Berita Kesehatan
Kisah Nyata Perempuan 37 Tahun dari Amerika yang Kecanduan Hubungan Intim, Bisa Disembuhkan di Bali
TRIBUNJAMBI.COM – Berhubungan intim dengan pasangan yang sah wajib dilakukan sesuai dengan porsinya.
TRIBUNJAMBI.COM – Berhubungan intim dengan pasangan yang sah wajib dilakukan sesuai dengan porsinya. Karena hal itu merupakan kebutuhan biologis yang dimiliki setiap insan.
Tapi jika hubungan intim yang layaknya dilakukan dengan pasangan sah sudah diluar batas kendali. Kondisi tersebut menjadi tidak wajar dan sehat.
Baca Juga: Bikin Galau, Mana yang Lebih Sehat, Buah Naga Merah atau Putih atau Kuning? Di Sini Jawabannya
Baca: Sebentar Lagi Tanding! Live Score Pertandingan Liverpool vs Napoli Malam Ini Via Mola TV
Baca: Fly Over Simpang Mayang, Dibangun dengan 1 Tahun Anggaran, Bappeda Sebut Bisa Menghemat Anggaran
Sebab mereka yang tidak lagi bisa mengontrol hasratnya untuk bercinta dengan lawan jenis akan melakukan segala upaya tanpa aturan dan batas.
Hanya demi bisa memuaskan dan atau memenuhi keinginan biologisnya itu.
Biasanya seseorang yang mengalami ini diawal-awal akan menikmati kelainan yang ada pada dirinya.
Dirinya akan senang, happy, dan terus melakukan itu.
Tapi, pada suatu titik dirinya akan tersiksa dengan hubungan intim tak terkontrol tersebut.
Hal ini pula yang dialami oleh perempuan cantik bernama Erica Garza.
Baca: Gempa Hari Ini - Banten Diguncang Gempa Lumayan Besar, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami
Baca: Perempuan Cenderung Bermasalah pada Dorongan 5eks & Kepuasaan Hubungan Intim, Ini Penyebabnya
Erica Garza hanya wanita biasa, dia bukan seorang artis dewasa, apalagi film dewasa.
Dia secara fisik dan perilaku normal, sama seperti halnya wanita lain pada umumnya. Bertubuh langsing, tinggi dan berambut panjang menjadi ciri khas wanita berusia 37 tahun itu.
Melansir Tribunnewswiki.com, yang menutip narratively.com, Jumat (26/7/2019), di balik itu semua Erica Garza merasa malu dan benci pada dirinya sendiri.
Erica Garza malu dan benci pada dirinya karena dirinya memiliki gangguan kecanduan semua hal yang berbau pornografi dan seks.

Baca Juga: Wanita Sering Mengalami Masalah Kepuasaan Hubungan Intim, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca: Air Mata dan Doa Iringi Keberangkatan CJH Bungo, Bupati dan Wabup Doakan Jadi Haji yang Mabrur
Baca: Beri Kemudahan Pelanggan di Era Digital, Telkomsel Perlahan Kurangi Kantor GraPARI
Menurut pengakuannya, awal kecanduan berawal dari menonton film dewasa.
Dia sudah melakukan itu sejak sekolah menengah pinggiran kota Los Montebello, Los Angeles.
Erica Garza mengaku mulai menonton film dewasa sebagai pelarian karena dirinya kerap diejek jelek akibat skoliosis yang dideritanya
Memasuki masa remaja, Erica Garza mengakses streaming film dewasa lewat internet setiap saat.
Film adegan dewasa yang selalu ia ingat adalah filmnya Pamela Anderson dan Tommy Lee pada 1997 saat dirinya berusia 15 tahun.
Nah, disitulah Erica Garza mengaku dirinya mempunyai keinginan kuat untuk melakukan hubungan intim diluar nikah dengan siapapun secara bebas.
Baca: 14 Rumah Terbakar di Mendahara, Tanjung Jabung Timur, Camat Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa
Baca: Setelah Berhubungan Intim Lakukan 7 Hal Ini, Rasakan Manfaatnya yang Luar Biasa Bikin Ketagihan
Dia pun mengaku saat usianya 17 tahun sudah kehilangan keperawanan.
Saat kuliah di Hawaii, LA, London dan New York, Erica semakin liar melakukan hubungan badan dengan siapapun.
Ketagihannya akan perlaku ini mendorongnya berani berhubungan intim dengan orang yang belum dikenalnya.
Malah Erica Garza mengaku jika ia kerap meniru berbagai adegan di film dewasa untuk ia praktekan dalam petualangan cintanya.
Baca: Mahasiswa Unja, Prodi Pendidikan Fisika, Buat Proyek yang Memiliki Nilai Jual, Sebagai Tugas
Baca: Jokowi Sudah Kantongi Nama-nama Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid II, Ini Bocorannya
Pengakuan Erica Garza tersebut memang benar, itulah yang disebut kecanduan yang merupakan kelainan seks. Melansir medical News Today (20 December 2017), kecanduan seksual adalah suatu kondisi di mana seorang individu tidak dapat mengelola perilaku seksualnya.
Baca: BREAKING NEWS: Galian PETI di Bungo, Longsor, 2 Orang Tewas Tertimbun, Sempat Dibawa ke Puskesmas
Baca: Walikota Jambi Sy Fasha Apresiasi Kiprah BMKJ Satukan Warga Jambi
Pikiran seksual yang persisten memengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja, mempertahankan hubungan, dan memenuhi kegiatan sehari-hari mereka.
Diperkirakan 12 hingga 30 juta orang di Amerika Serikat (AS) mengalami kecanduan seperti ini.
Istilah lain untuk kecanduan hubungan intim adalah ketergantungan, hiperseksualitas, dan perilaku seksual kompulsif.
Dikenal sebagai nymphomania pada wanita dan satyriasis pada pria.
American Society of Addiction Medicine menggambarkan kecanduan ini sebagai "penyakit kronis, primer dari imbalan otak, motivasi, ingatan, dan sirkuit terkait."
Kembali ke kisah Erica Garza, hingga pada suatu titik di usianya yang ke 30-an, dirinya mengaku merasa lelah karena hal ini.
Baca: Live di MOLA TV - Link Live Streaming Liverpool vs Napoli di Laga Persahabatan Pramusim 2019
Baca: Kasihan, 80 Persen Tubuh Bocah 2,7 Tahun Asal Sarolangun, Ini Melepuh Karena Tersiram Air Panas
Erica Garza merasa lelah karena dirinya merasa tidak dicintai, tidak berharga, dan seperti sampah.
Akhirnya Erica Garza sadar kegilaannya terhadap pornografi menghalanginya untuk memiliki sebuah ikatan pernikahan.
Kesadaran akan membina rumah tangga semakin menguat tatkala Erica bertemu dengan seorang pria perancang busana (yang sekarang menjadi suaminya) dalam perjalanan menuju Bali, Indonesia.
Awal hubungan Erica dengan suaminya itu sulit.
Erica selalu mengajak suaminya melihat film dewasa, hingga pada suatu titik sang suami heran dan bertanya kenapa Erica suka sekali melihat hal seperti itu.
Baca: Seminar Pendidikan Di Batanghari Hadirkan Pembicara Internasional dari Michigan State University
Baca: Tak Disiarkan di Televisi, Laga Arsenal vs Lyon di Emirates Cup 2019 Malam Ini, Dani Cellebos Debut?
Baca: Bakal Dihadiri 2.200 Peserta, Sebanyak 13 Hotel Disiapkan, Kongres V PDIP Habiskan 12 Miliar
Usai berbicara baik-baik, sang suami mengajak Erica pergi Yoga, olahraga, terapi dan lain sebagainya saat berada di Bali maupun sesudah kembali ke LA.

Apa yang Erica terima dari suaminya memang tepat. Karena program seperti itu yang dibutuhkan bagi mereka yang mempunyai kasus seperti Erica.
Seperti yang tertulis di Medical News Today, terapi cognitive behavioral therapy (CBT) yaitu terapi perilaku kognitif bisa membantu individu mengubah perilaku mereka.
CBT dapat memperlengkapi seseorang untuk menghindari kambuh dan memprogram ulang perilaku seksual yang berbahaya.
Baca: Menuju 20 Ribu Kantong Darah, Aksi Donor Darah di Informas Jamtos Diramaikan Pendonor
Baca: Live Score Pertandingan Liverpool vs Napoli Malam Ini Via Mola TV Laga Pramusim 2019, Pantau di HP
Jika perlu obat-obatan yang diresepkan, seperti Prozac, bisa mengurangi dorongan seksual, tetapi obat tersebut belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA), badan pengawas obat dan makanan AS untuk mengobati kondisi ini.
Tapi dari semua program untuk mengatasi seseorang dengan kasus seperti Erica, dukungan teman dan keluarga sangat penting.
Kecanduan seksual, karena sifat perilakunya, bisa sulit bagi orang lain untuk mengerti dan menoleransi, terutama jika telah menyebabkan kerusakan dalam hubungan.
Hal itu terbukti pada Erica, pelan namun pasti, Erica mulai sembuh dari kecanduan film dewasa.
Baca Juga: Netizen Belum Tahu, Ternyata Ini Yang Didapat Jennifer Jill Saat Bercinta Dengan Ajun Perwira
Baca: Semen Padang vs Persebaya Surabaya Berakhir 0-0, Kabau Sirah Tertahan di Zona Degradasi Liga 1 2019
Baca: Gantengnya Sosok Suami Donna Harun yang Baru Menikahinya, Ayah Tiri Ricky Harun Berkepala Plontos
Ia mengaku semua berkat suaminya yang ia temui di pesawat saat terbang ke Bali, indonesia. Pria itu mendukungnya agar sembuh.
Kini ia menulis sebuah buku perjalanan hidupnya berjudul "Getting Off". (GridHEALTH.id)