GUBERNUR Edy Bikin Gemuruh Konferda PDIP, Sebut Dilarang Orang di Sekitarnya Hadir, Ini Alasannya

TRIBUNJAMBI.COM -Konferensi Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara dipenuhi

Editor: ridwan
Tribun Medan
Ustad Abdul Somad (kanan) berbincang dengan Edy Rahmayadi (tengan) . 

TRIBUNJAMBI.COM -Konferensi Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara dipenuhi gemuruh tawa para hadirin.

Kejadian tersebut, tatkala Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, memberikan kata sambutan di hadapan para kader partai berlambang banteng tersebut.

Gemuruh tawa para hadirin pecah saat Edy menuturkan saat ia dilarang oleh orang-orang di sekitarnya mendatangi konferensi tersebut.

Baca: Sah! Rapat Pleno KPU Bungo Tetapkan 35 Nama Anggota DPRD Bungo Periode 2019-2014

"Saya tadi malam hingga subuh banyak mendapatkan Short Message Service (SMS) agar tidak datang ke sini. Kata mereka jangan datang pak, orang itu tidak ada yang memilih bapak kemarin," ujarnya, Sabtu (20/7/2019).

Sontak ungkapan tersebut membuat riuh ruangan konferensi yang diadakan di Santika Dyandra Hotel.

Edy menegaskan, kedatangannya tersebut merupakan sebuah bentuk demokrasi yang sehat.

"Mau senang dan tidak senang saya saat ini Gubernur.

Baca: Download Lagu MP3 Sholawat Habib Syech, Nissa Sabyan, Gus Azmi, Kumpulan Shalawat Populer

Pak Djarot itu adalah sahabat saya, dulu beliau Wakil Gubernur saya Pangkostrad.

Kemudian kami bertanding, itulah demokrasi," ujarnya.

Edy juga mengungkapkan kilas hubungannya bersama salah satu Ketua DPP PDIP, Trimedya Pandjaitan.

"Saya sama bang Trimedya ini memiliki hubungan pasang surut, tetapi kami sama-sama memiliki jiwa anak Medan," imbuhnya.

Baca: Peringatan Dini BMKG Hari Ini Minggu 21 Juli, Waspada Wilayah Gelombang Tinggi dan Hujan Petir

Baca: ANGGOTA TNI Tewas Ditembak KSB di Papua, Tak Tertolong Minim Fasilitas: Sempat Baku Tembak

 

Edy juga melontarkan joke kepada Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga.

Ia mengaku cemburu, melihat sosok Eriko yang dihormati segenap kader partai.

"Saya melihat Pak Eriko ini sangat dihormati sekali.

Saya tanyakan ke pak Trimed, apa jabatannya?

Kayaknya Gubernur tak ada pengaruhnya terhadap partai.

Baca: Wanita Hamil Nyaris Bunuh Diri Terjun dari Tebing, Tim Passaka Polres Majene hingga Lakukan Hal Gila

 

Pak Eriko jangan percaya diri dulu, kalau saya yang diberikan wewenang saya nanti yang dihormati," katanya.

Sontak candaan tersebut menimbulkan gelak tawa para kader yang hadir.

Edy juga melakukan kilas balik saat transformasi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menjadi PDIP dahulu.

"Saya ingat betul PDI ini merupakan fusi beberapa partai, karena pertanyaan itu merupakan persyaratan kelulusan saya dulu.

Baca: Film Marvel Terbaru Black Widow Bakal Tayang 2020, Kisah Masa Lalu dan Masa Depan Scarlett Johansson

Pada waktu perubahan PDI menjadi PDIP saya termasuk orang yang dilempar.

Pangkat saya mayor waktu itu," jelasnya.

Pada kesempatan itu Edy mengajak segenap unsur partai untuk membangun Sumatera Utara.

"Saya telah bertekad untuk kampung besar saya ini, ayo kita bangun Sumut bila ada ide untuk mengelola visi ini.

Baca: Isu Hangat, 7 Tokoh Senior Dikabarkan Masuk Jajaran Calon Menteri Jokowi: Dua Anak Mantan Presiden

Persoalan kita tarung lagi lima tahun ke depan itu nanti saja, itupun kalau saya mau karena itu hak saya," ucapnya.

Mantan Pangkostrad itu menjelaskan, ia meminta agar dapat bersinergi dengan PDIP.

"Saya minta agar kita klop dulu. Klop itu bahasa Medan, matching artinya.

Baca: Panduan Tata Cara Shalat Idul Adha 2019 Niat Shalat Id Dilengkapi Artinya, 10 Dzulhijjah 1440 H

 

Saya tak peduli siapapun yang terpilih menjadi Ketua yang penting kita klop dulu," ungkapnya.

Terakhir, Edy mengungkapkan komitmennya terhadap Pancasila.

"Saya memang bukan orang PDIP tapi jiwa saya Pancasila," jelasnya.

Sementara itu Ketua DPP PDIP, Trimedya Pandjaitan membalas statement Edy Rahmayadi di sambutannya.

"Pak Gubernur pekik merdekanya tiga kali karena PDIP nomor urut tiga.

Baca: Penampakan Hantu di Rumah Raffi Ahmad, Nagita Slavina Sampai Ketakutan Saat Merry Alami Hal Aneh Ini

Nanti kalau diundang lagi pekiknya tiga kali, itu artinya Pak Gubernur klop dengan PDIP," tambahnya.

Trimedya membenarkan hubungan yang pasang surut dengan Edy.

Namun ia mengajak agar bersama-sama mempertanggungjawabkan nasib PSMS Medan.

"Sebagai sama-sama anak Medan yang orangnya jago jago main bola, saya kita harus bertanggung jawab turunnya PSMS ke Liga 2," ucap Trimedya.(gov/tribun-medan.com)

Baca: DP Ringan Sekali ! Bisa Nyicil Harian Rp 100 Ribuan, Beli Pick Up Super Cab Ini di GIIAS 2019

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Gubernur Edy Sebut Dirinya Dilarang Orang di Sekitarnya Hadiri Konferda PDIP Sumut, Ini Alasannya,

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved