Penangkapan SMB Jambi

Ada Bungker di Markas Kelompok SMB Penganiaya TNI di Jambi, Ditemukan Benda Haram Ini di Dalamnya

Aparat kepolisian dan TNI menemukan bungker di lokasi yang dijadikan sebagai base camp kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB)

Penulis: tribunjambi | Editor: bandot
Tribunjambi/Rian Aidilfi
Polres Batanghari Kembali Amankan 10 Senpi Rakitan dari Kelompok SMB, Saat Patroli 

Ada Bungker di Markas Kelompok SMB Penganiaya TNI di Jambi, Ditemukan Benda Haram Ini di Dalamnya

TRIBUNJAMBI.COM - Aparat kepolisian dan TNI menemukan bungker di lokasi yang dijadikan sebagai base camp kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) di Distrik VIII PT WKS, Tanjung Jabung Barat.

"Ada ditemukan bungker, tapi sudah kosong," kata Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi Senin (22/7/2010).

Penemuan bungker yang diduga sebagai tempat persembunyian itu upaya dari penyisiran oleh aparat di tempat Muslim Cs, pentolan SMB.

Sejauh ini belum diketahui kegunaan bungker tersebut

Kuswahyudi juga mengatakan di sana ditemukan pula paket narkotika jenis sabu-sabu lengkap dengan alat hisapnya.

Baca: Pengeroyokan TNI di Jambi dan Perusakan Mes PT WKS Total 59 Anggota SMB Ditetapkan Jadi Tersangka

Baca: Yamaha Tak Lagi Pakai Valentino Rossi, Pensiun atau Sudah Temukan Penggantinya?

Baca: Sule Sampai Melongo Lihat Rumahnya Rizky Febian Seperti Istana, Kamarnya Seluas Lapangan Futsal!

"Beratnya belum diketahui. Yang jelas ada sabunya, serta alat hisap atau bong. Paket narkotika itu belum digunakan," beber Kuswahyudi.

Kuswahyudi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait penanganan kasus kelompok SMB pimpinan Muslim tersebut.

Wah, Ditemukan Bungker dan Paket Narkoba, Polisi Terus Sisir Lokasi SMB Pimpinan Muslim Cs
Wah, Ditemukan Bungker dan Paket Narkoba, Polisi Terus Sisir Lokasi SMB Pimpinan Muslim Cs (Tribunjambi/Ferry Fadly)

Hingga kemarin sudah 59 orang dari kelompok SMB telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus penganiyaan, perusakan.

Mereka menganiaya aparat yang tergabung dalam Satgas Karhutla yang bertugas di kawasan hutan Distrik VIII PT Wirakarya Sakti (WKS), Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pada 13 Juli lalu.

Dua dari 59 tersangka adalah Muslim, selaku pimpinan SMB dan istri Muslim, Deli Fitri.

59 orang tersangka tersebut dijerat dengan pasal 170 KHUPidana, pasal 363 KHUPidana, dan Undang-Undang Darurat Nomor 2 Tahun 1951.

Amankan 10 Senpi Rakitan

Sementara itu dari Kabupaten Batanghari, Polres Batanghari mengamankan 10 pucuk senjata api rakitan atau kecepek dari dua anggota SMB pada Minggu lalu.

Polisi mendapati kecepek itu pada pukul 23.00 WIB, juga di Distrik VIII.

Senjata rakitan tersebut merupakan milik Suku Anak Dalam (SAD) Marahman.

Diketahui ia merupakan pimpinan kelompok Lidah Pembangun asal Muara Kilis, Kabupaten Tebo.

"Kita mengamankan 10 unit kecepek tersebut berdasarkan patroli yang dilakukan oleh satgas keamanan yang terdiri dari TNI-Polri dan security PT WKS," ujar Kapolres Batanghari, AKBP Mohamad Santoso.

Saat patroli satgas menemukan dua orang anggota SMB.

Baca: Barbie Kumalasari Kepergok Lakukan Ini dan Pegangan Tangan dengan Rihat Hutabarat, Pasangan Baru?

Baca: Kisah Jelly Jelo Jadi SPG Otomotif, Ada Syarat Jalur Khusus Bos-bos Negoisasi di Kamar Apartemen

Baca: Akibat Mabuk Berat? Hampir Pacaran dengan Ifan Seventeen, Juliana Moechtar Kecelakaan di Jalan Tol

Baca: Nunung Pakai Narkoba 20 Tahun Lalu, Masuk Rehab, Aktif Pakai Lagi 5 Bulan Lalu, Bersyukur Ditangkap

Kepada petugas, keduanya menunjukkan 10 pucuk senpi rakitan tersebut.
"Mereka menyerahkan 10 unit senpi tersebut dengan sukarela setelah dilakukan pembinaan oleh tim satgas," ujarnya lagi.

Sebelumnya, kata Kapolres, mereka menggunakan senpi tersebut untuk aktivitas sehari-hari seperti berburu hewan.

Namun, saat bertemu dengan SMB, mereka pun direkrut langsung oleh Muslim selaku ketua kelompok.

"Mereka bergabung selama lebih kurang 7 bulan. Mereka direkrut untuk menakut-nakuti pihak lain dengan menggunakan senjata tersebut," sebutnya.

Santoso melanjutkan, mereka juga merasa tertipu dengan ajakan Muslim untuk bergabung di dalam kelompok tersebut.

Lantaran tidak sesuai yang dijanjikan.

"Mereka kita data lalu dibina sebelum dikembalikan ke Muara Kilis, Kabupaten Tebo," lanjutnya.

Saat ini, katanya operasi keamanan di Distrik VIII PT WKS masih berlangsung hingga benar-benar steril dan aman.

Sehingga karyawan perusahaan bisa melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.

"Kemungkinan masih ada senjata jenis kecepek lainnya. Namun kita masih menggelar operasi keamanan hingga saat ini," ujarnya. Ditambahkan Santoso, saat ini tertotal ada 22 unit senpi rakitan jenis kecepek tersebut yang sudah diamankan oleh kepolisian. "12 unit ada di Polda Jambi," jelasnya. (dly/adi)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved