Lakukan Aksi Heroik, Pria Ini Menggendong Istri yang Tengah Hamil Tua dari Banjir Tinggi Seleher

Peristiwa heroik ini terjadi ketika bencana banjir di RW 14, Kampung Bojongasih, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
istimewa
Miftah mengevakuasi istrinya yang tengah hamil 8 bulan. Miftah menggendong istrinya menembus banjir Dayeuhkolot. 

Lakukan Aksi Heroik, Pria Ini Menggendong Istri yang Tengah Hamil Tua dari Banjir Tinggi Seleher

TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa heroik ini terjadi ketika bencana banjir di RW 14, Kampung Bojongasih, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung 

Miftah (29), warga setempat yang melakukan aksi heroik tersebut.

Miftah mengevakuasi sang istri yang tengah hamil tua di tengah kondisi banjir parah.

Peristiwa tersebut terjadi Selasa (9/4/2019) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca: Potret Raline Shah yang Dikabarkan Ikut Menghadiri Pesta Ultah Seungri, Polisi Lakukan Investigasi

Baca: Sudah Diramalkan Sejak SMP, Pertemuan Pertama Soekarno & Heldy yang Penuh Ketegangan Berakhir Manis

Menurut pantauan Tribun Jabar, ketinggian air di Kampung Bojongasih masih sangat tinggi dari mulai lutut orang dewasa hingga bibir genting.

Peristiwa ini berawal saat sejumlah anggota TNI dibantu warga setempat hendak melakukan evakuasi warga yang masih terisolasi di rumahnya masing-masing akibat banjir hingga memerlukan bantuan evakuasi.

Proses evakuasi ini dipimpin langsung oleh Anggota Koramil 0908 Dayeuhkolot sekaligus Babinsa Desa Dayeuhkolot Serka Emil Sodikin.

Saat mulai bergerak mengevakuasi ada seorang warga bernama Miftah yang meminta bantuan untuk mengevakuasi keluarganya.

Salah satunya seorang ibu muda bernama Suryani (24) yang membutuhkan bantuan evakuasi karena dalam kondisi hamil tua 8 bulan. Menurut Miftah, istri, ibu mertua, dan adiknya masih bertahan di lantai dua rumahnya.

Miftah bersama Serka Emil dan anggota TNI lainnya serta Ketua RW 14 langsung menuju ke lokasi dengan menggunakan perahu karet.

Rumah Miftah berada di dalam pemukiman padat penduduk hingga harus melewati gang-gang kecil dan sempit.

Perahu karet hanya mampu sampai di depan gang rumahnya hingga Miftah harus turun menerjang banjir untuk menjemput sang istri dan keluarganya.

Miftah langsung menceburkan diri dan berenang menuju rumahnya di tengah kondisi banjir setinggi lehernya.

Evakuasi ibu hamil ini cukup dramatis, pasalnya dilakukan tanpa menggunakan pelampung atau pengaman lainnya.

Baca: VIDEO: Mudah dan Praktis, Cek Nama di DPT Lewat Ponsel Saja, Ikuti Langkah-langkahnya

Baca: Download Lagu MP3 dan Lirik Lagu BLACKPINK Hope Not Berikut Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved