Pemilu 2019

Penyebab Kematian 527 Petugas KPPS Akhirnya Terungkap, Ternyata Bukan karena Diracun

Penyebab kematian 527 petugas KPPS akhirnya terungkap. Ternyata, petugas KPPS itu meninggal bukan karena diracun seperti kata Rachmat Baequni.

Tribun Jambi/Muzakkir
Suasana di rumah duka Ketua KPPS yang meninggal dunia 

Penyebab Kematian 527 Petugas KPPS Akhirnya Terungkap, Ternyata Bukan karena Diracun

TRIBUNJAMBI.COM - Penyebab kematian 527 petugas KPPS akhirnya terungkap.

Ternyata, petugas KPPS itu meninggal dunia bukan karena diracun seperti kata Rachmat Baequni.

Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada ( UGM ) mengungkap penyebab meninggalnya 527 jiwa (data Kementerian Kesehatan RI) petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS ).

Berdasarkan kajian yang dilakukan tim peneliti, tidak ditemukan adanya racun yang menyebabkan meninggalnya KPPS.

Baca Juga

 Siapa 13 Nama Bakal Calon Menteri Muda Jokowi? Kemungkinan Ada Si Cantik Merry Riana dan Adian

 Kondisi Pelawak Nurul Qomar yang Ditahan karena Palsukan Ijazah, Tercatat jadi Rektor di Brebes

 Prediksi Mahfud MD tentang Bunyi Putusan MK di Sidang Sengketa Hasil Pilpres 2019, Bagian Diterima

 YouTuber Gamer Daniel Desmond Amofah Etika Ditemukan Tewas di Tepi Sungai, Bunuh Diri?

 Jawaban Dukun Sakti dari Jambi Bikin Presiden Soekarno Kaget, Permohonan hanya Sederhana

Namun demikian, hasil penelitian menunjukan bahwa KPPS meninggal disebabkan karena sejumlah penyakit.

"Data kami menunjukan bahwa semua yang meninggal itu disebabkan oleh penyebab natural. Semuanya disebabkan oleh problem kardiovaskuler, entah jantung, stroke atau gabungan dari jantung dan stroke," kata Koordinator Peneliti UGM, Abdul Gaffar Karim di gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019).

"Kami sama sekali tak menemukan indikasi misalnya diracun atau sebab-sebab lain yang lebih ekstrim," tuturnya.

Selain itu, berdasarkan hasil otopsi verbal yang dilakukan tim peneliti, ditemukan bahwa rata-rata beban kerja petugas KPPS sangat tinggi.

Tidak hanya selama hari pemungutan suara, tetapi juga sebelum dan sesudahnya.

Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa tuntutan dan keterlibatan petugas KPPS sangat tinggi sehingga menyebabkan kelelahan yang berujung pada sakit atau bahkan kematian.

"Mereka merasakan, menilai, tuntutan untuk mengerjakan tugas sebagai petugas Pemilu di lapangan berat, tinggi. Tuntutannya tinggi, keterlibatannya tinggi, sehingga secara psikologis juga muncul kelelahan di atas rata-rata," kata Peneliti Fakultas Psikologi UGM Faturcohman.

Jenazah anggota KPPS 13 Perum Hegarmanah, Cianjur, Jawa Barat, Entis Tisna Sasmita (62) saat akan dibawa ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Entis meninggal setelah diduga kelelahan usai menjalankan tugas di TPS.
Jenazah anggota KPPS 13 Perum Hegarmanah, Cianjur, Jawa Barat, Entis Tisna Sasmita (62) saat akan dibawa ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Entis meninggal setelah diduga kelelahan usai menjalankan tugas di TPS. ((KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN))

Tim peneliti juga menemukan adanya kendala terkait bimtek atau bimbingan teknis, logistik, dan kesehatan masing-masing petugas KPPS.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved