Bupati Romi Akui Tanjab Timur Tertinggal Soal Infrastruktur

Di tengah ribuan masyarakatnya Romi jelaskan alasan kondisi infrastruktur di Tanjab Timur hingga saat ini masih belum baik.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
tribunjambi/Abdullah Usman
Bupati Romi ingin agar Jembatan Muara Sabak dihibahkan ke Pemprov Jambi. 

Bupati Romi Akui Tanjab Timur Tertinggal Soal Infrastruktur

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Di tengah ribuan masyarakatnya Romi jelaskan alasan kondisi infrastruktur di Tanjab Timur hingga saat ini masih belum baik, Romi juga mengakui Tanjab Timur masih tertinggal.

Polemik permasalahan infrastruktur di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih menjadi sorotan dan permasalahan yang menjadi PR besar bagi pemerintah kabupaten. Mengingat masih banyak jalur penghubung baik di desa maupun kecamatan dalam keadaan rusak.

Untuk diketahui Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbentuk berdasar UU nomor 54 tahun 1999. Bersamaan dengan pembentukan empat kabupaten tetangga lainnya yakni Sarolangun, Tebo dan Muaro Jambi. Namun yang membedakan Tanjab Timur dengan tiga kabupaten pemekaran lainnya adalah kondisi wilayah yang jauh berbeda.

Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto mengakui Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah kabupaten paling tertinggal dalam hal infrastruktur. Baik transportasi, sarana pendidikan, kesehatan maupun fasilitas umum lainnya.

Baca: BPN Tanjab Timur Targetkan Penerbitan 9.000 Sertifikat Tanah Tahun Ini

Baca: TERUNGKAP, Muslim CS Banyak Lakukan Kejahatan di Tanjab Barat, Tebo dan Batanghari

Baca: Punya Senjata Api, Pengedar Ekstasi Mengaku Dapat Barang dari Napi Lapas

Baca: Diduga Masalah Hutang, Warga Bandung Nekat Gantung Diri di WC Lapas Jambi

Baca: BREAKING NEWS: Buntut Pengeroyokan TNI, 20 Anggota SMB Ditetapkan Sebagai Tersangka

Pengakuan tersebut dikatakan Bupati di hadapan masyarakatnya pada kegiatan pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) yang dirangkai dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Desa Rantau Makmur Kecamatan Berbak, pada Kamis siang (18/7).

Menyinggung adanya ruas jalan yang rusak di sejumlah titik pada saat ini, Romi merasa hal itu wajar. Sebabnya, sejak beberapa tahun terakhir memang produksi perkebunan dan pertanian masyarakat terus meningkat.

Jika di awal pemerintahan Abdullah Hich (2001-2006), jalan yang dibangun terpelihara dengan baik, memang itu lantaran perkebunan sawit masyarakat belum mulai panen atau belum memproduksi buah secara maksimal seperti saat ini.

"Dan menjadi fokus pemerintah sebelumnya, lebih pada pembukaan akses jalan darat terlebih dahulu. Sedangkan terkait kemampuan jalan dan kapasitasnya bukan hal utama jadi wajar jika jalan tersebut saat ini kondisinya seperti ini," ujarnya.

Beda saat memasuki periode kedua Abdullah Hich (2006-2011), truk - truk sawit over kapasitas mulai ramai. Arus angkutan orang dan barang sudah menembus hampir seluruh desa dan kecamatan. Apalagi saat ini, hampir semua ruas jalan tak lagi sepi.

“Kami, Romi-Robby menerima ini sebagai tantangan. Makanya, sejak dilantik kami bertekad mengurangi sebisa mungkin membangun jalan aspal. Kita gunakan rigid beton, supaya jalan lebih kuat dan tahan lama. Dan itu kita tuangkan dalam misi pembangunan infrastruktur berkualitas,” jelasnya.

Meski saat pemekaran dahulu Tanjabtim dianggap paling tertinggal. Menurut Romi saat ini Tanjabtim sudah sangat diperhitungkan. Apalagi Tanjabtim juga sudah beberapa kali membuktikan diri sebagai daerah berprestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Baca: Banyak Warga Pendatang, Muslim Cs Jadikan Suku Anak Dalam Sebagai Tameng

Baca: Siapa Sebenarnya Muslim Cs Pemimpin SMB Pelaku Pengeroyokan TNI di Jambi, Ini Deretan Kejahatannya

Baca: Hotman Paris Pilih Jadi Penengah Kasus Garuda Indonesia vs Rius Vernandes, Terungkap Alasannya

Baca: Daftar 10 Wanita Paling Dikagumi di Indonesia versi YouGov, Susi Pudjiastuti Singkirkan Agnez Mo

Salah satu upaya mendorong percepatan pembangunan infrastruktur itu, Romi juga terpaksa ‘menggedor’ Petrochina - SKK Migas. Dia juga tak segan menemui Dirjen Migas di Jakarta.

"Jika dibandingkan dengan Kabupaten pemekaran lainnya yang hampir bersamaan, Tanjab Timur merupakan kabupaten paling sedih karena memulai pembangunan memang dari nol. Berbeda dengan Kabupaten pemekaran lainnya yang sudah memiliki akses jalan," jelasnya.

Menurutnya, dalam membangun Tanjab Timur ini perlunya dukungan CSR PetroChina di sektor infrastruktur.

“Apapun akan saya tempuh walau tak wajar. Kita ingin semua pihak yang berkepentingan dengan Tanjabtim juga punya komitmen terhadap kemajuan daerah ini,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved