih besar. Ia berharap pihak terkait segera tanggap menyelesaikan.