Tips dan Trik Pola Makan Sehat Selama Puasa, Ada Makanan yang Wajib Dihindari agar Tetap Segar
Buah-buahan dianggap menjadi salah satu makanan penting ketika menjalani puasa di Bulan Ramadhan.
Tips dan Trik Pola Makan Sehat Selama Puasa, Ada Makanan yang Wajib Dihindari agar Tetap Segar
TRIBUNJAMBI.COM - Buah-buahan dianggap menjadi salah satu makanan penting ketika menjalani puasa di Bulan Ramadhan.
Alasannya beragam, mulai dari memperlancar pencernaan, mengembalikan energi, dan lainnya..
Head of Nutrifood Research Centre, Astri Kurniati mengatakan, setiap buahpada dasarnya baik untuk dikonsumsi di bulan puasa, baik ketika sahur maupun berbuka.
Kurma, misalnya, mampu mengembalikan energi yang hilang di tubuh ketika berpuasa.
Baca: BPN Prabowo-Sandi Tak Percaya MK, Begini Tanggapan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman
Baca: Pria Ini Cabuli Puluhan Gadis Remaja, Modusnya Jadi Dukun Sakti yang Bisa jadi Pendengar yang Baik
Ada pula semangka yang mengandung banyak air sehingga bisa menggantikan kekurangan cairan dalam tubuh serta melembapkan kulit.
Jeruk yang kaya akan vitamin C juga bisa mencegah tubuh merasa lesu ketika berpuasa.
Sementara alpukat, buah yang kaya akan lemak sehat ini bisa memberikan rasa kenyang serta tinggi vitamin E untuk menangkal serangan radikal bebas.
"Buah-buah yang netral seperti semangka, alpukat itu oke," kata Astri seusai sebuah sesi berbincang di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Head of Nutrifood Research Centre, Astri Kurniati pada sebuah sesi berbincang di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).(KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)
Namun, bagi yang memiliki sakit maag perlu berhati-hati dalam mengonsumsi buah yang terlalu asam. Misalnya, lemon, nanas dan buah lainnya.
Terutama di waktu berbuka, ketika perut masih dalam kondisi kosong. Namun, ini tergantung pada kondisi masing-masing orang.
Ketika di hari biasa tak ada masalah lambung saat mengkonsumsi buah tertentu, maka kemungkinan masalah lambung tidak akan dialami ketika mengonsumsinya di bulan puasa.
"Tapi kalau sehari-hari sudah terasa (sakit kalau makan buah asam) tanpa makan, ya jangan dilakukan," tutur dia.
Jika kondisinya demikian, usahakan perut terisi sebelum memakan buah, dan usahakan mengonsumsinya agak malam, seperti sesusah shalat tarawih
"Makan dulu jadi perut tidak benar-benar kosong. Sudah makan malam baru makan buah yang agak asam," kata dia.
Baca: Pria Bule Ini Tiba-tiba Diamuk Massa Warga Jakarta, Ternyata Ini yang Jadi penyebabnya, Adu Mulut?
Baca: Sebelum Tertangkap, Hal Ini yang Jadi Petunjuk Polisi untuk Membekuk Pelaku Mutilasi di Malang
Pola Makan Sehat saat Puasa
Berpuasa seharusnya bisa membuat seseorang hidup teratur dan juga mencegah kelebihan makan.
Namun, kebanyakan orang justru memiliki pola makan yang berantakan selama bulan puasa.
Salah satu masalah yang umum dialami oleh mereka yang berpuasa adalah kurang nutrisi, namun kelebihan kalori.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Seperti perubahan waktu makan dan pemilihan jenis makanan yang tidak sehat.
"Ada risiko kekurangan nutrisi. Karena yang tadinya bisa makan dengan rentang waktu yang lebih panjang, ini jadi lebih pendek."
Hal itu diungkapkan oleh Head of Nutrifood Research Centre, Astri Kurniati dalam sebuah sesi bincang media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).
Astri mencontohkan beberapa menu makanan yang biasa dikonsumsi, seperti nasi goreng, kwetiau, mie goreng, dan lainnya. Makanan-makanan tersebut memiliki angka kalori yang tinggi (apalagi jika disajikan bersama kerupuk) namun nutrisinya tidak lengkap.
Selain zat gizi makro yang tidak seimbang, mikronutrien seperti vitamin dan mineral, seringkali juga tidak terpenuhi.
"Biasanya kurang mikronutrisi. Kalau makan cuma nasi goreng, kwetiau, mie goreng, bisa kekurangan protein, vitamin, mineral," tuturnya.
Menu makanan dan minuman yang banyak dikonsumsi di bulan puasa juga seringkali tinggi gula, garam dan lemak, yang lagi-lagi, kalorinya terkadang cukup tinggi namun tidak memiliki nutrisi yang cukup.
Beberapa menu makanan dan minuman yang jadi favorit saat buka puasa, misalnya, cendol, es campur, martabak, bakso, dan lainnya. Makanan seperti itu kadar gula, garam, dan lemaknya, tinggi.
Padahal, kita memiliki batas konsumsi harian gula, garam dan lemak. Konsumsi gula dianjurkan maksimal 50 gram (4 sendok makan), garam 5 gram (1 sendok teh) dan lemak 67 gram (5 sendok makan).
"Batasan ini tidak berubah, baik ketika puasa maupun tidak," kata Astri.
Baca: Tiket Kereta Api Tujuan Jakarta Jawa Tengah, Jawa Timur Nyaris Habis, Jadwal Berangkat H-7 Lebaran
Saran menu sahur dan buka
Agar nutrisi terpenuhi, pilihlah makanan-makanan yang sehat dan bergizi pada waktu sahur dan berbuka.
Pada menu sahur, misalnya, usahakan mengisi perut dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oats, atau roti gandum.
Karbohidrat kompleks mengandung serat tinggi sehingga sulit dicerna dan bisa membuat tubuh terisi dengan energi sepanjang hari.
Jangan lupa tambahkan protein yang membuat kita kenyang lebih lama. Selain daging-dagingan, kita bisa memilih menu seperti tempe, tahu dan susu.
"Selain itu, sayur dan buah juga banyak vitamin dan mineralnya," kata Astri.
Untuk menu buka, minumlah air putih sesegera mungkin untuk menghindarkan tubuh dari dehidrasi.
Hindari makanan atau minuman tinggi gula karena akan membuat kita lebih haus.
"Ganti kekurangan cairan tubuh dengan air putih, perbanyak buah-buahan tinggi serat, vitamin, mineral, selain memberikan kesegaran," ujarnya. (*)
Baca: Highlight Pertandingan dan Hasil PSS Sleman vs Arema FC di Laga Pembuka Liga 1 2019, Skor Akhir 3-1
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Berikut Pola Makanan Sehat saat Puasa dan Hati-hati Makan Buah yang Asam, http://medan.tribunnews.com/2019/05/16/berikut-pola-makanan-sehat-saat-puasa-dan-hati-hati-makan-buah-yang-asam?page=all.
Editor: Abdi Tumanggor