Pilpres 2019

Ini Alasan Ilmiah Sandiaga Uno 'Tenggelamkan' Ajakan Arief Poyuono Tak Bayar Pajak, Revenue

Sandiaga Uno memberikan alasan ilmiah tentang kewajiban membayar pajak untuk membangun negara. Ini 'menenggelamkan' pernyataan Waketum Partai Gerindra

Editor: Duanto AS
Facebook/Sandiaga Salahuddin Uno
Sandiaga Uno dan dai cilik Syaikh Rasyid. 

Sandiaga Uno memberikan alasan ilmiah tentang kewajiban membayar pajak untuk membangun negara. Ini 'menenggelamkan' pernyataan Waketum Partai Gerindra yang mengajak tak membayar pajak.

TRIBUNJAMBI.COM - Pernyataan Sandiaga Uno 'menenggelamkan' ajakan Arief Poyuono tentang tak bayar bajak.

Sandiaga Uno memberikan alasan ilmiah tentang kewajiban membayar pajak untuk membangun negara.

Di sisi lain, cawapres nomor dua ini juga memaparkan tentang kondisi ekonomi negara yang membutuhkan pajak untuk pembangunan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengajak para pendukung paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk tak bayar pajak.

Baca Juga

 Prabowo Effect di Sumatera Barat, 22 Artis Tak Lolos Tak Lolos ke Parlemen, Ini Nama-namanya

 Real Count KPU pada Jumat (17/5/2019) Pukul 07.00 WIB, Banyak Perubahan di Daerah-daerah Ini

 Keluarga Agnez Mo yang Tak Pernah Terungkap ke Publik, Akhirnya Terungkap Foto-foto Ibu-Ayahnya

 Siapa Sebenarnya Jenny Siswono? Foto Ibu Agnez Mo saat Muda Bawa Piala Muncul di Instagram

 Masih Ingat Shandy Aulia Mantan Roger Danuarta? Terungkap Kondisinya Setelah 8 Tahun Menikah

Itu merupakan bentuk kekecewaan pada KPU.

Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan, saat ini Indonesia masih menjadi negara yang sulit dari segi ekonomi.

Untuk itu, membayar pajak bagi setiap warga negara merupakan kewajiban untuk membangun negara.

"Saya ingin mengingatkan kita bahwa negara kita lagi sulit, ekonomi neraca perdagangan kita jeblok. Kita juga lihat pelambatan ekonomi. Kita justru perlu meningkatkan rasio pajak kita dengan menambah basis pembayar pajak," kata Sandiaga seusai menghadiri acara ngabuburit di salah satu kampus di kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (16/5/2019).

Sandiaga menambahkan, setiap warga harus mampu meningkatkan revenue mereka dari pajak dengan sistem IT yang lebih baik.

Untuk itu, ia pun mengusulkan bahwa nantinya akan ada penerimaan negara yang dipisah dari Kementerian Keuangan.

Waketum Gerindra, Arief Poyuono Ajak Pendukung  02 Tak Bayar Pajak, Tanggapan Sandiaga, Sri Mulyani, Moeldoko
Waketum Gerindra, Arief Poyuono Ajak Pendukung 02 Tak Bayar Pajak, Tanggapan Sandiaga, Sri Mulyani, Moeldoko (Kolase)

"Dan, itu butuh pendekatan yang dihadirkan oleh pemerintahan yang kuat dengan kepemimpinan yang tegas," imbuhnya.

Lebih lanjut Sandiaga berharap bahwa siapapun yang terpilih di Pemilu Tahun 2019 ini mampu menghadirkan pemerintahan yang kuat dan rasio pajak yang lebih besar pula.

"Pajak itu sangat diperlukan untuk membangun negara, jadi pernyataan kami cukup jelas," tandasnya.

Sebelumnya dalam keterangan tertulisnya Rabu (15/5/2019), Arief Poyuono mengajak pendukung Prabowo-Sandiaga untuk menolak membayar pajak kepada pemerintah.

Sebab, pemerintah yang terbentuk dari penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak sah.

"Tolak bayar pajak kepada pemerintahan hasil Pilpres 2019 yang dihasilkan oleh KPU yang tidak legitimate itu adalah hak masyarakat karena tidak mengakui pemerintahan hasil Pilpres 2019," kata Arief.

Tanggapan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyayangkan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang meminta pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak usah membayar pajak.

Pernyataan tersebut disampaikan Arief apabila pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Maruf Amin memenangi pemilu 2019.

Moeldoko bilang warga negara memiliki hak dan kewajiban.

"Warga negara itu kan punya hak dan kewajiban. Menurut saya enggak benar pernyataan itu," ujar Moeldoko di kompleks istana kepresidenan, Kamis (16/5/2019).

Jenderal Moeldoko saat tampil di Mata Najwa.
Jenderal Moeldoko saat tampil di Mata Najwa. ()

Moeldoko menyayangkan sikap politisi Gerindra tersebut.

Ia bilang seharusnya politisi memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.

Permasalahan pemilihan tersebut dinilai jangan sampai menyerukan hal yang tidak benar kepada masyarakat.

Usai keputusan pemilihan diharapkan seluruh warga negara Indonesia kembali bersatu.

"Kita ajak masyarakat Indonesia justru harus memahami hak dan kewajibannya, jangan malah mengarahkan begitu," terang Moeldoko.

Moeldoko pun meyakini Prabowo memiliki jiwa patriotik.

Ia menduga orang di bawah Prabowo yang menyerukan hal yang tidak sesuai dengan sikap Prabowo seperti penolakan pembayaran pajak tersebut. (*)

Biodata Sandiaga Uno

  • Nama lengkap: Sandiaga Salahuddin Uno
  • Lahir, 28 Juni 1969
  • Pasangan: Noor Asiah Abdul Aziz (k. 1996)
  • Anak: Anneesha Atheera Uno, Amyra Atheefa Uno, Sulaiman Saladdin Uno
  • Orang tua: Razif Halik ("Henk") Uno (ayah), Rachmini Rachman ("Mien") Uno (ibu)
  • Kerabat: Raden Abdullah Rachman (kakek), Siti Koersilah (nenek)
  • Almamater: Wichita State University (1990), George Washington University (1992),
  • Pekerjaan: Pengusaha, politikus

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Arief Puyuono Ajak Pendukung 02 Mogok Bayar Pajak, Sandiaga Uno: Negara Bakal Makin Sulit"

Subscribe Youtube

 Masih Ingat Shandy Aulia Mantan Roger Danuarta? Terungkap Kondisinya Setelah 8 Tahun Menikah

 Kondisi Pacar Marsha Aruan saat Tiba di Jakarta, Langsung Opname di Rumah Sakit Pondok Indah

 Agnez Mo dan Belasan Pria yang Terpental Cintanya, Alasan Si Gigi Kelinci Belum Nikah 32 Tahun

 Kevin Sanjaya Geregetan lalu Smash Keras Natasha Wilona hingga Terduduk, Benarkah Mulai PDKT?

 Masih Ingat Nur Khamid dan Bule Cantik Polly Alexandria? Nasib 6 Bulan Kemudian Berbeda Jauh

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved