Kerusuhan di Papua
Tuding Ada Kelompok yang Memobilisasi, Ini Kata Kapolri Tito Karnavian Penyebab Kerusuhan Manokwari
"Ya orang Papua harus kita perlakukan secara adil. Orang bugis, semua harus diperlakukan secara adil," kata dia.
Tuding Ada Kelompok yang Memobilisasi, Ini Kata Kapolri Tito Karnavian Penyebab Kerusuhan Manokwari
"Yang penting menurut saya yang agak terlupakan selama ini ialah melaksanakan sila ke lima yaitu melaksanakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia," kata dia.
Dia meminta berbagai pihak untuk memberlakukan orang Papua adil seperti masyarakat lain di Indonesia.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memobilisasi massa hingga terjadi rusuh di Kota Manokwari serta ada mobilisasi massa di Kota Jayapura.
"Hari ini ada kejadian di Papua Barat Manokwari pada aksi anarkis di situ dan ada pengumpulan massa di Jayapura," katanya usai membesuk anggota Polsek Wonokromo yang dibacok terduga teroris di RS Bhayangkara, Surabaya, Senin (19/8/2019).
Tito yang mantan Kapolda Papua tahun 2012 itu mengatakan, kerusuhan yang pecah di Kota Manokwari, Papua Barat hari ini disebabkan sikap reaksioner massa terkait adanya insiden yang berkenaan dengan mahaiswa Papua di dua kawasan di Jatim.

Tito menyesalkan adanya dua insiden di Jatim itu yang sebenarnya dapat diatasi dengan baik.
Namun ternyata belakangan muncul kabar hoaks yang berkelindan dengan dua insiden di Jatim tersebut, sehingga menghasilkan gejolak di Manokwari, Papua Barat.
"Kemarin memang di-trigger ada kesimpangsiuran informasi ataupun kesalahpahaman," jelasnya.
"Kemudian mungkin ada yang membuat kata-kata yang tidak nyaman sehingga saudara-saudara kita yang ada di Papua mungkin merasa terusik dengan bahasa-bahasa seperti itu," lanjutnya.

Tito menduga munculnya isu dan kabar hoaks yang berkelindan dengan dua insiden yang terjadi di Jatim, hingga menyebabkan munculnya gejolak di Papua Barat, karena adanya konstruksi sosial yang dilakukan oleh oknum tertentu.
"Dan ada pihak-pihak yang mengembangkan informasi-informasi seperti itu untuk kepentingan mereka sendiri," jelasnya.
Ia meyakini hal itu, lantaran isu rasial semacam ini beberapa tahun belakangan tidak pernah muncul kepermukaan, sekontras saat ini.
Dan selama bertahun-tahun tak sedikit putra-putri Papua yang merantau ke berbagai wilayah di Pulau Jawa untuk melanjutkan studi, tidak mengalami permasalahan sebagaimana yang menjadi kronik belakangan ini.
"Karena selama ini masyarakat atau anak-anak atau adik-adik kita dari Papua itu sudah lama bersekolah mencari ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan di Jawa Timur atau di Jawa Tengah Jawa Tengah di Jawa Barat atau di Jakarta dan selama ini tidak ada masalah," pungkasnya.