Pilpres 2019

Arief Poyuono Minta Demokrat Keluar Dari Koalisi, Sandiaga Uno dan Ferdinand Hutahean Beraksi Keras

Pernyataan politisi Gerindra Arief Poyuono soal Partai Demkorat yang diminta keluar dari koalisi Prabowo-sandi menuai reaksi dari sejumlah pihak.

Editor:
Tribunnews/Jeprima
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers terkait perolehan suara di exit poll internal tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Pada keterangan pers tersebut Prabowo mengklaim dirinya mengungguli pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pernyataan politisi Gerindra Arief Poyuono soal Partai Demokrat yang diminta keluar dari koalisi Prabowo-sandi menuai reaksi dari sejumlah pihak.

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno bahkan menyebut jika koalisi Prabowo-Sandi tetap solid sehingga pernyataan Arief Poyuono dinilai berlebihan.

Sandiaga Uno menyayangkan pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono yang meminta Partai Demokrat (PD) keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean bahkan tegaskan koalisi Prabowo-Sandi tetap solid.

Sandiaga Uno - Beda Bendapat, Sandi Kritik Politisi Gerindra Ini Minta Demokrat Keluar dari Koalisi
Sandiaga Uno - Beda Bendapat, Sandi Kritik Politisi Gerindra Ini Minta Demokrat Keluar dari Koalisi (KOMPAS.com/Ryana Aryadita)

"Saya mengkritisi Pak Arief. Ini bulan suci Ramadhan harus memberi pernyataan yang sejuk. Kalimat seperti itu tidak senada dengan bulan Ramadhan yang bulan silaturahim, saya menyayangkan," kata Sandiaga di gedung Pandan Sari, Jl Pusdika, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (10/5/2019).

Ia menilai pernyataan Arief tidak sejalan dengan yang terjadi di koalisi.   

Arief Poyuono
Arief Poyuono (KOMPAS IMAGES)

Menurutnya, partai koalisi masih menjalin komunikasi yang baik dengan elit Demokrat.

 

“Koalisi kita solid. Alhmadulillah solid sama Pak Syarief Hasan (Wakil Ketua Umum Partai Demokrat) juga,” jelas Sandi.

Sebelumnya, WAKIL Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

 

Selain itu, Arief Poyuono menyebut sikap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seperti serangga undur-undur.

Hal itu disebut Arief Poyuono lantaran Partai Demokrat telah merapat ke kubu Jokowi-Maruf Amin.

GERINDRA ANCAM, Minta Partai Demokrat Keluar Koalisi, Ferdinand Hutahaean Tegaskan Sikap Partai . .

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menegaskan, partainya akan bertahan di Koalisi Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno setelah Pilpres 2019 benar-benar usai.

 

Hal ini disampaikan Ferdinand menanggapi penyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang meminta agar Demokrat keluar dari koalisi Prabowo-Sandi.

“Pesan saya, Arief Poyuono tidak perlu berbicara seperti itu, karena Partai Demokrat tentu akan mengambil sikap ketika Pilpres ini usai. Tunggu sikap kami,” kata Ferdinand saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/5/2019).

Ferdinand mengatakan, koalisi yang dibangun Demokrat dengan partai lain adalah untuk mengusung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Oleh karena itu, kerja sama dalam koalisi baru akan berakhir setelah semua proses berakhir.

Adapun saat ini proses rekapitulasi suara oleh KPU masih berlangsung.

“Jadi Arief Poyuono tidak usah berkomentar sesuatu yang bermutu. Sebaiknya berjuang saja, bekerja keras memenangkan Prabowo dari pada hanya komentar tak berguna,” kata dia.

Ferdinand mengatakan, selama ini tidak melihat Arief Puyuono melakukan sesuatu yang berguna demi kemenangan Prabowo-Sandi.

Menurut dia, hal itu tidak berbanding lurus dengan militansi Partai Demokrat dalam memenangkan pasangan nomor urut 02 itu.

“Dibandingkan dengan kader-kader Partai Demokrat, apa yang sudah dilakukan Arief,” kata dia.

 

Sebelumnya, Arief Poyuono mempersilakan Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur pendukung pasangan Prabowo-Sandi. Arief menilai sejak bergabung dalam koalisi, elite Partai Demokrat tidak memiliki sikap politik yang jelas.

"Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi Adil Makmur. Jangan elite-nya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya, mau mundur dari koalisi saja pakai mencla mencle segala," ujar Arief melalui keterangan tertulisnya, Jumat (10/5/2019).  

Selain itu, kata Arief, selama masa Pilpres 2019, Partai Demokrat sama sekali tidak memberikan pengaruh perolehan suara pasangan Prabowo-Sandiaga.

Baca: Andi Arief Tuding Loyalis Prabowo Kivlan Zen Sekali Tak Pro Islam, Sering Gunakan SARA

Baca: DOA dan Jadwal Buka Puasa, Jambi dan Kota Lainnya di Indonesia, Sabtu 11 Mei 2019

Baca: VIDEO: Gratis, Masjid Jogokariyan Setiap Hari Sediakan Buka Hingga 2.500 Piring, Warga Tumpah Ruah

Baca: Kultum Ramadan Amar Makruf Nahi Munkar, Cocok Dibacakan Jelang Tarawih, Hati Sejuk Saat Ramadan

Baca: Arief Poyuono Usir Demokrat dari Koaliasi Prabowo-Sandi, Sandiaga Uno: Saya menyayangkan, Kita Solid

Baca: Presiden Jokowi Naikan Gaji PNS, BPN Prabowo-Sandi Lapor Bawaslu, Ada Kaitan Dengan Pilpres 2019?

Baca: Billy Syahputra Disebut Raffi Ahmad Akan Nikahi Model Cantik Usai Lebaran : Sudah Fitting Jas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan  tribun-medan.com dengan judul Sandiaga Uno - Beda Bendapat, Sandi Kritik Politisi Gerindra Ini Minta Demokrat Keluar dari Koalisi, http://medan.tribunnews.com/2019/05/11/sandiaga-uno-beda-bendapat-sandi-kritik-gerindra-arief-poyuono-minta-demokrat-keluar-dari-koalisi?page=all.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved