Ricuh di Cileungsi Gara-gara Baliho Raksasa Ucapan Selamat ke Prabowo-Sandiaga Uno, Ini 5 Fakta
Warga setempat diketahui menolak keras saat baliho tersebut akan diturunkan Satpol PP Kabupaten Bogor pada Senin (29/4/2019).
TRIBUNJAMBI.COM-Ramai soal baliho raksasa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Baliho yang terpasang di depan Perumahan Limus Pratama Regency tersebut berisikan ucapan terima kasih pada Cileungsi karena telah mendukung dan memenangkan Prabowo-Sandiaga.
"Terima kasih kepada warga Kecamatan Cileungsi yang telah mendukung dan memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Presiden dan Wapres RI periode 2019-2024," bunyi tulisan di baliho raksasa.
Warga setempat diketahui menolak keras saat baliho tersebut akan diturunkan Satpol PP Kabupaten Bogor pada Senin (29/4/2019).
Kiper Liverpool Masih Ingat Rasanya Menyingkirkan Barcelona di Ajang Liga Champions
Reaksi Anies Baswedan Wacana Pemindahan Ibukota, Eks Menteri Curiga Gara-gara Gubernurnya
Cerita Reino Barack Kaget Pas Nyelonong Masuk Kamar Lihat Syahrini Lakukan Hal Tak Terduga
Petugas Satpol PP mendapatkan perlawanan dari warga setempat hingga berbuntut kericuhan pada Senin malam.Dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber, berikut fakta tentang baliho raksasa Prabowo Subianto-Sandiaga Uno :
1. Sudah terpasang sejak Minggu
Baliho raksasa Prabowo Subianto-Sandiaga Uno disebutkan sudah terpasang sejak Minggu (28/4/2019).
Meski begitu, situasi di sekitaran Cileungsi normal saat baliho sudah terpasang.
Hal tersebut diungkapkan seorang warga Cileungsi bernama Wiwi (40).
Kericuhan baru terjadi pada Senin (29/4/2019) pagi.
"Biasa aja awalnya, kok tadi pagi ini udah heboh."
"Ada yang minta baliho diturunin tapi saya gak tahu siapa mereka."
"Terus dateng Satpol PP sama Polisi, mulai pada dateng lah orang-orang, damkar juga dateng tapi akhirnya diusir," kata Wiwi pada Tribunnews Bogor.
2. Sempat terjadi kericuhan
Pada Senin (29/4/2019), Satpol PP Kabupaten Bogor melakukan audiensi dengan warga setempat terkait penertiban spanduk dan baliho tanpa izin berdasarkan laporan masyarakat.
Termasuk baliho Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang terpasang di Perumahan Limus Pratama Regency.
Dilansir Kompas.com, penertiban tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum.
Namun, Satpol PP mendapat perlawanan saat akan mencabut baliho Prabowo-Sandiaga.
Warga pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 di Desa Limus Nunggal, Cileungsi, Bogor ini menolak baliho dicopot.
Puncaknya, pada pukul 21.00 WIB sempat terjadi kericuhan.
"Penolakan itu mulai memuncak pada pukul 21.00 WIB."
"Memang paginya mereka sepakat yang nurunkan Satpol PP, kita ke sana datang malah komitmennya lain," ucap Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum Satpol PP, Ruslan kepada Kompas.com sekitar pukul 23.36 WIB.
Penolakan terjadi karena dana pembuatan baliho berasal dari swadaya masyarakat.
"Warga setempat tidak menerima itu diturunkan karena itu adalah swadaya."
"Bukan dari pemerintah atau dari Pak Prabowo, bukan, ini adalah swadaya masyarakat."
"Wajar saja kalau mereka mau mempertahankan," jelas Ketua Umum Relawan Prabowo-Sandi (Prasa), Ahmad Murlan Pasaribu pada Warta Kota, Selasa (30/4/2019).
3. Tanggapan Bawaslu
Menanggapi pemasangan baliho Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Cileungsi, Koordinator Divisi Penindakan dan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Kabupaten Bogor, Abdul Haris, buka suara.
Ia menyebutkan pemasangan baliho bisa mengganggu proses tahapan pleno yang tengah berjalan.
"Kita berpikir kepada dampaknya karena bisa mengganggu proses tahapan pleno yang sedang berjalan."
"Sebaiknya jangan dipasang, kita tunggu sampai penetapan nanti."
"Kalau pun mau mengucapkan selamat, ya nanti setelah ada keputusan yang jelas (rekapitulasi)," kata Haris pada Kompas.com, Senin (29/4/2019).
4. Baliho batal diturunkan
Baliho raksasa Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Cileungsi batal diturunkan setelah sempat terjadi kericuhan antara petugas Satpol PP dan warga setempat pada Senin (29/4/2019)malam.
Ketua Umum Relawan Prabowo-Sandi (Prasa), Ahmad Murlan Pasaribu, mengungkapkan Satpol PP tidak bisa menunjukkan surat perintah saat diminta.
"Ada upaya-upaya untuk menurunkan baliho 12 x 6 meter kita, itu adalah Satpol PP."
"Oke kita berbicara surat perintah dan itu tidak bisa mereka tunjukkan, mulai dari pagi ya," ujarnya pada Selasa (30/4/2019), seperti dikutip dari Warta Kota.
Tak hanya itu, warga menolak baliho diturunkan karena dana pembuatannya berasal dari swadaya masyarakat.
Setelah dilakukan negosiasi, baliho Prabowo-Sandiaga tidak jadi diturunkan.
Murlan menyebutkan, pemasangan baliho tersebut merupakan wujud terima kasih relawan Prabowo-Sandi pada warga Cileungsi.
"Ya, intinya kami mengucapkan terima kasih pada warga Cileungsi yang telah memilih Pak Prabowo dan Sandi."
"Suaranya itu 70 persen di sini, di Kecamatan Cileungsi," jelasnya.
Kiper Liverpool Masih Ingat Rasanya Menyingkirkan Barcelona di Ajang Liga Champions
Reaksi Anies Baswedan Wacana Pemindahan Ibukota, Eks Menteri Curiga Gara-gara Gubernurnya
Cerita Reino Barack Kaget Pas Nyelonong Masuk Kamar Lihat Syahrini Lakukan Hal Tak Terduga
5. Akan dilakukan audiensi dengan bupati Bogor
Terkait penolakan penurunan baliho Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Cileungsi, seorang warga bernama Fahmi (37) mengatakan akan dilakukan audiensi ke Pemkab Bogor.
Dilansir Kompas.com, audiensi tersebut rencananya dilakukan hari ini, Selasa (30/4/2019).
Warga setempat akan bertemu dengan Bupati Bogor, Ade Yasin, untuk membicarakan masalah baliho.
"Lanjut besok warga akan menemui bupati Bogor," kata Fahmi.
*
TONTON VIDEO: Detik-detik Evakuasi Korban Tenggelam di KerinciIKUTI INSTAGRAM KAMI: TER-UPDATE TENTANG JAMBI
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Fakta Baliho Raksasa Prabowo di Cileungsi, sempat Terjadi Kericuhan hingga Tanggapan Bawaslu