Rencana Aulia Kesuma Bakar Pupung Sadili dan Dana di Rumah Digagalkan Pembunuh Bayaran yang Tak Tega

Pembunuh bayaran yang disewa Aulia Kesuma sempat gagalkan upaya pembakaran jasad Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana

Editor: bandot
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Pemakaman Pupung dan Dana, korban pembuhan oleh istri mudanya, di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2019) 

Rencana Aulia Kesuma Bakar Pupung Sadili dan Dana di Rumah Digagalkan Pembunuh Bayaran yang Tak Tega

TRIBUNJAMBI.COM - Pembunuh bayaran yang disewa Aulia Kesuma sempat gagalkan upaya pembakaran jasad Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana.

Merasa tak tega, pembunuh bayaran yang disewa Aulia Kesuma memadamkan obat nyamuk yang digunakan untuk membakar jasad Pupung dan Dana dengan cara diludahi.

Aulia Kesuma atau AK di Mapolres Sukabumi.
Aulia Kesuma atau AK di Mapolres Sukabumi. (Dokumentasi Polres Sukabumi)

Suyudi menjelaskan AK dan tersangka lainnya berencana membakar rumah untuk membuat orang-orang mengira Pupung dan Dana tewas karena kebakaran.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, merekapun menyiapkan barang untuk membakar kediaman Pupung di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Yakni tiga obat nyamuk spiral dan tiga kain yang telah disiram bensin.

AK berharap rumah di Lebak Bulus terbakar selang 12 jam setelah dinyalakan pada Sabtu (24/8/2019) pukul 07.00 WIB.

Baca: 10 Nama Calon Menteri Jokowi yang Digadang-gadang Potensial, Rata-rata Anak Muda Berprestasi

Baca: Raffi Ahmad Kaget, Maia Estiany Keceplosan Inisial Pacar Baru Luna Maya, Nagita Slavina Terperangah

Baca: Inikah Sosok Sebenarnya Bima yang Viral KKN di Desa Penari? Begini Tanggapan Sang Penulis, Ternyata

"Perencanaan berikutnya adalah membakar rumah seolah-olah meninggal karena terbakar."

"Dibuatlah tiga komponen pembakar dengan obat nyamuk spiral dan diletakkan kain yang sudah disiram bensin di samping obat nyamuk," tutur Suyudi dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Tiga obat nyamuk tersebut kemudian diletakkan di ruang berbeda, yaitu kamar Pupung di lantai satu, kamar Dana di lantai dua, dan garasi.

Namun, seorang pembunuh bayaran berinisial S merasa tak tega dan memilih memadamkan obat nyamuk tanpa sepengetahuan AK.

"Namun saat obat nyamuk dibakar, S berubah pikiran, timbul ketidaktegaan."

"Obat nyamuk di garasi dan di kamar ED dimatikan dengan cara diludahi," ungkap Suyudi.

Rumah korban pembununah dan terbakar di dalam mobil yang berlokasi di jalan Lebak Bulus 1, Kavling 129 B blok U 15, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
Rumah korban pembununah dan terbakar di dalam mobil yang berlokasi di jalan Lebak Bulus 1, Kavling 129 B blok U 15, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019). (KOMPAS.COM/WALDA MARISON)

Obat nyamuk tersebut hanya membakar kamar Dana di lantai dua.

Peristiwa itu sempat diketahui warga dan api berhasil dipadamkan pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB.

Karena rencana gagal, jasad Pupung dan Edi kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat untuk dibakar di dalam mobil.

Pembunuhan direncanakan sejak Juli

Aulia Kesuma telah merencanakan membunuh Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana sejak Juli 2019.

Dilansir Kompas.com, AK berniat membunuh Pupung dan Dana karena merasa sakit hati tak diizinkan menjual rumah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

AK diketahui meminjam uang di dua bank berbeda untuk usaha restoran, masing-masing pinjaman senilai Rp 2,5 miliar dan Rp 7,5 miliar.

Awalnya, AK berencana membunuh Pupung dan Dana dengan cara santet dan ditembak.

AK sempat meminta bantuan pada suami mantan asisten rumah tangganya berinisial RD untuk mencarikan dukun.

Tersangka Aulia Kesuma alias AK, otak dari pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23) tiba di Polda Metro Jaya, Kamis (29/8/2019) pukul 17.31 WIB.
Tersangka Aulia Kesuma alias AK, otak dari pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23) tiba di Polda Metro Jaya, Kamis (29/8/2019) pukul 17.31 WIB. (KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA)

"Tersangka AK mencari dukun untuk menyantet korban (Edi dan Dana) biar meninggal."

"Dia mengeluarkan uang Rp 40 juta untuk biaya ke dukun untuk santet suaminya," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, seperti dikutip dari Kompas.com.

Karena upaya santetnya gagal, AK kembali meminta bantuan RD untuk dicarikan senjata api.

Namun, AK hanya mampu membayar Rp 35 juta dari harga senjata api Rp 50 juta.

Baca: Siapa Sebenarnya Pasangan Video Mesum Banjarmasin yang Viral? Super Cantik dan Tampan Ternyata Model

Baca: Siapa Sebenarnya Ahmad Yani? Sosok Bupati Muara Enim yang Kena OTT KPK, Pernah Ikrar Anti Korupsi

Baca: 3 Kisah Dramatis Korban Kecelakaan Tol Cipularang, Jatuh ke Jurang, Terbang di Ketinggian 20 Meter

Baca: Gara-gara Kecelakaan Lalu Emosi, Remaja 19 Tahun Tusuk Pelajar SMK Sebanyak Lima Kali Kemudian Kabur

"Rencana kedua itu pun tidak berhasil karena harga senjata apinya terlalu mahal," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, seperti dikutip dari Kompas.com.

Terakhir, AK pun meminta pada RD untuk dicarikan pembunuh bayaran.

RD menemukan dua pembunuh bayaran, S dan A, yang berdomisili di Lampung dan berprofesi sebagai buruh tani.

Awalnya, AK hanya mengatakan pada S dan A untuk membantunya membersihkan gudang di rumah di Lebak Bulus.

Proses olah tempat kejadian perkara temuan dia jenazah dalam mobil terbakar oleh anggota kepolisian di Cidahu, Sukabumi,Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).
Proses olah tempat kejadian perkara temuan dia jenazah dalam mobil terbakar oleh anggota kepolisian di Cidahu, Sukabumi,Jawa Barat, Minggu (25/8/2019). (KOMPAS.com/BUDIYANTO)

Saat tiba di Jakarta, AK mengatakan yang sebenarnya, meminta S dan A untuk menghabisi nyawa Pupung serta Dana.

"Pertama ditelepon untuk mengerjakan bersih-bersih gudang. Ternyata sampai sini (Jakarta) perencanaan berubah," ucap Suyudi.

"Yang dijanjikan saudara Aulia Rp 200 juta untuk masing-masing, S dan A."

"Aulia baru memberikan Rp 10 juta (kepada A dan S) untuk pulang ke Lampung (setelah Edi dan Dana dibunuh)," lanjut dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap, Pembunuh Bayaran Sempat Gagalkan Upaya Aulia Kesuma Bakar Jasad Pupung dan Dana

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved