WASPADA! Penyakit Jantung Sasar Pegawai Kantoran Dengan Gaya Hidup Pasif, Simak Pencegahannya
Gaya hidup pasif alias sedentari yang biasa dialami pekerja kantoran ternyata berpengaruh besar pada peningkatan risiko penyakit jantung
TRIBUNJAMBI,COM - Gaya hidup pasif alias sedentari yang biasa dialami pekerja kantoran ternyata berpengaruh besar pada peningkatan risiko penyakit jantung.
Aktifitas pekerja kantoran biasa menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk. Mulai dari perjalanan dari rumah ke tempat kerja, di kantor, hingga saat istirahat di rumah pun kebanyakan cuma duduk menonton televisi atau gadget.
Kebiasaan buruk pegawai kantoran semacam ini ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, bahkan jika kita memiliki berat badan yang normal. Selama ini kita tahu kegemukan adalah faktor utama yang meningkatkan penyakit jantung.
Namun, masih banyak faktor lain yang berkontribusi. Dilansir Kompas.com sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) menyimpulkan betapa berbahayanya gaya hidup kurang aktif dan kebanyakan duduk terhadap risiko penyakit jantung.
Studi itu meneliti orang dewasa berusia 40 hingga 79 tahun dengan indeks massa tubuh normal hingga berlebih.
Peneliti menemukan orang dengan indeks massa tubuh sehat- yaitu antara 18.5 hingga 24,9- namun memiliki gaya hidup pasif berisiko tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). "Sangat penting untuk aktif secara fisik.
Ini lebih penting dari sekadar berat badan atau indeks massa tubuh," kata dokter Erik Van Iterson, direktur pusat rehabilitasi jantung.
Baca: DIVONIS Kanker Stadium 4, Mantan Model Pilih Konsumsi Nanas Setiap Hari, Hasilnya Mencengangkan
Baca: Petani Karet di Batanghari Jambi Ramai Beralih ke Sawit, Kecewa Harga Murah dan 4 Tahun Tak Naik
Baca: 3 Zodiak yang Bakalan Happy Sepanjang Mei 2019, Cek Zodiak Kalian Ya!
Baca: Semaraknya Suasana Kampoeng Ramadan di RT 28 The Hok Jambi, Tadarusan Hingga Olahraga Memanah
Menurutnya, hasil studi itu menunjukkan efek kumulatif dari bagaimana semua aspek dalam gaya hidup berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung.
Hidup aktif tidak cuma melakukan olahraga dua jam di akhir pekan, tetapi harus menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Jika kita bekerja dengan durasi delapan jam sehari, Van Iterson menyarankan agar kita melakukan aktivitas fisik berupa jalan kaki selama lima menit setiap jamnya.
Dengan cara ini, kita telah mampu mengakumulasikan 40 hingga 50 menit waktu untuk berolahraga tanpa kehilangan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.
Cara Cegah Serangan Jantung
Siapapun bisa terserang penyakit jantung dan stroke. Penyakit mematikan ini, tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan usia. Namun kabar baiknya, 80 persen serangan jantung dini dan stroke dapat dicegah.
Pola makan sehat, aktivitas fisik secara teratur, dan tidak menggunakan produk tembakau adalah kunci agar kita jauh dari dua penyakit mematikan tersebut.
Periksa dan kendalikan juga faktor risiko penyakit jantung dan stroke seperti tekanan darah, kolesterol dan kadar gula darah tinggi atau diabetes.