Sejarah Militer RI
PRAJURIT Kopassus Nyamar jadi 'Hantu Putih' Masuk 'Kandang' Musuh, Pemberontak Minta Ampun
TRIBUNJAMBI.COM - Kehebatan para prajurit Kopassus menumpas musuh di medan pertempuran memang tak
TRIBUNJAMBI.COM - Kehebatan para prajurit Kopassus menumpas musuh di medan pertempuran memang tak diragukan lagi.
Kisah penyamaran prajurit Kopassus menjadi "hantu putih" demi menembus sarang musuh, bikin decak kagum.
Kisah ini terjadi pada tahun 1962 di Kongo.
Saat itu, Kopassus yang masih bernama RPKAD, diminta PBB untuk menjaga perdamaian .
Baca: Rapat Penetapan Caleg Terpilih Batal Hari Ini, KPU Bungo Sebut Karena MK
Simak selengkapnya.
Dilansir dari TribunJabar (grup TribunJatim.com), anggota Kopassus bahkan sempat mencetak sejarah melegenda di PBB.
Kala itu, Kongo tengah dilanda badai mencekam akibat adanya kumpulan pemberontak.
Baca: Tingkah Laku Jokowi Saat di Pesawat Kepresidenan di Ungkap Pramugari: Itu sangat Menarik Sekali
Akhirnya, Indonesia pun mengirimkan tim terbaik yang dikenal sebagai pasukan Garuda III.
Letjen Kemal Idris lah yang saat itu memimpin pasukan Garuda III.
Mereka bermarkas di kawasan Albertville.
Selama bertugas di sana, pasukan Garuda III mudah beradaptasi dengan warga setempat.
Para anggota Kopassus kerap berinteraksi hingga mengajarkan cara memasak makanan Indonesia.
Baca: Begini Kabar Terbaru Lesehan Bu Anny yang Sempat Viral, Sekarang Jadi Tempat Wisata, Ada Tulisan Ini
Tak heran, warga kerap menaruh kepercayaan tinggi.
Alhasil, pergaulan hangat yang dijalin pasukan Garuda III, membuat warga turut bersimpati atas program yang dilancarkan untuk mengamankan daerah tersebut dari pemberontak.
Hal ini membuat warga tanpa pamrih memberikan bocoran, terkait akan adanya serangan dari gerombolan pemberontak.
Baca: Wabup Amir Sakib Hadiri Apkasi Otonomi Expo 2019 di jakarta
Memang benar, suatu waktu markas pasukan Garuda III diserang para pemberontak.
Pemberontak merasa terusik terhadap kehadiran pasukan Garuda III.
Penyerbuan para pemberontak pada tengah malam ini, membuat markas terkepung.
Penyerangan secara tiba-tiba terdiri dari 2 ribu pemberontak, sedangkan pasukan di markas hanya 300 orang.
Baca: Siapa Sebenarnya Angela Tanoesoedibjo? Wanita yang Dipanggil Jokowi ke Istana, Diisukan Jadi Menteri
Akhirnya, pasukan Garuda III pun mencoba bertahan dan balik menyerang.
Pertempuran kedua pihak pada dini hari, membuat kawasan tersebut semakin mencekam.
Adanya baku tembak ini membuat sejumlah pasukan Garuda III mengalami cedera ringan.
Menjelang subuh, para pemberontak pun balik kanan.
Namun, pasukan Garuda III justru tak tinggal diam. Mereka menyiapkan strategi untuk balik menyerang
Baca: MANTAN Pembantu Habisi Anggota Marinir, Ditemukan Bercak Darah Mengering: Polisi Sebut Motifnya
Akhirnya, 30 anggota Kopassus pun diturunkan menjadi tim paling depan.
Pagi hari, 30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju lembah mematikan, disebut 'no man's land' atau kawasan tak bertuan di atas kekuasaan pemberontak.
Mereka melakukan pergerakan dalam tiga kelompok.
30 anggota Kopassus ini menyamar menjadi warga Kongo.
Baca: Kepala Disdukcapil Bungo Pensiun, Ini Sosok Penggantinya
Tubuhnya dilumuri arang, kemudian membawa bakul sayuran, kambing, dan sapi.
Mereka berjalan menyusuri danau.
Setelah matahari terbenam, mereka memantapkan strategi penyerangan, sambil beristirahat di tepi danau.
30 anggota Kopassus yang nekat ini melancarkan serangannya.
Baca: Kepala Disdukcapil Bungo Pensiun, Ini Sosok Penggantinya
Bagaimana 30 anggota Kopassus bisa menyerang maskas pemberontak yang ditinggali ribuan orang?
Strategi cerdas pun dilakukan, tanpa diawali gempuran bom.
Tepat pukul 12 malam, anggota Kopassus ini beraksi.
Mereka membungkus diri menggunakan kain putih di atas kapal hitam.
Baca: Agak Emosional Tanggapi Said Didu, Mahfud MD Sanggah dan Sebut Nama Neno Warisman dan Rocky Gerung
Kain putih itu pun melayang-layang tertebak angin malam.
Semerbak bawang putih tercium dari sosok mereka yang melayang-layang bak hantu gentayangan.
Ya, mereka sengaja mengayamar menjadi hantu.
Hal ini dilakukan untuk menundukan pasukan pemberontak itu.Baca: WARISAN Mendiang 5 Artis Ini Kabarnya Jadi Rebutan Keluarga, No 4 Sampai Ditembak Ayah Tiri
Pasalnya, pemberontak itu percaya dan sangat takut pada hantu putih.
Hal itulah yang dimanfaatkan anggota Kopassus untuk memberikan serangan ampuh.
Terbukti, saat 'hantu putih' itu mendekat menerobos pintu masuk, para pemberontak gemetar ketakutan.
Padahal, mereka memiliki senjata lengkap, tapi kali ini pemberontak itu tak bisa berkutik.
Baca: Kembangkan SDM Tanjab Barat, BKPSDM Bekali 26 Calon Siswa STTD Bekasi
Kala itu, mereka percaya ada hantu putih di hadapan mereka.
Oleh karena itu, mereka tak berani melawan.
Dalam waktu 30 menit saja, markas pemberontak pun terkuasai.
Sebanyak 3000 pemberontak menyerah mohon ampun.
Memang terlihat mustahil, Panglima PBB Kongo Letjen Kadebe Ngeso pun seakan tak percaya.
Baca: Sudah Ada 7 Polisi Mendaftar Jadi Capim KPK dari Total 133 Pendaftar yang Masuk, Siapa Saja Mereka?
Namun, ini adalah strategi nyata yang kemudian menjadi legenda dalam sejarah penjaga perdamaian PBB.
Keberhasilan 30 hantu putih ini, membuat warga Kongo kagum.
Warga Kongo bahkan menjuluki si pasukan hantu putih ini dalam sebutan Les Spiritesses.
Kisah perlawanan 30 anggota Kopassus di Kongo ini sempat ditulis oleh pemilik akun Kaskus, Agung Mina.
Baca: MANTAN Pembantu Habisi Anggota Marinir, Ditemukan Bercak Darah Mengering: Polisi Sebut Motifnya
Dalam artikel yang ditulisnya berujudul LES SPIRITESSES - Kisah Kontinden Garuda III di Kongo, 1962, menyebutkan kisah rinci ini berdasarkan informasi dari intelijen.
Artikel ini pernah tayang di TribunJabar.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 30 Prajurit Kopassus Nyamar Jadi 'Hantu Putih', Tembus Sarang Musuh, Ribuan Pemberontak Minta Ampun,