Berita Tanjab Timur
Potensi Wisata Unik Sadu, Tanjabtim Jambi, Hutan Paru-paru Dunia, Lokasi Migrasi Burung Lintas Benua
Ini pentingnya pembangunan Jembatan Penghubung di Kecamatan Nipah Sadu, terutama bagi Masyarakat dan Kabupaten
Penulis: Abdullah Usman | Editor: bandot
Potensi Wisata di Kecamatan Sadu Tanjab Timur, Pantai Cemara, Hutan Paru-paru Dunia dan Melihat Migrasi Burung Lintas Benua akan terbuka dengan dibangunnya jembatan penghubung Nipah Panjang - Sadu
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Ini pentingnya pembangunan Jembatan Penghubung di Kecamatan Nipah Sadu, terutama bagi Masyarakat dan Kabupaten.
Selain kaya akan perkebunan dan pertanian, sebagian besar wilayah kecamatan Sadu juga punya potensi pariwisata yang belum tergarap optimal.
Sebut saja hamparan pantai Cemara di Desa Sungai Cemara.
Di sini juga terkenal sebagai persinggahan burung migran lintas benua.
Sejumlah desa di kecamatan ini juga berbatasan dengan Taman Nasional Berbak (TNB) yang merupakan salah satu paru – paru dunia.

Selain itu saat bulan Safar di Desa Air Hitam Laut selalu diselenggarakan kegiatan budaya berlangsung ritual budaya Mandi Safar setiap tahunnya.
Sebelumnya pemerintah Tanjab Timur telah mewacanakan untuk pembangunan jembatan penghubung antara Kecamatan Nipah Panjang dan Sadu.
Meski proses pembangunan jembatan tersebut belum berjalan namun Romi sudah mempersiapkan sebuah nama untuk jembatan tersebut, yakni jembatan " Anisa ".
Baca: Pengeroyokan TNI di Jambi dan Perusakan Mes PT WKS Total 59 Anggota SMB Ditetapkan Jadi Tersangka
Baca: Beredar Kabar HBA Sakit dan Harus Dioperasi di RSCM, Sakit Apa Mantan Gubernur Jambi Ini?
Baca: Live Streaming Juventus vs Tottenham Hotspurs di ICC 2019 Malam Ini Begini Cara Nonton di HP Mola.TV
Jembatan "Anisa" merupakan kepanjangan dari dari jembatan Antara Nipah Panjang – Sadu.
Jembatan Anisa direncanakan dibangun pada tahun 2019 ini juga dengan anggaran multiyears.
Pembangunan Jembatan Anisa diperkirakan menelan anggaran Rp 148 - 155 miliar dan saat ini menurut Romi masih menunggu persetujuan DPRD.
Soal pendanaan ini, Romi juga masih berharap Pemprov Jambi konsisten dengan apa yang pernah dijanjikan Gubernur Fachrori Umar beberapa waktu lalu.
“Tentu kita sangat berharap Pemprov Jambi membantu niat baik ini. Pak Gubernur janji bantu kan Rp 40 miliar. Kita harap bisa lebihlah biar lebih cepat selesai,” ujar Romi.

Dikatakannya, Jembatan Anisa sendiri dibangun memang untuk menyelesaikan konektivitas 11 kecamatan yang ada di Tanjabtim.
Hanya Kecamatan Sadu satu -satunya Kecamatan yang belum bisa diakses via darat.
Padahal, di kecamatan ini tersebar delapan desa dan satu kelurahan dengan berbagai potensi dasar yang butuh dukungan transportasi darat.
"Di kecamatan ini pula mulai dibangun mega proyek Pelabuhan Ujung Jabung. Kecamatan ini pula yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan sehingga dengan adanya jembatan tadi sangat membantu," ujar bupati.
"Keberadaan jembatan Anisa dipercaya sangat strategis sebagai penyokong kemajuan Kecamatan Sadu," harap Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto
Baca: Live RCTI, Link Live Streaming Persija Jakarta vs PSM Makassar Final Piala Indonesia 2019 Leg 1
Baca: PSIS Semarang vs Persib Bandung di Liga 1 2019 Hari Ini Begini Cara Live Streaming Langsung Indosiar
Baca: Gangguan Layanan Bank Mandiri, Disebut Sudah Pulih, 5 Jenis Layanan Ini Sudah Bisa Diakses
Menurut Romi, pembangunan jembatan Anisa ini adalah janji yang harus ditepati sebagai salah satu upaya meretas keterisolasian wilayah.

“Sepuluh kecamatan yang ada sudah terhubung, tinggal Sadu ini saja yang belum,” jelasnya.
Romi berharap seluruh anggota DPRD Tanjabtim mendukung rencana ini. Romi yakin sebagai wakil rakyat, para legislator itu akan sepakat soal pentingnya jembatan Anisa.
“Kita akan ajukan segera ke dewan, tentu dengan kajian komprehensif, agar dapat diprioritaskan tahun ini dan tahun depan. Insya Allah ini bisa disetujui, mohon doa seluruh masyarakat,” kata Romi.
Senentara itu Sabri, Kepala Desa Air Hitam Laut, menyambut baik rencana dibangunnya jembatan menurutnya, jembatan Anisa menjadi jawaban atas tingginya biaya transportasi orang dan barang baik dari Sadu maupun keluar Sadu.
“Selama ini yang mahal itu biaya menyeberang. Apalagi kalau yang diangkut itu barang dengan jumlah besar. Dan itu yang selama ini dikeluhkan petani kita, karena itu kami segenap warga Desa Air Hitam Laut sangat mendukung direalisasikannya jembatan Anisa ini,” ujarnya.