Pengumuman Menteri, Netizen Ingin Sri Mulyani & Susi Pudjiastuti Masuk Lagi dalam Kabinet Jokowi

Menteri-menteri lama itu bisa menempati kembali jabatannya saat ini, atau bisa juga menjadi menteri di kementerian lain.

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti 

Jelang Pengumuman Nama Menteri, Netizen Ingin Sri Mulyani & Susi Pudjiastuti Masuk Lagi dalam Kabinet Jokowi

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden memiliki hak prorogatif untuk memilih dan mengakat menteri-menteri yang membantunya dalam menjalankan roda pemerintahan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan bocoran terkait susunan menteri di kabinet periode kedua kepemimpinnya.

Sejumlah bocoran itu di antaranya Jokowi bakal tetap mempertahankan sejumlah menteri saat ini.

Menteri-menteri lama itu bisa menempati kembali jabatannya saat ini, atau bisa juga menjadi menteri di kementerian lain.

Baca: Kontak Senjata Lagi di Papua, KKB Papua Tembaki Mobil Rombongan TNI yang Kirim Logistik

Baca: Download Lagu MP3 Lagu Kemerdekaan dan Lagu Nasional Full Album Hari Merdeka s/d Indonesia Pusaka

Baca: Ramalan Zodiak Sabtu (17/8) - Finansial Pisces Cerah, Capricorn Romantis, Cancer Bertengkar

Selain mempertahankan menteri lama, kabinet Jokowi-Maruf dipastikan bakal berisi nama baru, termasuk menteri berusia muda.

Jokowi juga memastikan bakal ada satu kepala daerah yang diangkat jadi menteri.

Adapun berdasarkan komposisinya, Kabinet Jokowi-Maruf terdiri 45 persen dari parpol, 55 persen dari kalangan profesional.

Meski memberi bocoran, Jokowi masih menutup rapat nama-nama yang bakal mengisi kabinet Jokowi-Maruf.

Berikut rangkuman terkini berita terkait susunan menteri kabinet Jokowi-Maruf, Jumat (16/8/2019):

1. Pertahankan Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti

Menteri Keuangan, Sri Mulyani serta Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menjadi menteri yang paling layak dipertahankan versi netizen Facebook berdasarkan data Indonesia Indicator yang dirilis pada Kamis (15/8/2019).

Data ini berdasarkan unggahan perbincangan netizen di Facebook pada Juli 2018-Juli 2019, atau berdekatan dengan waktu pembentukan kabinet Presiden Joko Widodo II.

Dalam rentang setahun, muncul 55.848 unggahan perbincangan tentang menteri Kabinet Kerja dari 15.548 akun organik (bukan robot).

"Secara eksplisit dan spesifik sebanyak 241 posting-an meminta Sri Mulyani dipertahankan, sedangkan Susi 102 posting-an," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang melalui pesan singkat, Kamis (15/8/2019).

Dari jumlah tersebut, nama Sri Mulyani diperbincangkan 6.152 kali dalam setahun terkait kebijakan dan personalitasnya.

Beberapa hal terkait Sri Mulyani yang diperbincangkan positif oleh netizen ialah saat ia ditetapkan sebagai Menteri Keuangan terbaik se-Asia Pasifik.

Adapun Sri Mulyani diperbincangkan negatif oleh netizen lantaran utang luar negeri yang bertambah.

Ada 48,15 persen sentimen positif terkait Sri dari total perbincangan mengenai kebijakannya.

Sementara itu, 38,78 persen unggahan mengenai kebijakannya bernada negatif dan 13,07 persen bernada netral.

Terkait Susi, ada 3.077 unggahan netizen Facebook.

Dari unggahan itu, 70,52 persennya merupakan sentimen positif, sedangkan 17,97 persen unggahan mengenai kebijakannya bernada negatif, dan 11,50 persen bernada netral.

Usai meresmikan Pembukaan Festival Pulo Dua 2019 di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Kamis (25/7) malam, esok harinya, Jumat (26/7), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meninjau langsung lokasi Festival Pulo Dua di Pulo Dua, Kecamatan Balantak, Kabupaten Banggai (Istimewa)

Rustika menyampaikan, baik Susi maupun Sri Mulyani paling banyak diminta untuk dipertahankan lantaran kinerjanya yang apik serta berkarakter di mata netizen Facebook.

"Kinerja Sri Mulyani yang dinilai positif antara lain penerimaan negara yang melampaui target, kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) , pengembalian saham PT Freeport Indonesia ke pemerintah, penyelamatan uang negara dari perusahaan milik Tommy Suharto," tutur Rustika.

"Sementara Susi Pudjiastuti tegas dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan laut Indonesia dari illegal fishing, sehingga Indonesia menjadi salah satu eksportir ikan besar dunia dan menyelamatkan potensi hasil laut bernilai triliunan rupiah," kata dia.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ()

2. Menteri Agama Lukman Hakim Dipuji Positif dan Negatif oleh Warganet

Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin diperbincangkan sebanyak 4.847 kali dalam setahun terakhir terkait kebijakannya.

Lukman diperbincangkan secara positif lewat kesuksesannya dalam pengelolaan pelaksanaan ibadah haji.

Ia juga diperbincangkan dengan nada negatif lantaran tersangkut kasus korupsi pengangkatan pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Adapun Lukman memperoleh 51,08 persen sentimen positif di setiap perbincangan netizen dan 25,5 persen sentimen negatif.

Sisanya, sebanyak 23,42 persen perbincangan mengenai Lukman bernada netral.

3. Sri Mulyani Diperkirakan dapat Posisi Lebih Strategis

Menteri Keuangan Sri Mulyani dinilai memiliki kinerja bagus selama periode pertama pemerintahan presiden Joko Widodo.

Sejumlah pihak ingin agar Sri Mulyani dipertahankan sebagai menteri.

Lantas, posisi apa yang cocok untuknya?

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyebut, Sri Mulyani cocok mengisi posisi Menteri Koordinator Perekonomian pada kabinet pemerintahan kedua Presiden Joko Widodo 2019-2024.

Hal ini menyusul pernyataan Presiden akan mempertahankan beberapa menteri dan atau berganti posisi menempati posisi yang lebih strategis dengan kewenangan lebih luas.

Bila dipertahankan, ia diyakini akan menempati posisi menteri yang lebih strategis di dalam kabinet.

"Soal Sri Mulyani bagusnya di Kemenko Perekonomian," ujar Bhima Yudhistira kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Menurut Bhima, dalam lima tahun ke depan ekonomi akan hadapi tantangan besar seiring perang dagang antara AS dan China serta masih bergejolaknya harga komoditas.

Sri Mulyani dinilai sosok yang berpengalaman dan memiliki kepemimpinan yang kuat baik nasional maupun global lantaran sempat menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Ia dinilai tidak hanya memahami makro ekonomi, namun juga kebijakan fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi karena sudah menjadi Menkeu 10 tahun dalam dua periode pemerintah yang berbeda.

"Jadi butuh strong leadership di tim ekonomi, khususnya Menko," kata Bhima.

Baca: Ramalan Cinta 17 Agustus 2019, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama pada Sabtu Ini

Baca: Ramalan Zodiak Sabtu (17/8) - Finansial Pisces Cerah, Capricorn Romantis, Cancer Bertengkar

4. Tjahjo Kumolo Pamitan

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memohon maaf dan pamit setelah melantik pejabat di lingkungan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (15/8/2019).

"Saya mohon maaf selama hampir 5 tahun kurang 1,5 bulan ini ada hal-hal yang kurang berkenan, berbagai sikap, pernyataan, kebijakan," kata Tjahjo dalam sambutannya.

"Tentu ada kekhilafan. Saya mohon maaf sebesar-besarnya," ujar dia.

Tjahjo bahkan kemudian menyampaikan pamit secara resmi.

Dia memahami, tugasnya akan selesai dalam beberapa hari terakhir ini.

"Ini pamitan saya resmi, mungkin tidak bisa bertemu karena akan selesainya masa tugas Kabinet Kerja 1."

"Untuk selanjutnya, mari kita tunggu tanggal mainnya, bagaimana komposisi kabinet berikutnya," kata Tjahjo.

Tjahjo mengatakan, dirinya memegang prinsip TNI dalam menjalani hidupnya, yakni taat instruksi.

Dengan demikian, apabila tidak dipercaya lagi mengemban amanah untuk menjadi menteri di kabinet berikutnya, ia pun mengaku siap.

"Saya berpegang pada prinsip TNI. Taat instruksi. Dipensiunkan siap, diberi tugas siap, tidak diberi tugas, saya tetap mendukung pemerintahan yang saya dukung ini," kata dia.

5. Jokowi Dingatkan Tak Umumkan Kabinet Sebelum Dilantik

Pakar hukum tata negara Universitas Jember Bayu Dwi Anggono berharap presiden terpilih Joko Widodo hati-hati dalam mengumumkan rancangan kabinetnya.

Bayu menanggapi pernyataan Jokowi bahwa pengumuman soal kabinet bisa diumumkan pada Agustus atau Oktober saat pelantikan.

"Pasal 16 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara jelas mengatur, pembentukan kementerian paling lama 14 hari kerja sejak Presiden mengucapkan sumpah atau janji," kata Bayu dalam keterangan pers yang diterima Kamis (15/8/2019).

Mengacu pada ketentuan tersebut, kata Bayu, pengumuman kabinet hanya bisa dilakukan oleh Joko Widodo sebagai Presiden masa jabatan 2019-2024 setelah mengucapkan sumpah atau janji pada 20 Oktober 2019.

"Untuk itu, sebagai bentuk ketaatan kepada UU Kementerian Negara, Joko Widodo sebaiknya tidak melakukan pengumuman susunan kabinet baru sebelum tanggal 20 Oktober 2019," ujar dia.

Bayu menyarankan Presiden fokus dulu mengarahkan kabinetnya saat ini untuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaan yang ada di sisa waktu masa tugasnya.

Selain itu, Bayu berharap agar Presiden cermat dan tak terburu-buru dalam menentukan jajaran kabinetnya.

Hal itu guna menghindari risiko masalah hukum.

Bayu mencontohkan peristiwa Arcandra Tahar saat itu, yang pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), namun diberhentikan karena memiliki dua kewarganegaraan, Indonesia dan Amerika Serikat.

Dalam perkembangannya saat itu, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sudah menyatakan bahwa Arcandra adalah warga negara Indonesia.

Dan Arcandra kembali dilantik sebagai Wakil Menteri ESDM mendampingi Ignasius Jonan yang menjadi Menteri ESDM.

"Presiden perlu belajar dari pengalaman sebelumnya mengenai latar belakang pejabat yang diangkatnya."

"Untuk mencegah hal semacam itu terulang kembali maka proses penelusuran latar belakang, kompetensi dan rekam jejak calon anggota kabinet yang akan diangkat Presiden sebaiknya dilakukan tahap pengecekan secara berulang-ulang," kata dia. (Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Dylan Aprialdo Rachman/Rakhmat Nur Hakim/Yoga Sukmana/Deti Mega Purnamasari)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nama-nama Menteri Jokowi-Maruf: Warganet Ingin Sri Mulyani & Susi Dipakai Lagi, Tjahjo Kumolo Pamit, 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved