'Majikan saya sangat kejam' Kisah TKW Turini setelah 21 Tahun Baru Bisa Dipulangkan dari Arab
Setelah 21 tahun terpenjara di rumah majikan di Riyadh, Turini akhirnya bisa dipulangkan. Dia dipaksa bekerja di dua tempat yang berbeda, tapi dua ...
Setelah 21 tahun terpenjara di rumah majikan di Riyadh, Turini akhirnya bisa dipulangkan. Dia dipaksa bekerja di dua tempat yang berbeda, tapi dua majikan itu masih memiliki tali persaudaraan.
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah miris dialami oleh Turini, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cirebon, Jawa Barat.
Turini (51) menjadi seorang TKW di Riyadh, Arab Saudi sejak 24 Oktober 1998 silam.
Melansir laman TribunJabar.id, Selasa (23/7/2019), Turini bekerja untuk keluarga Aun Nayyaf Al Utaebi, di Wedhakh, Nafi, Dawadmi, Riyadh.
Selama hampir 21 tahun bekerja menjadi TKW di Riyadh, Turini bahkan tidak mendapat perlaukan yang manusiawi dari sang majikan.
Baca Juga
Suami Nunung Srimulat Tidur Hadap Tembok Setelah Tahu Istri Pakai Sabu, Ini yang Terjadi di Kasur
Daftar Kekayaan dan Harta Nunung Srimulat yang Tersebar di Mana-mana, dari Rumah s/d Vila
Postingan Ketus Natasha Wilona Diunggah Bersamaan Kevin Sanjaya Juara, Sindiran Halus?
Afgan dan Rossa Sah Pacaran? Boy William Langsung Tanya Teh Oca Ciumannya Enak Nggak
Awal bekerja di tempat sang majikan, Turini menandatangani kontrak kerja selama 2 tahun.
Saat minta dipulangkan, Turini tidak mendapat izin dari sang majikan, dan tak diizinkan pulang.
Turini mengungkapkan ingin pulang ke Indonesia sendiri, tapi tidak mengetahui jalannya.
"Saya bingung, mau pulang tapi tidak tahu jalan. Kampung sana sangat sepi, majikan saya sangat kejam," ungkap Turini, dilansir dari laman TribunJabar.id.
Selain tak diizinkan pulang ke Indonesia, Turini mengaku dipaksa bekerja di dua tempat yang berbeda.
Tapi kedua majikan Turini masih memiliki tali persaudaraan.
Turini bahkan tidak bisa keluar rumah untuk sekadar berbelanja di toko maupun di pasar.
"Saya tuh enggak bisa keluar, enggak bisa pulang, seperti orang dipenjara aja. Di rumah aja, enggak pernah melihat sama orang-orang. Enggak pernah pergi-pergian, enggak perna ke pasar-pasar," ungkap Turini, dilansir dari laman Kompas.com.

Setiap harinya, Turini bekerja dari pukul 7 pagi hingga 11 malam di dua rumah majikannya.