Beredar Aplikasi Google Play Store, Penipuan Berkedok Update HP Samsung, di Download Jutaan Kali

Hal ini tampak dari pengguna yang telah mendownload aplikasi palsu update HP Samsung ini mencapai kurang lebih 10 juta pengguna

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Kolase Tribun Style dan Google Play
Awas Penipuan Berkedok Aplikasi Update Hp Samsung 

Beredar Aplikasi Google Play Store, Penipuan Berkedok Update HP Samsung, Sudah di Download Jutaan Kali

TRIBUNJAMBI.COM - Baru-baru ini beredar aplikasi palsu yang seolah-olah berfungsi untuk meng-update Hp Samsung.

Dilansir dari Nextren Dalma artikel 'Jangan Sampai Ketipu! Beredar Aplikasi Update Palsu Untuk HP Samsung', penipuan yang dilakukan aplikasi palsu berkedok update HP Samsung ini telah banyak membuat banyak orang percaya

Hal ini tampak dari pengguna yang telah mendownload aplikasi palsu update HP Samsung ini mencapai kurang lebih 10 juta pengguna

Aplikasi ini beredar di Google Play Store dengan nama "Updates for Samsung"

Jadi, apa yang berbahaya dari aplikasi ini?

Baca: Kenapa Pernikahan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo Dibongkar? 19 Tahun Tertutup Penyebabnya Ini

Baca: Pesan Menyentuh Sutopo Purwo Untuk Penyintas Kanker, dan Orang Sehat, Sang Anak Ucap Kalimat Ini

Pertama, walaupun ada embel-embel Samsung di namanya, aplikasi ini bukanlah dari Samsung.

Banyak pengguna yang tergoda men-download aplikasi ini karena tertipu dengan namanya.

Begitu terpasang, aplikasi ini tidak akan memberikan update software apapun.

Justru kita akan dibawa masuk ke sebuah situs yang berisi banyak iklan yang berisi penawaran untuk men-downloadfirmware berbayar.

Seorang analis dari CSIS Security Group Aleksejs Kuprins akhirnya meneliti aplikasi palsu ini.

Dia menemukan kalau aplikasi ini memberikan banyak jasa seperti unlock SIM card dengan harga $20 atau sekitar Rp 280 ribuan.

Ada juga jasa update firmware dengan harga mencapai $35 atau sekitar Rp 430 ribuan.

Yang lebih mencurigakan, sistem pembayarannya tidak langsung melalui Google Play, tetapi harus memasukkan nomor rekening secara langsung.

Aleksejs Kuprins juga menyebutkan kalau aplikasi ini tidak memiliki manfaat sama sekali.

Baca: Bikin Malu, Ulah Luna Maya Hampir Diusir saat Nonton Konser BTS di Jepang Gegara Pelanggaran Ini

Nah, bagi kalian pengguna HP Samsung, jangan sampai tertipu dengan aplikasi yang satu ini ya.

Untuk update sistem rutin pasti akan diberitahukan secara otomatis dari HP kalian masing-masing.

Kalian juga bisa melihat pemberitahuan update dari menu Setting di HP Samsung kalian

Selain aplikasi palsu, Google Play Store juga masih dipenuhi dengan aplikasi-aplikasi berbahaya yang mengandung malware

Sebelumnya, Google kabarnya telah menghapus 22 aplikasi Android di Paly Store yang diduga terjangkit malware.

22 aplikasi HP Android ini disebut-sebut dapat menghisap daya baterai dan kuota internet pengguna.

Hal ini lantaran 22 aplikasi Andorid tersebut rupanya diam-diam menampilkan iklan, dengan menyamar sebagai sebuah aplikasi biasa.

Aplikasi terjangkit malware itu pertama kali diungkap oleh perusahaan anti-virus Sophos

Tampilan aplikasi tersebut juga tak terlihat, sebab ukuran jendelanya hanya memiliki panjang dan lebar sebesar 0 piksel, sehingga tak tampil di layar ponsel.

Sebenarnya, aplikasi-aplikasi itu bakal menempel di browser ponsel seperti Google Chrome, kemudian sang malware menyisipkan iklan secara terselubung di situ.

Jika aplikasi-palikasi tersebut dibuka, sang malware akan menjalankan tugasnya dengan menampilkan iklan di tab tersebut, lalu secara otomatis dan berulang akan diklik oleh ponsel, bahkan meski browser tidak dibuka.

Parahnya lagi, kegiatan klik iklan fiktif menurut Sophos telah menjangkit sekitar 2 juta perangkat Android, di mana pengguna secara telah mengunduh salah satu aplikasi berbahaya tersebut.

Namun, untuk saat ini, pengguna dapat mendeteksi keberadaan malware dengan menelusuri penggunaan kuota data Internet serta daya baterai.

Jika kuota cepat habis walau tidak digunakan atau baterai menunjukkan keborosan yang tak wajar, bisa jadi perangkat pengguna terserang malware.

Dilansir dari Phone Arena, berikut daftar aplikasi lengkap yang terinfeksi malware yang baru saja dihapus Google dari Play Store.

Baca: Sekda Provinsi Jambi Menutup Diklat Pim IV Angkatan XII Provinsi Jambi, Ingatkan Out of The Box

Baca: Mungkinkah Bos GOJEK Nadiem Makarim Jadi Calon Kuat Menteri Millenial Kabinet Jokowi

1. Sparkle FlashLight

2. Snake Attack

3. Math Solver

4. ShapeSorter

5. Tak A Trip

6. Magnifeye

7. Join Up

8. Zombie Killer

9. Space Rocket

10. Neon Pong

11. Just Flashlight

12. Table Soccer

13. Cliff Diver

14. Box Stack

15. Jelly Slice

16. AK Blackjack

17. Color Tiles

18. Animal Match

19. Roulette Mania

20. HexaFall

21. HexaBlocks

22. PairZap

Meski 22 aplikasi Android ini sudah dihapus dari PlayStore, pengguna yang terlanjur memasangnya harus mencopotnya secara manual, sebab malware bisa saja masih berfungsi meski sudah dihapus keberadaannya dari toko aplikasi.

Malware Android Menyamar Jadi Aplikasi Google Play Store

Hati-hati apabila menjumpai aplikasi Android dengan ikon mirip toko aplikasi Google Play Store di internet.

Bisa saja aplikasi tersebut merupakan program jahat yang menyamar untuk mengelabui calon korbannya.

Baca: Mengungkap Misteri Generasi Kelima Susi Pudjiastuti dan Pindahnya Sang Kakek ke Pangandaran

Baca: Vanessa Angel Suruh Dirinya Diam, jane Shalimar: Aku Sih Enggak Mau Menanggapi Vanessa-nya

Keberadaan malware bernama “GPlayed” ini belakangan diungkap oleh peneliti firma riset sekuriti Cisco Talos dalam sebuah laporan.

Selain nama dan ikon mirip Google Play Store, sang program jahat juga melabeli diri sebagai “Google Play Marketplace” agar semakin meyakinkan.

Padahal, kenyataanya GPlayed merupakan malware jenis trojan yang powerful karena mampu melakukan banyak hal begitu terpasang di perangkat Android korban.

Awalnya ia akan meminta permission untuk mengakses daftar kontak di ponsel korban, berikut akses administrator dan settings sistem operasi.

“Operator si program jahat bisa memasang plugin secara remote, menginjeksi script, bahkan membuat kode .NET baru yang bisa dieksekusi,” tulis peneliti Cisco Talos dalam penjelasan mengenai GPlayed, dilansir dari Digit.in.

Sebelumnya pernah ditemukan pula malware yang menyamar sebagai game populer Fortnite.

Game ini memang tidak ada di Play Store karena pembuatnya tak mau membayar potongan 30 persen yang dipungut Google.

Akhirnya yang menjadi korban adalah pengguna awam yang tak bisa membedakan mana aplikasi asli dan mana aplikasi jadi-jadian.

Baca: Prediksi Skor Persebaya vs Barito Putera Live Streaming Indosiar di Liga 1 2019, Klasemen Sementara

Baca: Nekat, Sang Istri Dijual untuk Hubungan Badan Bertiga dengan Pria Lain, MS Dapat Tawaran di Medsos

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Awas Penipuan Berkedok Aplikasi Update Hp Samsung yang Telah Didownload Jutaan Orang, ini Modusnya, https://surabaya.tribunnews.com/2019/07/09/awas-penipuan-berkedok-aplikasi-update-hp-samsung-yang-telah-didownload-jutaan-orang-ini-modusnya?page=all.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta
Editor: Adrianus Adhi

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved