Berita Nasional
Disebut Berkaitan dengan 'Bumi Datar' Rekan Pupung Ungkap Hal Lain Tewasnya Korban Terbakar di Mobil
Disebut Berkaitan dengan 'Bumi Datar' Rekan Pupung Ungkap Hal Lain Tewasnya Korban Terbakar di Mobil
Disebut Berkaitan dengan 'Bumi Datar' Rekan Pupung Ungkap Hal Lain Tewasnya Korban Terbakar di Mobil
TRIBUNJAMBI.COM -- Ada cerita lain di balik tewasnya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anaknya M Adi Pradana yang jasadnya ditemukan terpanggang dalam mobil terbakar di Cidahu.
Selain motif rumah tangga dan utang, rekan Pupung Sadili mengungkap adanya dugaan lain dari pembunuhan tersebut.
Sebab menurutnya, ini sudah tiga rekannya yang meninggal dunia.
AK membunuh suami dan anak tirinya dengan cara menyewa pembunuh bayaran.
Baca: Firasat Pacar Korban Mayat Terbakar dalam Mobil di Sukabumi, Tak Ada Kabar hingga Kamar Hancur
Baca: Ternyata Otak Dibalik Pembunuhan Ayah dan Anak Terpanggang di Mobil Adalah Sang Istri, Sewa Pembunuh
Baca: 2 Jasad Terbakar Jadi Arang, Jari Tangan Kaki Hilang, Korban Ayah & Anak, Terungkap Peran Istrinya
Usai keduanya tewas, AK bersama anaknya kemudian membakar jasad korban bersama dengan mobilnya.
Menurut polisi, motif AK yakni karena masalah rumah tangga dan utang piutang.
Sementara itu rekan Pupung Sadili malah menduga pembunuhan tersebut ada hubungannya dengan Flat Earth atau FE (bumi datar).
Tidak dijelaskan soal apa itu Flat Earth yang ia maksud.
Namun dilihat dari beberapa postingan Pupung Sadili di Instagram, ia kerap memposting beberapa foto dan video sambil menyematkan dirinya sebagai Co Founder Flat Earth.
Sang rekan Pupung Sadili, Shane Muhammad melalui akun Instagramnya memposting ucapan duka cita atas wafatnya Pupung Sadili dan M Adi Pradana.
Pada postingannya itu, ia menduga ada pihak yang ingin membungkam kebenaran tentang Flat Earth atau motif lainnya.
Apalagi sudah ada tiga rekannya di Flat Earth yang meninggal dunia.
Bahkan menurutnya, bisa saja korban selanjutnya menyasar pada dirinya atau rekan-rekannya yang lain.
"Innalilahi wainna ilahi Rajiun
Telah meninggal dunia 2 rekan saya, seorang co founder FE (bumi datar) anak dan bapak Mohammad Adi Pradana dan Pupung Sadili dengan cara yg mengenaskan, mereka di bunuh..
Ini sudah 3 dari rekan FE saya yg meninggal..
Entah ini karena motif ingin membungkan kebenaran tentang FE ato motif yg lain..
Korban selanjutnya bisa saja menyasar ke saya ato ke rekan² FE yg lainnya..
Apa saya harus maju terus untuk mendengungkan kebenaran ato mundur teratur seperti pecundang??," tulisnya.

Sosok AK
Polres Sukabumi dan Ditreskrimum Polda Jabar berhasil menangkap pelaku pembakaran mobil di Sukabumi yang di dalamnya terdapat dua jenazah.
"Berhasil ditangkap seorang wanita berinisial AK (35) yang merupakan istri muda dari korban Edi Chandra Purnama (54) dan ibu tiri dari korban M Adi Pradana (23)," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Mapolda Jabar, Selasa (27/8/2019).
"Pelaku membakar mobil berisi jenazah tersebut bersama anaknya yang berinisial KV (18)," ucap Kapolda Jabar.
Kapolda menambahkan bahwa pelaku KV (18) juga terkena luka bakar sekira 30 persen dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.
Terbakarnya pelaku saat menyiram bensin ke mobil korban.
Peranan pelaku AK (35) ialah membeli bensin dan anaknya lah yang menyiram serta menyulut api.
Saat ini, berdasarkan hasil penyidikan dan penyelidikan, Polda Jabar belum bisa memaparkan secara keseluruhan siapa pelaku eksekusi pembunahan
kedua korban, apa motifnya, dan otak utama pembunuhan.

"Kami saat ini sementara masih bisa mengutarakan dan mengungkap siapa pelaku dan siapa korban. Mobil yang dibakar oleh pelaku di Sukabumi
merupakan mobil dari korban," ujar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
"Terkait tersangka lainnya, kami masih terus melakukan penyidikan dan penyelidikan. Korban dibawa dari Lebak Bulus ke Sukabumi dalam kondisi
meninggal dunia dan dibakar dalam kondisi meninggal," katanya.
Secara singkat, Kapolda menjelaskan bahwa penangkapan pelaku berdasarkan mobil korban dan diketahui identitasnya serta alamatnya di Lebak Bulus, Jakarta.
Dalam konferensi pers itu dihadirkan juga sosok AK.
AK Beri Imbalan Rp 500 Juta
Perempuan berinisial AK (35), tersangka otak pembunuhan ayah dan anak tiri, menyewa empat eksekutor untuk membunuh Edi Candra Purnama (54) dan Mohamad Adi Pradana (24).
"Pelaku AK menjanjikan uang Rp 500 juta terhadap para eksekutor," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi saat dihubungi, Selasa (27/8/2019).
Sebagai uang tanda jadi, AK baru membayar Rp 130 juta dan sisanya akan dilunasi jika keempat eksekutor itu berhasil membunuh dua korban.
"Baru disetorkan Rp 130 juta (kepada eksekutor)," ucapnya.
Seperti diketahui, AK menyewa empat eksekutor untuk mengeksekusi dua korban, Edi Candra Purnama dan Mohamad Adi Pradana.
Ayah dan anak ini diculik dan dilumpuhkan di rumah korban di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Setelah dieksekusi, dua korban diletakkan di SPBU Cirende dalam keadaan tewas.
Para eksekutor kemudian menyuruh AK dan anaknya, KV, mengambil mobil yang sudah berisi dua mayat tersebut.
AK dan KV kemudian mengambil mobil itu pada Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 07.00 WIB untuk kemudian dibawa ke Cidahu.
Tersangka AK kemudian membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian. AK kemudian menyuruh KV untuk membakar mobil tersebut.
Mobil berisi dua mayat yang terbakar itu pun diketahui pada Minggu (25/8/2019) di Kampung Cipanengah Bondol, RT 001 RW 004, Desa Pondok Kaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Polisi yang melakukan serangkaian penyelidikan akhirnya berhasil mengungkap otak pembunuhan tersebut, yakni AK yang merupakan istri korban Edi Candra Purnama yang juga ibu tiri korban, Mohamad Adi Pradana.
AK ditangkap di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Sementara satu orang diduga pelaku, KV, masih dirawat di RS Pertamina, Jakarta.
Satu Eksekutor Ditangkap
Polda Metro Jaya menangkap satu orang pembunuh bayaran Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23).
Pupung dan Dana merupakan warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tersangka ditangkap di Lampung.
Namun, Argo enggan menyebut identitas tersangka itu karena polisi masih mengembangkan penyelidikan kasus itu.
Sementara itu, tiga pembunuh bayaran lainnya masih dikejar oleh penyidik Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Tadi malam kita menangkap sementara satu dari pelaku daripada pembunuhan tersebut," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
Argo menyebut, Polda Metro Jaya menyelidiki kasus tersebut berdasarkan laporan polisi yang dibuat pihak keluarga terkait dugaan penculikan.
Selanjutnya, kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (25/8/2019).
"Kita mendapatkan laporan dari keluarga korban bahwa saudaranya itu diculik, kemudian dibunuh dan dibawa ke Sukabumi. Setelah kita mendapat laporan itu, kita mendapatkan informasi dari Sukabumi bahwa telah ditemukan sebuah mobil yang dibakar di daerah Cidahu, Sukabumi," ujar Argo.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul 3 Temannya Telah Meninggal Dunia, Rekan Pupung Sadili : Korban Selanjutnya Bisa Saja Saya
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: