Caleg Partai Gerindra Ditangkap di Pekanbaru dan Lamongan, Amankan Barang Bukti Uang Rp 1,5 Miliar
Dua orang calon legislatif atau caleg dari Partai Gerindra diamankan di Pekanbaru dan Sidoarjo. Dyah Ayu Nurani
TRIBUNJAMBI.COM - Dua orang calon legislatif atau caleg dari Partai Gerindra diamankan pihak berwajib di dua lokasi berbeda yakni di Pekanbaru dan Lamongan.
Ironisnya, caleg dari Partai Gerindra yang diamankan masih muda, berusia 25 tahun, yang bernama Dyah Ayu Nurani yang diduga akan melakukan politik uang berbentuk serangan fajar.
Sementara caleg dari Partai Gerindra yang diamankan di Lamongan merupakan caleg petahana yang juga pimpinan di DPC Partai Gerindra Lamongan.
Baca: Sebelum Pergi ke TPS Buat Nyoblos Caleg dan Caleg, Yuk Salat Duha, Tata Cara dan Keistimewaannya
Baca: Pilpres 2019, Pemilik Hal Suara Ini Taruhan Mobil hingga Tanah Satu Hektare, Masing-masing 01 dan 02
Baca: Terang-terangan Dukung Jokowi, Namun Ustadz Yusuf Mansyur Malah Unggah Foto Sandiaga Umroh, Ada Apa?
Baca: Ikan dengan Tato Jokowi, Maruf Amin, Prabowo serta Sandiaga Uno, Dijual Rp20 Juta, Ini Alasannya
Namun untuk caleg yang ditangkap di Lamongan belum dipastikan apakah memang akan menggunakan uang itu untuk serangan fajar atau hanya untuk bayar saksi.
Tim Gakkumdu Pekanbaru menangkap empat orang dalam kasus dugaan serangan fajar dengan dana disita Rp 506 juta.
Dana tersebut bersumber dari caleg Gerindra Dapil Riau II.
Keempat pelaku di Hotel Prime Park di Jl Sudirman, Pekanbaru.
"Penangkapan tim ini tadi pukul 13.30 WIB," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto kepada detikcom, Selasa (16/4/2019).
Menurut Santo, informasi awal diterima ketika tim Gakkumdu mendapat informasi akan ada transaksi dana untuk serangan fajar menjelang pencoblosan, 17 April 2019.
Tim Gakkumdu terdiri atas Bawaslu menindaklanjuti informasi tersebut.
"Jadi saat ini ada empat orang yang kita amankan dalam dugaan serangan fajar ini," kata Santo.
Ketua Bawaslu Kota Pekanbaru Indra Khalid Nasution saat konferensi pers, selasa sore menjelaskan bahwa yang diamankan total 4 orang.
"Sampai di sana kita mengamankan 4 orang terduga money politics (politik uang). Dengan inisial SA, FEI, DAN, dan FA. Salah satunya adalah Caleg DPR RI dari Partai Gerindra untuk Dapil Riau II," ungkapnya.
Selain itu diamankan juga uang senilai Rp 506.0400.000.
Uang tersebut disimpan dengan cara dibagi-bagi.
Sebanyak Rp 380.800.000 juta di dalam tas ransel, Rp 115.100.000 di dalam 12 amplop putih, sisanya Rp 10.500.000.
Kemudian diamankan juga handphone sebanyak 6 unit.
"Setelah diamankan pelaku dan barang bukti ke Kantor Bawaslu Kota Pekanbaru untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Indra Khalid Nasution.
Indra Khalid Nasution menambahkan, rencananya uang tersebut akan disebar di sejumlah kabupaten yang menjadi Dapil dari sang caleg.
Sementara terkait penangkapan caleg Partai Gerindra di Lamongan, dilansir dari kompas.com, Sekretaris DPC Partai Gerindra Lamongan, R Imam Muchlisin membantah uang tunai Rp 1 miliar lebih yang diamankan di dalam mobil Toyota Innova hendak digunakan untuk kepentingan politik uang.
