Tolong! Sumiati Jual Ginjal Demi Pengobatan Suami yang Terkena Komplikasi, Belum Juga Ada Pembeli

satu diantara kasus jual ginjal yang terjadi adalah kebutuhan dana yang mendesak sehingga ginjal harus didonorkan guna mendapatkan uang.

Editor:
Kompas.com
Sumiati (58), ibu parug baya yang rela jual ginjalnya di pinggir Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi demi membiaya obat suaminya yang menderita penyakit komplikasi, Selasa (2/4/2019).(KOMPAS.com/ DEAN PAHREVI) 

TRIBUNJAMBI.COM - Berbagai kasus jual ginjal kian marak. Satu diantara kasus jual ginjal yang terjadi adalah kebutuhan dana yang mendesak sehingga ginjal harus didonorkan guna mendapatkan uang.

Seorang ibu di Bekasi yang menjual ginjal juga memperpanjang kasus jual ginjal.

Seorang ibu bernama Sumiati (58) di Bekasi rela menjual ginjalnya untuk biayai pengobatan suaminya yang menderita penyakit komplikasi.

Sumiati duduk lesu di pinggir Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi hanya untuk menunjukkan karton berisi penawaran penjualan ginjalnya kepada pengendara yang lewat.

Dia mengatakan, sudah lima tahun suaminya menderita penyakit komplikasi, mulai dari jantung, gula darah, hipertensi, dan penyempitan tulang pinggang.

Kondisi perekonomian yang sulit membuatnya tak mampu membiayai pengobatan suaminya.

"Suami saya sudah sakit-sakitan, paling parahnya pas dia jatuh terus ada penyempitan tulang pinggang, sekarang sudah enggak bisa kerja," kata Sumiati saat ditemui di lokasi, Selasa (2/4/2019). Biaya obat suaminya yang semakin mahal membuat Sumiati menawarkan ginjalnya sejak 2017.

Sumiati (58), ibu parug baya yang rela jual ginjalnya di pinggir Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi demi membiaya obat suaminya yang menderita penyakit komplikasi, Selasa (2/4/2019).(KOMPAS.com/ DEAN PAHREVI)
Sumiati (58), ibu parug baya yang rela jual ginjalnya di pinggir Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi demi membiaya obat suaminya yang menderita penyakit komplikasi, Selasa (2/4/2019).(KOMPAS.com/ DEAN PAHREVI) (Kompas.com)

Namun, hingga kini usahanya itu belum berhasil.

Sehari-hari, Sumiati menjadi buruh cuci dengan dibantu dua anaknya yang bekerja sebagai tukang ojek dan juga buruh cuci.

Namun, penghasilan dia dan kedua anaknya tidak cukup untuk biaya berobat suaminya yang tidak bisa ditanggung oleh BPJS.

"Saya sudah enggak punya apa-apa lagi selain ginjal, saya ikhlas kalau Allah kasih jalan buat saya jual ginjal buat berobat suami. Setiap Sabtu suami harus berobat suntik penyempitan tulang pinggang (biayanya) Rp 200.000, enggak bisa di-cover sama BPJS," ujar Sumiati.

Selain di Bekasi, Sumiati yang tinggal dengan suaminya di Bojong Gede, Kabupaten Bogor ini juga pernah menawarkan ginjalnya di daerah Jakarta Barat, Depok, dan Bogor.

Baca: Kepolisian Rilis Nama Penembak Rapper Nipsey Hussle, Kepolisian Buru Eric Holder

Baca: Lowongan Kerja BUMN PT Pegadaian dan PT PNM untuk April 2019, Ini Link dan Syarat

Baca: OMG! 8 Pose Tubuh Artis Cantik Pakai Baju Transparan & Bikini, No 6 Bagian Intim Ngecap

Baca: Ingat 7 Artis Ini? Artis dari Kontes Bakat Ini Ternyata Sudah Meninggal, Mulai Sakit hingga Dibunuh

Baca: Ini yang Bikin Novel Baswedan Dituduh sebagai Orang Partai Gerindra, akan Jadi Jaksa Agung?

Jika ginjalnya terjual, dia ingin pakai uang hasil penjualan ginjalnya itu untuk berobat suaminya dan membeli rumah. Sebab, selama ini Sumiati dan suaminya tinggal di rumah kontrakan. "

Saya mengontrak, kalau saya bisa jual ginjal, rencana saya mau buat beli rumah biar enggak mengontrak lagi, kasihan suami saya, enggak apa-apa biar nanti saya enggak ada, tetapi bapak (suami) bisa tinggal di rumah. Saya ini enggak sampai sore kasian bapak sendiri," tutur Sumiati.

Selama dia menawarkan ginjalnya, belum ada satu pun orang yang tertarik membeli ginjalnya. Hanya sejumlah orang yang memberinya bantuan berupa uang.

"Cuma ada yang kasih uang saja, enggak ada yang nawarin beli ginjal," ujar Sumiati.

Jual Ginjal Demi Iphone

Pria asal China bernama Xiao Wang (24). Pada 2011 lalu nekat menjual salah satu organ ginjalnya demi membeli iPhone 4 yang kala itu dijual mulai dari harga 399 dollar AS untuk model 16 GB dan 499 dollar AS untuk versi 32 GB.

Saat itu , Wang masih berusia 17 tahun. Ia sangat menginginkan iPhone 4 karena kabarnya, di sekolah Wang, siapa pun yang memiliki iPhone akan dianggap "keren" meski sekarang justru terdengar kuno.

Meski orangtua Wang menolak membelikan iPhone 4 karena keterbatasan ekonomi, nyatanya Wang memiliki cara lain demi mewujudkannya.

Dilaporkan Phone Arena, sebagaimana KompasTekno rangkum Senin (31/12/2018), Wang mendapat informasi bahwa ia tetap akan bisa hidup dengan hanya satu ginjal di tubuhnya.

"Satu ginjal saja cukup bagi saya, kenapa harus punya satu lagi? Mengapa tidak saya jual saja?" cerita Wang. Kemudian, Wang pergi ke salah satu rumah sakit "abal-abal" untuk mengambil ginjalnya.

Seorang arbiter rumah sakit tersebut mengatakan bahwa Wang akan hidup normal kembali setelah pemulihan selama satu minggu.

Baca: Sempat Menggembel, Ayah Marshanda Dulu Ditemukan Kondisi Memprihatinkan, Begini Sekarang Keadaannya

Baca: Peta Lengkap Kemenangan Jokowi-Maruf dan Prabowo Sandi, Hasil Survei Lembaga Australia, Makin Tipis

Baca: Kelakukan Syahrini, Sering Nginap di Rumah Teman Dugem & Kasus Tangan Daniel Mananta di Dada Inces

Baca: Highlights 8 Gol Dramatik Villareal vs Barcelona 4-4, Tak Memainkan Lionel Messi Nyaris Kena Petaka

Baca: Mulai Bongkar Kebiasaan Reino Barack, Syahrini: HP Jatuh Aja Ganti yang Baru, Padahal Cuman Lecet

Ginjal Wang dijual dengan harga 22.000 yuan atau 3.200 dollar AS saat itu. Jumlah itu lebih dari cukup untuk membeli satu unit iPhone 4. Sayangnya, apa yang dikatakan arbiter tadi justru tidak terjadi. Rumah sakit tempatnya mengekstrasi ginjal tidak memiliki sanitasi yang baik dan menyebabkan infeksi pada luka operasi.

Bukannya membaik seperti yang dijanjikan, kondisi Wang justru semakin memburuk akibat infeksi tersebut.

Sejak saat itu, Wang harus menjalani perawatan di rumah sakit yang bonafide. Ginjal tunggalnya semakin memburuk, membuat Wang tidak bisa beraktivitas.

Sehingga, selama tujuh tahun, Wang harus menghabiskan waktunya tidur di atas kasur.

Namun tak hanya Wang yang menderita. Keluarganya pun mengalami krisis keuangan demi menutup biaya perawatan cuci darah yang tinggi. Sementara itu, arbiter dan rumah sakit tempat Wang mengekstrasi ginjal telah diseret ke pengadilan.

Keluarga Wang dilaporkan telah menerima uang kompensasi yang disebut cukup oleh rumah sakit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Saya Sudah Tak Punya Apa-apa Selain Ginjal, Saya Ikhlas..."", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/02/18223901/saya-sudah-tak-punya-apa-apa-selain-ginjal-saya-ikhlas.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved