Panas, 4,5 Ha Lahan di Tanjab Timur Terbakar, BPBD Terus Pantau Cuaca Jambi 20 Hari kedepan
Meski hujan sempat mengguyur di Kabupaten Tanjung Jabung Timur kasus kebakaran lahan masih terus terjadi.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
Panas, 4,5 Ha Lahan di Tanjab Timur Terbakar, BPBD Terus Pantau Cuaca Jambi 20 Hari kedepan
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Meski hujan sempat mengguyur di Kabupaten Tanjung Jabung Timur kasus kebakaran lahan masih terus terjadi, BPBD Tanjab Timur mencatat dari tiga kecamatan terdapat 4 hektare lebih lahan yang terbakar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, mencatat pada tahun 2019 sejak Januari - pertengahan Juli terdapat 4,5 hektare lahan masyarakat terbakar. Kasus kebakaran tersebut tersebar di beberapa kecamatan.
"4,5 Ha lahan yang terbakar tersebut berada di Kecamatan Muara Sabak Barat, Dendang dan Sadu, meski didominasi terjadi di Kecamatan Sadu," ujar Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Tanjab Timur Indra, pada Tribunjambi.com.
Lebih lanjut, dari tiga kecamatan tersebut terdapat empat kejadian kebakaran di antaranya di Kecamatan Sabak Timur di Kelurahan Muara Sabak Ulu RPK PT.EWF, dengan luas 0,2 hektare. Selanjutnya di Kecamatan Dendang di Desa Jatimulyo dan Desa Catur Rahayu luas kebakaran 1,2 hektare.
Baca: Belasan Hotspot Muncul di Merangin, BPBD Imbau Warga tak Bakar Lahan
Baca: Ditinggal Kerja, Rumah Hendrik Digasak Maling, TV, Kulkas sampai Matras Lenyap
Baca: KPU Merangin Gelar Pleno Penetapan Caleg Terpilih, 30 Agustus Pelantikan
Baca: Puluhan Barang Bukti Kejahatan di Sarolangun Dimusnahkan, dari Narkoba, Parang hingga Pistol
Baca: VIDEO: Daftar 41 Anggota SMB Jadi Tersangka, Modus Muslim Rayu Warga Agar Bergabung SMB
Sementara itu, di Kecamatan Sadu meski terjadi di satu lokasi namun jumlah kebakaran lahan di wilayah tersebut jauh lebih besar dari kecamatan lainnya dengan luasnya mencapai 3 hektare.
"Untuk di sadu sendiri kita juga mendapatkan laporan kebakaran namun belum diketahui berapa luasnya. Pada tanggal 20 Juli di Parit Lapis Desa Sei. Sayang Sadu," jelasnya.
Sebelumnya, diberitakan untuk penetapan status saat ini mengacu pada keadaan suhu dan cuaca. jika sudah melebihi 31 derajat dan masuk kategori panas secara terus menerus tanpa diselingi hujan baru kita bisa menentukan status," jelasnya.
Menurutnya, saat ini hujan masih terjadi dan mengguyur di beberapa wilayah di kabupaten Tanjung Jabung Timur. Meski sudah terjadi kebakaran lahan untuk penetapan status belum bisa karena hal tadi.
Melihat situasi cuaca saat ini, pihak BPBD Tanjab Timur masih menunggu perkembangan cuaca hingga akhir bulan nanti, jika panas terus berlanjut selama 20 hari berturut tanpa hujan baru akan dilakukan rapat penentuan status siaga darurat (Level 4).
"Penyebab kebakaran yang terjadi beberapa hari terakhir tidak tahu pasti, yang jelas penyebabnya karena kelalaian dalam berbagai hal," ujar Kepala BPBD, Jakfar.