Misteri Dunia
Jack The Ripper, Pembunuh Berantai yang Menggegerkan Dunia, 131 Tahun Identitas tak Juga Terungkap
Sosok misterius Jack The Ripper ini menjadi misteri besar yang hingga 131 tahun kemudian belum terpecahkan siapa sebenarnya Jack The Ripper
Misteri Identitas Jack The Ripper, Pembunuh Berantai yang Menggegerkan Dunia, 131 Belum Terungkap!
TRIBUNJAMBI.COM - Akhir abad ke-19 teror pembunuhan berantai yang dilakukan oleh pembunuh yang berjuluk Jack The Ripper menggegerkan masyarakat di Inggris.
Sosok misterius yang hingga kini belum terungkap identitasnya tersebut membuat geger dengan serangkaian pembunuhan yang dilakukannya pada tahun 1888.
Jack The Ripper membunuh korbannya secara sadis, rata-rata korbannya merupakan perempuan.
Pembunuhan yang dilakukan Ripper umumnya melibatkan wanita tunasusila yang berasal dari daerah kumuh dengan cara memotong tenggorokan kemudian memutilasi perut mereka
Tribunjambi.com mengutip dari Kompas.com, Jack The Ripper membunuh setidaknya lima perempuan dan memutilasi tubuh korban.
Sebagian besar korban memiliki garis luka miring di tenggorokan, dimutilasi di perut dan daerah kelamin, pengambilan organ dalam, dan mutilasi wajah, kesemuanya ini dipercaya sebagai modus operandi khas Jack the Ripper.
Baca: Siapa Sebenarnya Andi Gani Nena Wea, Anak Jacob Nuwa Wea (mantan Menakertrans) Calon Menteri Jokowi
Baca: Begini Reaksi Dewi Persik Ditetapkan Sebagai Tersangka Atas Laporan Keponakannya Rosa Meldianti!
Baca: Pengakuan Mengejutkan Galih Ginanjar ke Polisi, Ternyata Ikan Asin Diniatkan Untuk Ini
Lima korban Ripper adalah Mary Ann Nichols, Annie Chapman, Elizabeth Stride, Catherine Eddowes dan Mary Jane Kelly.
Sosok misterius Jack The Ripper ini menjadi misteri besar yang hingga 131 tahun kemudian belum terpecahkan siapa sebenarnya Jack The Ripper.
Sadis dan melihat cara membunuh yang dilakukannya muncul dugaan si pembunuh memiliki pengetahuan tentang anatomi manusia.
Jack the Ripper tidak pernah ditangkap, atau bahkan diidentifikasi.
Dia tetap menjadi salah satu dari penjahat di dunia yang paling terkenal.

Pembunuhan brutal dan misteri di balik identitas serta motifnya menginspirasi banyak novel, film, dan teori selama 130 tahun terakhir.
Laporan NBC News, Selasa (19/3/2019), menyebutkan investigasi forensik melalui DNA kemungkinan mengungkap identitas pembunuhan berantai tersebut.
Spekulasi siapa sebenarnya identitas dari Jack The Ripper selalu saja bermunculan, namun semuanya belum bisa menjawab pelaku sebenarnya dari pembunuhan berantai tersebut.
Satu diantara spekulasi terbaru identitas Jack The Ripper yakni Jari Louhelainen dari Liverpool John Moores University dan David Miller dari University of Leeds dalam Journal of Forensic Science menyatakan, kuat dugaan bahwa Aaron Kosminski merupakan Jack the Ripper.
Komsinski berusia 23 tahun kala itu dan berprofesi sebagai tukang cukur.
Sebelumnya, dia juga dicurigai sebagai tersangka Kominski memang dinyatakan hilang setelah berbagai peristiwa pembunuhan itu.
Namun, tudingan yang mengarah kepadanya masih menimbulkan perdebatan dan tidak pernah terkonfirmasi.
"Noda sperma cocok dengan salah satu tersangka utama kepolisian, Aaron Kosminski," demikian bunyi penelitian dalam jurnal itu.
Peneliti menguji genetik darah dan air mani pada syal yang ditemukan di dekat tubuh Catherine Eddowes, korban keempat Jack the Ripper.
Jenazah Catherine ditemukan dalam kondisi rusak parah pada 30 September 1888.
Syal sutra itu diteliti selama 8 tahun dan menjadi satu-satunya bukti fisik terkait dengan pembunuhan tersebut.
Melalui analisis fragmen DNA mitokondria korban dan tersangka, para peneliti dapat membandingkan sampel yang diambil dari keturunan Eddowes dan Kominski yang masih hidup.
Baca: Begini Reaksi Dewi Persik Ditetapkan Sebagai Tersangka Atas Laporan Keponakannya Rosa Meldianti!
Baca: Ogah Diajak Berhubungan Intim, Suami Gorok Leher Istri Hingga Tewas di Hadapan Anak-anak Mereka
Baca: VIRAL, Pemuda Makassar Nikahi Wanita Bule Jerman, Foto Saat Kenakan Pakaian Adat Jadi Sorotan
Baca: Doddy Sudrajat Akhirnya Buka Suara Hubungannya dengan Vanessa Angel & Jane Shalimar, Siapa Pansos?
Sebelumnya, detektif Trevor Marriott memenuhi pemberitaan setelah ditolak mengakses dokumen tanpa sensor oleh polisi terkait pembunuhan oleh Jack the Ripper.
Polisi London menolak memberikan dokumen itu karena termasuk informasi yang dilindungi sehubungan dengan data informan.
Pihak berwenang juga menilai, menyeragkan dokumen tersebut bisa menghalangi kemungkinan kesaksian masa mendatang oleh informan era modern.
Dugaan Seorang Penyair
Spekulasi lain menyebutkan Jack The Ripper merupakan seorang penyair.
Tribunjambi.com mengutip dari laporan Hufftington Post seorang guru di Australia bernama Richard Patterson menyatakan teorinya bahwa Jack the Ripper adalah seorang penyair!
Penyair yang dimaksud oleh Patterson adalah Francis Thompson.
Thompson sendiri bukanlah orang pertama yang dicurigai sebagai Jack the Ripper, sebelumnya, pelukis bernama Walter Sickert sampai penulis kisah Alice in Wonderland, Lewis Carroll sudah pernah dicurigai.
Patterson pertama kali tertarik dan mencurigai Thompson sebagai Jack the Ripper setelah membaca karyanya saat ia masih kuliah.
Thompson berasal dari Lancashire dan pindah ke London pada tahun 1885, ia kemudian hidup dengan kekasihnya yang seorang PSK selama ia mengejar karier sebagai penulis.
Menurut Patterson, penyebab Thompson menjadi Jack the Ripper adalah karena ia ditinggalkan oleh kekasihnya.
Kepada Mercury Press, Patterson mengatakan bahwa segera setelah Thompson mengatakan pada kekasihnya bahwa bukunya akan diterbitkan, kekasihnya langsung memutuskan hubungan mereka yang sudah berjalan selama setahun, alasannya karena publik tidak akan memahami hubungan mereka.
Patterson kemudian menjelaskan bahwa segera sebelum dan sesudah pembunuhan, Thompson menulis tentang membunuh PSK menggunakan pisau.
Patterson akan menerbitkan temuannya ini dalam buku berjudul Francis Thompson — A Ripper Suspect. (Huffingtonpost.com)