Salat Gerhana Bulan, Mulai Niat, Hukum dan Tata Caranya, Lengkap Dalam Bahasa Arab dan Artinya
Dalam sholat gerhana bulan terdapat dua kali rukuk, sedangkan dua khutbah setelah shalat gerhana matahari atau bulan tidak dianjurkan
Anjuran untuk melaksanakan salat gerhana bulan juga disampaikan baginda Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Ahmad berikut ini.
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT."
"Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya."
"Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu.
Selain itu juga ada hadis Bukhari lainnya yang mengatakan:
"Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah" .
Gerhana bulan (Vox)
Lalu bagaimana tata cara melaksanakan sholat gerhana bulan?
Dikutip TribunStyle.com dari berbagai sumber, salat gerhana bulan secara umum diawali dengan salat sunnah dua rakaat, kemudian disusul dengan dua khutbah layaknya sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
Perbedaannya, dalam sholat gerhana bulan terdapat dua kali rukuk, sedangkan dua khutbah setelah shalat gerhana matahari atau bulan tidak dianjurkan takbir sebagaimana khutbah dua shalat Id.
Berikut ini niat untuk melaksanakan salat gerhana bulan.
Bila shalat gerhana Bulan dilakukan secara berjamaah niatnya adalah sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.
Bila dikerjakan sendirian niatnya adalah sebagai berikut: