Seorang Nenek Menangis dan Peluk Bangkai Buaya yang Dibunuh Keluarga, Benarkah Jelmaan Keluarga?

Seorang nenek menangis saat melihat seekor buaya dibunuh warga karena dianggap membahayakan.

Editor:
Rahmat Rahman Patty/Kompas.com
Warga Desa Kayeli, Maluku, menangkap buaya di muara sungai, Kamis (4/7/2019). 

Penangkapan buaya yang dilakukan masyarakat setempat mendapat bantuan dari pihak kepolisian.

Pencarian awalnya diilakukan juga dengan memanggil Pawang Buaya dari Lubuk Mudo, Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis.

"Saya ikut berdukacita atas meningalnya Wartoyo. Korban ini terkenal baik di kampung Teluk Lanus. Almarhum meninggalkan seorang anak dan istri," katanya.

Perjalanan 5 Jam

Kampung Teluk Lanus merupakan kampung terluar di kecamatan Sungai Apit.

Menuju ke sana, harus naik kapal laut dari pelabuhan Tanjung Buton.

Perjalanan kapal kayu dari Buton menuju Teluk Lanus bisa memakan waktu sampai 5 jam.

 Cari Ikan Sambil Susuri Sungai, Warga Ini Tewas Dimangsa Buaya

 Kesal Jalan Rusak Tak Diperbaiki Selama 10 Tahun, Warga Lepas Buaya Ukuran 1,7 Meter

Akses jalan darat belum sampai ke daerah itu.

Masih terbentang hutan lebat berawa dari ujung kampung Penyengat Singai Apit menuju kampung Teluk Lanus.

Kampung Teluk Lanus bukanlah pulau yang terpisah dari daratan Sumatra.

Waryoto Menghilang Saat Mancing

Sebelumnya, Waryotp dikabarkan hilang saat memancing di Sungai Lakar.

Berita hilangnya warga bernama Wartoyo (37) itu sejak Selasa (18/6/2019) malam, hingga Rabu telah menyebar di seluruh kampung di kecamatan itu.

Warga menduga Wartoyo diterkam buaya saat memancing di sungai itu.

Sebab, sungai tempat Wartoyo memancing memang terkenal sebagai habitat buaya.

Camat Sungai Apit, Wahyudi saat dikonfirmasi membenarkan adanya warga Teluk Lanus yang belum ditemukan hingga Rabu sore.

Warga setempat sudah mencari sejak Wartoyo tidak lagi pulang ke rumah.

air mata buaya
air mata buaya (shutterstock)

"Masyarakat Teluk Lanus masih mencari Wartoyo hingga sekarang," kata Wahyudi, Rabu (19/6/2019).

Ia menceritakan, awalnya Wartoyo meminta izin kepada istrinya untuk pergi memancing ikan di sungai Lakar.

Ayah dua anak itu pun mendapat izin dari istrinya lalu pergi mancing. Biasanya Wartoyo sudah pulang sebelum tengah malam.

"Tetapi malam itu Wartoyo tidak pulang-pulang. Ditunggu anak istrinya hingga pagi juga tidak pulang. Istrinya mempunyai firasat tidak enak sehingga melaporkan ke warga desa lainnya," kata dia.

Karena warga kampung menduga Wartoyo diterkam buaya, sehingga pencariannya melibatkan pawang buaya. Pemerintah kampung setempat mengizinkan pawang buaya ikut mencarinya.

(TribunPekanbaru.com)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Buaya Dibunuh Warga, Nenek Ini Menangis Karena Anggap Jelmaan Keluarga, Tiap Malam Jumat Lakukan Ini, https://bogor.tribunnews.com/2019/07/06/buaya-dibunuh-warga-nenek-ini-menangis-karena-anggap-jelmaan-keluarga-tiap-malam-jumat-lakukan-ini?page=all.
Penulis: yudhi Maulana
Editor: Yudhi Maulana Aditama

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved