Rekonsiliasi Pilpres 2019
FB LIVE Jokowi dan Prabowo Ngobrol di Atas Kereta MRT Gerbong Nomor 2, Pakai Baju Putih Semua
Jokowi dan Prabowo sama-sama mengenakan kemeja putih. Mereka duduk di atas kursi kereta MRT berwarna biru. Gerbong kereta itu bernomor 2
FB LIVE Jokowi Bertemu Prabowo di Atas Kereta MRT yang Melaju, Pakai Baju Putih Semua
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Jokowi dan Prabowo duduk bersama di atas kereta MRT yang melaju.
Pertemuan pada Sabtu (13/7/2019) di stasiun MRT Senayan ini merupakan kali pertama setelah panasnya Pilpres 2019.
Pertemuan dalam rangka rekonsiliasi Pilpres ini diharapkan bisa membuat teduh situasi politik yang sempat memanas.
Jokowi dan Prabowo sama-sama mengenakan kemeja putih.
Mereka duduk di atas kursi kereta MRT berwarna biru. Gerbong kereta itu bernomor 2
Berikut ini FB Live pertemuan dua tokoh.
Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Usman Kansong membenarkan adanya rencana pertemuan antara kedua tokoh tersebut.
"Benar beredar kabar soal kemungkinan pertemuan Jokowi dengan Prabowo. Cuma dimana dan pukul berapa belum ada pakar. Pak Jokowi sendiri pukul 10.00 ada jadwal mengunjungi stasiun MRT Lebak Bulus. Apakah bila ada pertemuan, pertemuan itu berlangsung di Lebak Bulus atau di MRT atau di tempat lain, belum ada kabar pasti juga," papar Usman Kansong saat dikonfirmasi awak media melalui pesan singkat.
Kabar soal pertemuan keduanya sempat menyeruak setelah pemungutan suara digelar pada 17 April 2019 lalu.
Hingga keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa Pilpres 2019 keluar, keduanya belum kunjung bertemu.
Kedua belah pihak dari Jokowi yang diwakili TKN dan Prabowo diwakili Gerindra mengaku telah menjalin komunikasi antar kedua pihak.
Sejak pagi hari tadi Sekretaris Kabinet Pramono Anung melalui twitternya sudah mencuitkan tanda-tanda pertemuan untuk membuat bangsa semakin kuat, maju, adil dan makmur.
"Semoga hari ini menjadi hari yang dikenang buat proses demokrasi yang semakin dewasa.. Mudah2an pertemuan yang terjadi membuat bangsa ini semakin kuat, maju, adil dan makmur #pertemuan#indonesia#AlFatihan,"
Kicauan ini mengakhiri kicauan sebelumnya:
"Ada waktunya berkompetisi, ada waktunya bersama-sama membangun bangsa, mari melangkah ke depan #PersatuanIndonesia #Garuda #Indonesiaku"
Sebelumnya, Jokowi selalu enggan berkomentar banyak soal rencana pertemuan.
Namun, dia sempat menyinggung kemungkinan bertemu Prabowo ketika berada di Bali.
Jokowi mengatakan, rekonsiliasi politik dengan Prabowo Subianto rival politiknya dalam Pilpres 2019 bisa dilakukan di mana saja.
“Ya di mana pun bisa, bisa dengan naik kuda, bisa. Bisa di Jogja bisa, bisa naik MRT bisa. Kita ini ya,” katanya saat dikonfirmasi wartawan saat meninjau proyek revitalisasi Pasar Sukawati di Gianyar, Bali, Jumat.
Rekonsiliasi
Dalam beberapa pekan terakhir rekonsiliasi kedua kubu diwacanakan.
Rekonsiliasi antara presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dinilai terhambat akibat elite politik yang berada di dua kubu masih menahan hal tersebut terjadi.
Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial dari Center for Strategic and International Studies, Arya Fernandes menilai, rekonsiliasi perlu serius didorong oleh kedua kubu.
"Salah satunya pertimbangan koalisi. Mungkin kalau terjadi rekonsiliasi dikhawatirkan akan terjadi akomodasi di pemerintahan, sehingga pemerintahan terlalu gemuk dan mungkin tidak ada kecocokan dari sisi karakter politik," kata Arya saat dihubungi, Rabu (10/7/2019) lalu.
Arya mengatakan, faktor yang menentukan terjadinya rekonsiliasi adalah komitmen bersama, baik Jokowi dan Prabowo maupun para elite partai politik yang ada di sekitarnya.
Ia juga mengatakan, para elite Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga seharusnya tidak memanfaatkan rekonsiliasi dengan meminta permintaan tertentu kepada Jokowi sebagai syarat rekonsiliasi.
"Dari sisi 02 tentu jangan juga mereka terlalu ya permintaannya terlalu tinggi. Misalnya, pemulangan Habib Rizieq, kan itu sebenarnya sesuatu yang berbeda, sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan rekonsiliasi," ujar Arya.
Di sisi lain, Arya berpendapat, ada juga partai politik yang ingin mendorong rencana rekonsiliasi sebagai wadah untuk masuk ke koalisi pemerintahan.
Arya mengatakan, para elite harus memahami tujuan dari rekonsiliasi, yaitu komitmen bersama menyesuaikan perbedaan politik yang ada.
Dengan demikian, rekonsiliasi jangan dimaknai sebagai momentum bagi-bagi jatah menteri dan permintaan tertentu.
"Rekonsiliasi itu suatu hal kesungguhan komitmen bersama untuk menyesuaikan perbedaan politik yang mengarah pada perpecahan. Menurut saya itu, kalau akomodasi itu di luar," kata dia.
Ini Alasan Kenapa Jokowi dan Prabowo Memilih MRT Lebak Bulus Lokasi Pertemuan Pedana Pasca Pilpres
PSM Makassar vs Bhayangkara FC Live Streaming Indosiar di Liga 1 2019 Pekan 8, Kick Off 15.30 WIB
Diplomasi MRT, Jokowi akan Bertemu Prabowo untuk Rekonsiliasi Pasca Pilpres 2019