Berita Nasional
Ramai soal Daftar Menteri Jokowi 2019-2024, Ada Anak Prabowo, Ini Penjelasan dari Pihak TKN
Ramai soal Daftar Menteri Jokowi 2019-2024, Ada Anak Prabowo, Ini Penjelasan dari Pihak TKN
Saat dikonfirmasi, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ahmad Rofiq tegas membantah hal tersebut.
"Hoax! Sampai sekarang memang berseliweran nama-nama yang diprediksi masuk dalam kabinet jilid II. Saya melihatnya ini sih sebagai "rame-rame" saja. Tapi sekali lagi bisa dipastikan saat ini informasi tersebut hoax," katanya kepada Tribunnews.com.
Jusuf Kalla Dukung Jokowi Pilih Menteri yang Berani Ambil Keputusan
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dirinya Jokowi memilih menteri yang berani dalam mengambil keputusan.
menurut Jusuf Kalla sebagai pembantu presiden para menteri kelak diharapkan dapat menangkap dan mengatasi permasalahan dengan efektif dan efisien.
"Kalau mengulur-ngulur atau tidak cepat mengeksekusi lambat perkembangan pertumbuhan kita. Ekonomi, politik, dan sosial. Maka presiden lebih menekankan menteri yang berani mengeksekusi," ujar Jusuf Kalla di kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).

Baca: Jadwal Indonesia Open 2019 Rabu 17 Juli, Perang Saudara di Ganda Campuran Indonesia
Baca: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Kapolda Jambi Singgung Sungai Batanghari yang Keruh
Baca: Petinggi Bank Indonesia Lantik 100 Pengurus GenBI Jambi 2019
Baca: Maulana Ajak Pemkot Jambi dan MUI Kota Jambi Ikuti Kegiatan Suling Bambu
Mantan politikus senior Golkar ini bealasan, menteri dengan kriteria pemberani dapat mewujudkan Visi Indonesia.
"Pada dasarnya menteri itu mengambil keputusan, mengeksekusi keputusan dari program yang ada sesuai bidangnya. Sehingga harus orang yang punya ketegasan pikiran dan tindakan," ungkap dia.
Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan, akan memilih sosok pemberani dalam membantu pemerintahnnya.
Hal itu ia sampaikannya saat pidato dihadapan pendukungnya di SICC, Jawa Barat, pada Minggu malam 14 Juli 2019.
Menurut Jokowi, sosok menteri yang berani dibutuhkan, salah satunya agar reformasi birokrasi dapat diimplementasikan, sesuai harapan.
Wajar minta jatah
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai wajar jika sejumlah partai politik meminta jatah dalam kabinet mendatang.
Ia beralasan, berbagi kekuasaan merupakan tujuan dalam politik.
"Itu rumusan politik dimana pun. Jadi memang tujuannya ikut pemilu, capek-capek berkampanye, itu untuk mendapat kekuasaan. Itu wajar-wajar saja partai mencoba untuk mendapatkan kursi pemerintah kabinet yang baik. Itu wajar-wajar saja," ujar dia yang ditemui di kantor wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/7/2019).
Namun Jusuf Kalla menilai, permintaan jatah menteri tentu perlu disesuaikan dengan kursi di DPR RI yang diraih sebuah partai politik.
Baca: Peringati Hari Lingkungan Hidup di Stockpile, Bupati Masnah Bicara Polusi Udara
Baca: Pilkada di Batanghari Diperkirakan Telan Dana APBD Rp 31 Miliar
Baca: Pemkab dan DPRD Tanjab Barat Tanda Tangani Kebijakan Umum dan PPAS APBD Tahun 2020
Baca: Ini Tiga Nama Calon Sekda Tanjab Barat yang Lolos Seleksi
Baca: Rabu Dini Hari Jadi Gerhana Bulan Terakhir Tahun 2019, Ini Tips Memotret Gerhana Bulan!
"Ya tentu ada aturan dan kewajarannya. Tentu partai yang mempunyai kursi yang besar mendapat juga di kabinet juga yang memadai," kata Jusuf Kalla.
Sejauh ini, dirinya berharap agar kabinet Jokowi-Maruf Amin dapat diisi orang-orang yang berani mengambil keputusan serta tepat, efektif, dan efisien.