Bus Transjakarta Terbengkalai, Ungkit Soal Hutang Uang Muka Sebesar 20 Persen atau Rp 110,2 Miliar
- Ratusan bus Transjakarta ditemukan diparkir di lahan kosong di Jalan Raya Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
TRIBUNJAMBI.COM- Ratusan bus Transjakarta ditemukan diparkir di lahan kosong di Jalan Raya Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, bus- bus Transjakarta yang terbengkalai di lahan kosong di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, merupakan bagian dari pengadaan tahun 2013.
Pengadaan bus Transjakarta pada 2013 itu diketahui bermasalah.
"Untuk yang di Dramaga iya, itu semuanya bus pengadaan 2013," ujar Syafrin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/7/2019).
Syafrin menyampaikan, bus-bus yang terbengkalai di sana menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia bus. Pemprov DKI tidak memiliki kaitan apa-apa dengan bus-bus di sana.
"Itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab si penyedia yang 2013 tadi," kata dia.
Baca: Bukan Enji, Ayu Ting Ting Tulis Kolom Ayah di Kartu Identitas Anak (KIA) Milik Bilqis Malah Pria Ini
Terkait kasus pengadaan bus Transjakarta tahun 2013, lanjut dia, Dinas Perhubungan DKI saat ini fokus menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
BPK RI memberikan dua rekomendasi dalam LHP tersebut. Pertama, Pemprov DKI menagih kembali uang muka yang sudah dibayarkan kepada perusahaan penyedia bus transjakarta.
Kedua, jika uang muka yang sudah ditagih tak juga dikembalikan, Pemprov DKI bisa membawa perkara ini ke jalur hukum.
Dinas Perhubungan sudah berupaya menagih uang muka sebesar 20 persen atau Rp 110,2 miliar itu. Namun, uang muka tersebut belum juga dikembalikan.
"Dishub saat ini sedang berkonsultasi dengan Biro Hukum bagaimana menindaklanjuti rekomendasi kedua ini. Dari sana, arahan Biro Hukum seperti apa, itu yang kami tindak lanjuti," kata Syafrin.
Baca: Istrinya Hanya Mau Mandi dan Berhubungan Intim 1x Setahun, Suami Layangkan Gugatan Cerai
Berbeda dengan bus-bus yang ada di Dramaga, Syafrin mengaku belum mengetahui informasi soal bus-bus yang juga terbengkalai di Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Ciputat, Tangerang Selatan.
"Untuk yang Ciputat, saya belum tahu, apakah itu menjadi bagian dari satu kesatuan dengan para penyedia," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, 300 bus Transjakarta terbengkalai di sebuah lahan kosong di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bus tersebut tampak berdebu, usang, dan berkarat. Tampak ilalang mengelilingi transportasi yang menjadi andalan warga Ibu Kota itu.
Camat Dramaga Adi Henriyana mengatakan, bus-bus tersebut merupakan aset dari PT Adi Teknik Ecopindo yang berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga dinyatakan sebagai perusahaan yang pailit.
300 Bus Transjakarta
Ratusan bus Transjakarta terbengkalai di sebuah lahan kosong yang berada di Jalan Raya Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis (25/7/2019).
Pantauan Kompas.com di lokasi, ratusan bus tersebut tampak berdebu, rusak, dan usang. Tampak ilalang mengelilingi transportasi yang menjadi andalan warga Ibu Kota itu.
Di bodi bus yang terbengkalai itu bertuliskan "Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB)", dan ada pula yang tertulis "metro mini bus executive".
Di depan kaca sopir terdapat tulisan "Budel Pailit PT Putera Adi Karyajaya (Dalam Pailit) sesuai putusan perkara no.21/PDT.SUS-Pailit/2018/PN. Niaga.jkt.pst, tertanggal 20 September 2018 dalam pengawasan kurator dan pengadilan niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat".
Baca: Bus Transjakarta Terbengkalai di Bogor Pengadaan Tahun 2013 yang Bermasalah, DKI Tagih Uang Muka
Dilihat lebih dalam, sebagian besar komponen bus sudah tampak rusak dan berkarat. Namun, untuk bodi masih terbilang bagus dan tak sedikit kursi-kursinya terbungkus plastik.
Seorang warga sekitar, Hendi mengatakan, keberadaan bus tersebut sudah hampir satu tahun.
Mulanya bus berwarna oranye itu didatangkan dari Jakarta dengan cara diderek dan sebagian lainnya masih bisa jalan.
"Sudah setahun dan kebanyakan bus ini diderek (tarik) ada juga yang jalan," kata pegawai pom bensin itu kepada Kompas.com, Kamis (25/7/2019).
Lebih lanjut ia bercerita bahwa jumlah petugas yang membawa bus tersebut berkisar lima orang dan rata-rata dalam sehari hampir tiga unit bus yang datang.
"Kebanyakan datangnya malam hari bus ini. Kalau dihitung ada lima petugaslah sama yang menderek dan sopirnya," sebutnya.
Sementara itu penjaga lahan tersebut, Ahmad Abdullah (36) mengatakan, tugasnya hanya disuruh menjaga lokasi oleh pemilik lahan bernama Sugianto sejak 2018.
Ahmad mengaku tidak tahu menahu alasan bus Transjakarta itu diparkir di lahan seluas 3 hektare itu.
"Saya cuma hanya jaga (lahan) di sini, yang lebih jelasnya ada di tim kurator bus ini," ujarnya.
Baca: Ramalan Zodiak Senin 29 Juli 2019, Capricorn Sedang Ada Masalah, Aries Lakukan Apapun Sesuka Hati
Ia mengaku, seiring berjalannya waktu jumlah bus tersebut terus bertambah, awalnya hanya puluhan dan kini sudah terkumpul sebanyak 300 unit.
"Jadi pengirimannya dicicil kemudian terakhir pengiriman itu pas bulan puasa kalau ditotal semua ada 300 unit bus saat ini," ungkapnya.
Secara terpisah, Camat Dramaga Adi Henriyana membenarkan bahwa pengiriman bus Transjakarta dicicil terhitung dari jumlah awal yang hanya 104 unit.
"Pada saat itu jumlah bus 104 unit, saat ini sudah mencapai 300 lebih," ujarnya.
Dia menjelaskan, keberadaan bus diketahui dari laporan warga sekitar soal adanya penyimpanan bus Transjakarta di wilayah mereka.
Atas hal ini pihaknya langsung melakukan survei ke lokasi. Namun, tidak ditemukan penanggung jawab, yang ada hanya penjaga lahan.
"Awalnya ramai laporan lalu kami mengirim surat kepada pemilik terkait keberadaan bus. Untuk Saat ini dikuasakan kepada kurator Lumban Tobing," ujarnya.
(Penulis : Afdhalul Ikhsan/Nursita Sari/KOMPAS)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id
