Siapa Sebenarnya Lieus Sungkharisma, Ketua Partai Reformasi Tionghoa Indonesia,Pernah Dukung Jokowi?

Lieus Sungkharisma kerap muncul saat aksi demontrasi bersama ormas Islam seperti FPI dan PA 212. Selain itu Lieus Sungkharisma kerap melontarkan kri

Penulis: andika arnoldy | Editor: andika arnoldy
Kompas.com/Alsadad Rudi
Seorang warga Tionghoa, Lieus Sungkharisma hadir dalam deklarasi kelompok relawan Barisan Teman Agus Sylvi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (16/10/2016) dan menyatakan dukungan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni 

TRIBUNJAMBI.COM- Nama Lieus Sungkharisma menjadi pembicaraan.

Lieus Sungkharisma kerap muncul saat aksi demontrasi bersama ormas Islam seperti FPI dan PA 212. 

Selain itu Lieus Sungkharisma kerap melontarkan kritik terhadap Jokowi dan Ahok

Padahal awalnya Lieus Sungkharisma adalah pendukung Joko Widodo pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, namun kemudian berbalik menjadi pendukung rivalnya Prabowo pada Pilpres 2019.

Dikutip dari wikipedia.com Lieus Sungkharisma alias asli Li Xue Xiung, Kini ia berusia 60 tahun tepatnya lahir di Cianjur, Jawa Barat, 11 Oktober 1959.

Baca: Rekam Jejak Kivlan Zen, Bebaskan 18 WNI dari Kelompok Abu Sayyaf Filipina Hingga Meringkus OPM

Baca: Siapa Sebenarnya Tokoh Kontroversi Arief Poyuono, Ketua Federasi Pekerja BUMN,Hingga Anggota DPR RI?

Baca: Resmi Dilaporkan soal Dugaan Makar ke Bareskrim Polri, Lieus Sungkharisma: Dipikir Kita Takut

Sederet organisasi yang diikuti Lieus Sungkharisma mulai menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI), Wakil Bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) 1986 - 1991, Ketua di DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia) dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia), Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) tahun 1985, Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta dan Ketua Umum Multi Culture Society sekaligus Vice President The World Peace Committee.  

Aktivis Lieus Sungkharisma angkat bicara setelah resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan dugaan makar dan penyebaran berita bohong, Kamis (9/5/2019).
Aktivis Lieus Sungkharisma angkat bicara setelah resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan dugaan makar dan penyebaran berita bohong, Kamis (9/5/2019). (Capture YouTube Macan Idealis)

Lieus Sungkharisma pernah mendapat kritik dari Gus Nadir.

Gus Nadir menyebutkan melalui akun Twitter miliknya @na_dirs. Gus Nadir mengunggah tihga foto yang menunjukkan Lieus Sungkharisma sedang berfoto dalam acara Ijtimak Ulama III dan foto saat Lieus Sungkharisma sedang diwawancara mengenakan ikatan kepala bertuliskan kalimat tauhid berwarna hitam.

"Ini orang bela bendera HTI, klean percaya. Mimpin takbir di acara 02, klean ikuti dengan heroik. Sekarang ikutan pula Ijtima' Ulama, klean sami'na wa atha'na," kata Gus Nadir. 

Gus Nadir pun mengungkap siapa sosok Lieus Sungkharisma. Lieus Sungkharisma diketahui memiliki nama asli Li Xue Xiung dan beragama Budha.

"Tahu siapa dia? Lieus Sungkharisma alias Li Xue Xiung (59 tahun, agama: Budha). Masih teriak Indonesia dikuasai C**a-K***r? Dungu!" ungkap Gus Nadir.

Lieus Sungkarisma  dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan dugaan makar

Aktivis Lieus Sungkarisma angkat bicara setelah resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan dugaan makar dan penyebaran berita bohong.

Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu disampaikan Lieus melalui kanal YouTube milik Anggota BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Vasco Ruseimy di Macan Idealis, Kamis (9/5/2019).

Diketahui bahwa Lieus menyampaikan kritiknya soal adanya kecurangan dalam Pemilu 2019.

Di hadapan para pendukung Prabowo-Sandi, Lieus mengatakan bahwa pernyataannya soal pemilu curang telah dilaporkan ke pihak berwajib.

Menanggapi pelaporannya itu, dirinya menyatakan dengan tegas bahwa tidak takut atas pelaporan tersebut.

"Saya baru konferensi pers saja, kasih video sudah dilaporin makar," ujar Lieus.

"Dipikir kita takut."

"Enggak ada takut," sambungnya.

Dirinya beralasan, tidak takut dilaporkan karena merasa apa yang diucapakannya tidak salah.

Lieus mengatakan bahwa pernyataannya untuk membela kebenaran.

"Karena kita membela yang benar," papar Lieus.

"Yang kita lawan ini adalah kecurangan."

"Kalau presidennya hasil kecurangan, kita hidupnya susah dah."

"Lawan!" tambahnya yang diikuti oleh sejumlah pendukung Prabowo-Sandi.

Untuk itu dirinya menegaskan adanya kecurangan dalam pemilu perlu untuk dilawan.

"Jangan pernah takut, se-Indonesia hari Jumat kita nyatakan lawan pemilu curang," tandasnya.

Sementara itu, pelaporan Lieus juga telah dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.

Dedi mengatakan bahwa Lieus telah dilaporkan dengan dugaan makar dan penyebaran berita bohong

"Ya, laporan sudah diterima Bareskrim," ujar Dedi saat dihubungi Kompas, Rabu (8/5/2019).

Dikatakan laporan terhadap Lieus dilakukan oleh Eman Soleman yang merupakan seorang wiraswasta.

Laporan dengan nomor LP/B/0441/V/2019/BARESKRIM tersebut tertanggal 7 Mei 2019.

Selain itu, Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen juga dikonfirmasi telah dilaporkan dengan dugaan yang sama.

Namun, laporan itu dilakukan oleh yang berbeda.

Laporan terhadap Kivlan dilakukan oleh seorang wiraswasta bernama Jalaludin.

Laporan tersebut telah diterima dengan nomor LP/B/0442/V/2019/BARESKRIM tertanggal 7 Mei 2019.

Dedi menjelaskan bahwa kedua pelapor itu menyerahkan sejumlah alat bukti yang tengah diteliti oleh Bareskrim.

"Keduanya disangkakan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 14 dan/atau Pasal 15, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 107 jo Pasal 110 jo Pasal 87 dan/atau Pasal 163 bis jo Pasal 107.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved