Pilpres 2019
72 % PNS dan 78 % Pegawai BUMN Pilih Prabowo-Sandi, Kok Jokowi Menang? Moeldoko Beber Rahasianya
Rupanya Presiden RI Jokowi memperhatikan detail gugatan sengketa PHPU Tim BPN 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Mahkamah Konstitusi.
Dari gugatan itu, sekira 72 persen PNS dan 78 persen pegawai BUMN memilih Prabowo-Sandiaga. Tapi mengapa Jokowi-Maruf Amin bisa menang Pilpres 2019? Moeldoko berikan penjelasan ...
TRIBUNJAMBI.COM - Sekira 72 persen PNS dan 78 persen pegawai BUMN memilih Prabowo-Sandiaga. Tapi mengapa Jokowi-Maruf Amin bisa menang Pilpres 2019?
Rupanya Presiden RI Jokowi memperhatikan detail gugatan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Tim BPN 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Mahkamah Konstitusi.
Prabowo-Sandi memasukkan gugatannya ke Mahkamah Konstitusi pada Jumat (24/5/2019) lalu.
Perhatian Presiden RI terhadap sengketa di MK disampaikan Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Baca Juga
Kapten Vincent Raditya Lakukan Manuver Terbang Membahayakan Penumpang, Pilot Ini Izinnya Dicabut
Bos Besar di Balik Iwan HK, Pimpinan Pembunuh Bayaran yang Incar Nyawa Tokoh Nasional
SBY Bungkam Dua Bulan karena Misi Rahasia, Anak Buah Kapal Saksikan Perkelahian antar Perompak
Mengapa Atta Halilintar Jadi Salah Satu Topik Ujian Anak SD, Kepala Dinas Akhirnya Beri Penjelasan
Satuan Paling Rahasia di Kopassus yang Misterius, Istri Sendiri Tak Tahu Suami Ternyata Sat-81
Meski demikian, Moeldoko mengaku heran dengan materi permohonan sengketa Pemilu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pada poin nomor 39, kubu BPN berpandangan bahwa Joko Widodo sebagai capres petahana melakukan pelanggaran Pemilu dan kecurangan masif, yakni salah satunya dengan ketidaknetralan aparatur negara, Polri dan intelijen serta penyalahgunaan birokrasi dan BUMN.
Moeldoko berpendapat bahwa hasil Pemilu 2019 lalu tidak menunjukkan demikian.
"Dibilang mengerakkan BUMN. Tahu enggak (karyawan) BUMN yang memilih 02 itu berapa? 78 Persen. Dibilang menggerakkan ASN. Tahu enggak 72 persen ASN itu milih 02," ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
"Dibilang menggerakkan Polri? Buktinya di Aceh, NTB, Sumatera Barat kalah telak. Mana yang digerakkan? Di mana menggerakkannya? Karena kalau menggerakkan, kami menang 100 persen," lanjut dia.
Moeldoko mengatakan, fakta tersebut juga sudah ramai di pemberitaan.

Banyak pemberitaan yang menunjukkan suara Jokowi-Ma'ruf kalah di TPS yang berada di kompleks militer, kompleks permukiman PNS dan sebagainya.
Soal poin permohonan gugatan Pemilu di MK itu sendiri, sudah dibincangkannya dengan Presiden Jokowi.
"Presiden ngecek saja, perkembangan terakhir di MK seperti apa," ujar Moeldoko.
3 Alasan Jokowi Menang Prabowo Kalah
Apa penyebab Jokowi menang atas Prabowo?
"Banyak alasannya, karena pasangan ini berhasil menumbuhkan militansi tiga segmen pemilih yang sangat besar sumbangannya bagi kemenangan Jokowi-Maruf Amin. Pertama adalah segmen pemilih kaum minoritas. Memang jumlahnya 10-11 persen tapi di segmen ini kemenangan Jokowi telak sekali. Memberikan pesan yang keras juga bahwa mereka memang rindu munculnya pemimpin yang membawa spirit pendiri kebangsaan untuk menjaga keberagaman," kata Denny JA dalam sesi jumpa pers di kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019).
Menurut Denny JA, pasangan No Urut 01 ini berhasil meyakinkan kelompok minoritas bahwa mereka datang untuk kembali menegaskan spririt pendiri bangsa. dan menangnya telak sekali di segmen ini.
"Kedua yang juga menyebabkan pasangan ini menang, itu adalah segmen wong cilik. Siapa wong cilik? Wong cilik adalah pemilih yang penghasilannya 2 juta ke bawah. Data BPS dan juga data survei kita menunjukkan jumlah mereka banyak sekali. Sekitar 50 persen dari jumlah populasi," tambah Denny JA.
Suara merekalah penentu siapa yang menang. Menurut Denny JA, mereka ini pendidikannya mungkin paling tinggi SD, SMP sedikit yang SMA tinggal di desa-desa umumnya.
"Mereka tidak tersentuh media sosial. Dari semua percakapan riuh rendahnya media sosial tak menyentuh mereka. Mereka menonton TV program hiburan. Riuh rendahnya politik jakarta dan elite politik tak menyentuh mereka," lanjut Denny JA.
Tapi mereka dipuaskan dengan aneka program populis jokowi.
Mulai dari pembagian sertifikat tanah gratis, pembagian keluarga harapan, hingga kartu sehat.
Kata Denny JA, program populis inilah yang membuat mereka militan dan majority mendukung Jokowi.
"Segmen ketiga yang sangat penting, ini ada dalam pemilih Muslim yaitu dari komunitas NU. Adalah pemilih yang populasinya 85 persen penduduk Indonesia. Pemilih Muslim ini komunitas yang merasakan dia (Jokowi - Maruf) bagian dari NU dan mereka mendukung jokowi Maruf," lanjut Denny JA.
"Tiga segmen inilah yang susah disentuh Pabowo Sandi; minoritas, wong cilik, NU. Aneka manuver segala hal yang terjadi 10 hari belakangan susah sekali menyentuh mereka. Ini pesan yang sangat keras dari para pemilih bahwa Jokowi Maruf diinginkan oleh rakyat," tambahnya.
Video lengkapnya:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Moeldoko: Karyawan BUMN yang Memilih 02 Itu 78 Persen!" dan Tribuntimur.com dengan judul "Ternyata 72 % PNS & 78 Persen Karyawan BUMN Pilih Prabowo - Sandi, Tapi Kenapa 02 Kalah dari Jokowi?"
Subscribe Youtube
Si Cantik Shandy Aulia Memakai Hijab, Berfoto Bersama Tiga Saudari untuk Ayahnya
Bos Besar di Balik Iwan HK, Pimpinan Pembunuh Bayaran yang Incar Nyawa Tokoh Nasional
SBY Bungkam Dua Bulan karena Misi Rahasia, Anak Buah Kapal Saksikan Perkelahian antar Perompak
Kapten Vincent Raditya Lakukan Manuver Terbang Membahayakan Penumpang, Pilot Ini Izinnya Dicabut
Daftar Nama Bakal Calon Menteri Jokowi Tambah Satu Lagi, Sosok Muda dan Cantik, Ini Daftarnya