SBY Wanti-wanti, Demokrat: Tak Hanya Ferdinand Hutahaean, 3 Politisi Lain Diincar Untuk Dijatuhkan
Hal itu diungkapkan oleh seorang sumber Tribun di internal partai Demokrat, yang menjelaskan ada pihak dari lawan poltik mereka
SBY Sudah Wanti-wanti, Tak Hanya Ferdinand Hutahaean, 3 Politisi Demokrat Diincar Untuk Dijatuhkan
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kejadian mengenai penyebaran foto-foto di akun twitter Kepala Divisi Advokasi dan Bidang Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean merupakan hal yang sudah dapat diterka sebelumnya.
Alasannya, tidak hanya Ferdinand Hutahaean, tiga orang lainnya, yakni Rachland Nasidik, Andi Arief dan Jansen Sitindaon sudah diincar untuk dijatuhkan.
Hal itu diungkapkan oleh seorang sumber Tribun di internal partai Demokrat, yang menjelaskan ada pihak dari lawan poltik mereka yang memiliki upaya serius penjatuhan yang dimaksud.
"Ada empat orang. Semuanya yang paling bersuara dan sudah diincar sejak tahun lalu. Ini sudah bisa diprediksi oleh kami," jelasnya saat berbincang di Jakarta, Rabu (3/4)
Kendati demikian, pihak internal partai berlambang "Mercy" tersebut tidak mengetahui cara yang dipakai untuk penjatuhan.
Hanya saja, dari awal sudah ada wanti-wanti dari Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca: Fakta Mayat Terpotong Pria Ganteng Asal Garut Dalam Koper, Budi Hartanto Sempat Bergurau di WA
Baca: Habib Rizieq Bantah Pernah Menyebut Keislaman Prabowo Tak Jelas, Yusril Ihza Lampirkan Bukti
Baca: Sebelum Pinjam Uang di Aplikasi Online, Pertimbangkan 3 Hal Berikut Agar Tidak Merugi
"Pak SBY sudah bilang kalau pemilu kali ini akan keras. Kami juga sudah hati-hati, tapi mau bagaimana?" ungkapnya.
Tribun mencoba mengklarifikasi informasi tersebut. Kepada Wasekjen Partai Demokrat, Renanda Bachtar mengatakan memang ada upaya penggembosan terhadap Demokrat di Pemilu.
Demokrat, kata dia, dianggap paling berperan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi.
"Sudah lama ada upaya penggembosan, mungkin karena kami paling lantang untuk pemenangan Pak Prabowo dan Mas Sandi," ucapnya saat dihubungi.
Kata Renanda, pihaknya akan melaporkan hal tersebut kepada Susilo Bambang Yudhoyono yang masih berada di Singapura.

Baik urusan Pemilu, maupun upaya-upaya yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab kepada partai.
"Besok, kami berangkat ke Singapura untuk melapor. Sejauh ini Pak SBY sepertinya belum tahu," katanya.