Ia menyatakan, uang tersebut akan dipergunakan untuk membayar upah bagi saksi Partai Gerindra dalam mengawasi Pemilu 2019 di tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Lamongan.
"Jadi setiap satu saksi itu Rp 150.000, kali jumlah saksi di setiap TPS di Lamongan, ditambah uang saksi di kecamatan dan koordinator saksi, sehingga jumlah keseluruhannya itu Rp 1, 075 miliar," tuturnya.
"Memang ini benar-benar untuk kegiatan saksi, jadi bukan untuk serangan fajar atau yang lain," tambah Imam di kantor Bawaslu Lamongan, Selasa (16/4/2019).
Ia justru mengaku heran, lantaran uang yang rencananya bakal dipergunakan untuk keperluan membayar upah para saksi tersebut malah diamankan oleh pihak berwajib.
Imam mengatakan, pengambilan uang tersebut bukan dilakukan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Lamongan.
Hal itu karena ketua DPC berhalangan.
Pengambilan uang kemudian diwakilkan kepada Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Lamongan yang merupakan salah satu orang yang turut diamankan dalam kejadian tersebut, bernama Okta Rosadinata.
"Kebetulan Pak Ketua sedang ada acara di luar dan tidak bisa digantikan, kemudian diwakilkan kepada wakilnya. Ambilnya (uang tersebut) di DPD Partai Gerindra Jawa Timur," terang dia.
Namun, pada Senin (15/4/2019) malam, mobil tersebut diamankan oleh pihak kepolisian dalam razia yang dilaksanakan di sekitaran Jalan Panglima Soedirman, Kecamatan Lamongan kota, Lamongan.
Hingga saat ini, pihak kepolisian dan juga Bawaslu Lamongan masih terus mendalami sejumlah keterangan terkait temuan tersebut dengan menggelar rapat pleno terkait hal ini.
Para petugas belum dapat menyimpulkan apakah terjadi pelanggaran tindak pidana dalam hal ini atau tidak.
"Mulai tadi malam hingga saat ini, kami masih dalam proses mendalami, jadi belum bisa mengambil kesimpulan. Sebab kami harus memintai keterangan dari pihak-pihak terkait," ucap Ketua Bawaslu Lamongan, Miftahul Badar.
Diberitakan sebelumnya, satu mobil Toyota Kijang Innova warna putih dengan nomor polisi S 1976 JT diamankan aparat kepolisian.
Di dalam mobil tersebut ditemukan uang dalam jumlah besar, senilai Rp1,075 miliar.
Mobil tersebut diamankan saat menggelar razia di sekitaran Jalan Raya Panglima Soedirman, Kecamatan Lamongan kota, Lamongan, Senin (15/4/2019) malam.
Selain uang tunai, petugas juga sempat mendapati atribut Partai Gerindara di dalam mobil tersebut, sehingga menimbulkan kecurigaan tersendiri.
"Kita masih belum tahu, apakah ini ada dugaan tindak pidana pemilu atau tidak," ujar Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung, Selasa (16/4/2019).
"Ada dua orang yang diamankan untuk dimintai keterangan, dengan uang tunai sekitar Rp 1 miliar lebih. Di dalam mobil, kami juga menemukan atribut salah satu parpol," jelasnya.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut, pihak kepolisian sudah mengamankan mobil Toyota Kijang tersebut di Polres Lamongan, sekaligus meminta keterangan dari dua orang yang mengendarainya.
Selain itu, mereka juga menjalin koordinasi dengan Bawaslu Lamongan terkait hal ini.
Baca: Sebelum Pergi ke TPS Buat Nyoblos Caleg dan Caleg, Yuk Salat Duha, Tata Cara dan Keistimewaannya
Baca: Pilpres 2019, Pemilik Hal Suara Ini Taruhan Mobil hingga Tanah Satu Hektare, Masing-masing 01 dan 02
Baca: Terang-terangan Dukung Jokowi, Namun Ustadz Yusuf Mansyur Malah Unggah Foto Sandiaga Umroh, Ada Apa?
Baca: Ikan dengan Tato Jokowi, Maruf Amin, Prabowo serta Sandiaga Uno, Dijual Rp20 Juta, Ini Alasannya