Pilpres 2019
Misteri Lokasi Penghitungan Real Count Kubu Prabowo-Sandiaga, Ketua DPP PKS Pun Tak Tahu Letaknya
Soal lokasi penghitungan suara real count kubu Prabowo-Sandiaga Uno hingga kini masih misterius
TRIBUNJAMBI.COM - Soal lokasi penghitungan suara real count kubu Prabowo-Sandiaga Uno hingga kini masih misterius.
Bahkan petinggi di BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun tidak tahu di mana lokasi penghitungan suara yang dibanggakan Prabowo Subianto itu.
Bahkan sekelas Mardani Ali Sera, petinggi PKS yang merupakan Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, juga tidak tahu di mana lokasi kubu 02 melakukan penghitungan suara.
Baca: Ketua BPN Djoko Santoso Bilang Pemilu Curang, Sandiaga Uno Sebut Pemilu 2019 Berjalan Jujur dan Adil
Baca: Dewi Ambarwati Laporakan Caleg PAN Eggi Sudjana Atas Kasus Dugaan Makar dan Ujaran Kebencian
Baca: Intip Ruang Hitung Suara Kubu Capres Jokowi-Maruf 01 dan Prabowo-Sandi 02, Begini Tampilannya
"Lokasi saya tidak tahu," ujar Mardani Ali Sera, yang juga Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (25/4/2019).
Ia juga mengaku tidak ikut membahas keberadaan lokasi hitung rekapitulasi suara saat rapat BPN Prabowo-Sandi.
"Bahas real count saya tidak ada," ucap Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.
Namun yang Mardani ketahui, pengelolaan perhitungan real count kubu 02 ditangani oleh Direktur Saksi BPN, Prasetyo.
"Yang kelola Direktur Saksi BPN Pak Prasetyo. Kami percaya pada Direktorat Saksi," ucap Mardani.
Sementara menurut pengakuan Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon, lokasi rekapitulasi suara yang dilakukan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, berpindah-pindah.
Alasannya, BPN ingin menjaga keamanan tempat rekapitulasi.
"Ada di beberapa tempat, di Kertanegara ada, di DPP ada pengumpulan-pengumpulan C1 dan bukti-bukti. Salah satu alasannya security, karena itu berpindah-pindah," kata Fadli, Rabu (24/4/2019).
Ia mengatakan, BPN tak ingin mempublikasi lokasi penghitungan real count lantaran khawatir peretasan sistem.
"Begitu Anda kasih tahu di mana langsung itu dihack, langsung itu diretas. Itu terjadi berkali-kali," ujarnya.
"Kita gampang. Saya bisa kasih Anda kalau untuk kebutuhan foto, ada orang lagi kerja, itu banyak. Di beberapa tempat," imbuhnya.

Selanjutnya, Fadli mengatakan, BPN akan membuka proses rekapitulasi suara pada waktu yang tepat.
"Saya kira itu akan menjadi salah satu consideran kita karena kita sangat yakin bahwa Prabowo-Sandi menang," pungkasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Andre Rosiade menyebutkan, pihaknya melakukan penghitungan real count internal pilpres 2019.
Hanya saja, penghitungan suara itu sengaja dilakukan di lokasi yang menurutnya tak gampang diakses.
"Real count terus dilakukan oleh DPP PartaiGerindra dan BPN. Mengenai lokasi tentu kami tempatkan di lokasi yang tidak gampang diakses pihak yang tidak berkepentingan," kata Andre kepada Kompas.com.
Sementara TKN Jokowi-KH Maruf Amin menilai aneh bila Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengklaim menang tapi tak kunjung membuka ke publik di mana lokasi penghitungan suara real count BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurut Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, justru di situlah bentuk inkonsistensi BPN Prabowo-Sandi.
"Prabowo mengklaim kemenangan, tapi ironisnya kubu BPN tidak mau membuka ke publik di mana tempat perhitungan mereka ini," ujar politikus Golkar ini kepada Tribunnews.com, Kamis (25/4/2019).
Bentuk inkonsistensi mereka, kata dia, juga terlihat dari penjelasan ke publik selalu berbeda-beda tentang klaim perolehan suara kemenangan pasangan Prabowo-Sandi.
Selain itu, imbuh dia, BPN Prabowo-Sandi juga sangat tertutup dalam hal rekapitulasi suara versi mereka.
"Mereka tidak terbuka untuk menunjukan bukti-bukti pengawalan C1 yang selalu mereka sampaikan," papar anggota DPR RI ini.
Ia menantang BPN mengungkap bukti keberadaan war room perhitungan suara real countnya ke publik.
"Jika benar mereka memiliki war room seperti kami, tunjukan buktinya. Jangan menuduh terjadi kecurangan tapi tak mampu menunjukan buktinya. Ini jelas bentuk kebohongan publik," katanya.
Sekarang ini masyarakat tidak bisa dibohongi dengan hanya bicara dengan tuduhan-tuduhan. Buktikan dengan data-data yang mereka miliki.
Bahwa ada ketidaksempurnaan dalam penyelenggaraan pemilu, lebih lanjut kata dia, tentu hal itu perlu kita sadari.
Baca: Ketua BPN Djoko Santoso Bilang Pemilu Curang, Sandiaga Uno Sebut Pemilu 2019 Berjalan Jujur dan Adil
Baca: Dewi Ambarwati Laporakan Caleg PAN Eggi Sudjana Atas Kasus Dugaan Makar dan Ujaran Kebencian
Baca: Intip Ruang Hitung Suara Kubu Capres Jokowi-Maruf 01 dan Prabowo-Sandi 02, Begini Tampilannya
Baca: Heboh Video Panas Artis dan Atlet, Mendadak Sosok Pria Berkacamata Minta Maaf karena Hal Ini
(sumber: kompas.com dan tribunnews.com)