Kisah Bocah 15 Tahun Selancar di Situs KPU RI dan Bank Indonesia, Akhirnya Beberkan Kelemahan
Putra Aji Adhari (15) membobol situs-situs bank dan perusahaan yang menyediakan uang miliaran rupiah. Mengapa tak tergoda mengambil?
Ini kisah tentang Putra Aji Adhari (15), siswa kelas dua madrasah tsanawiyah di Ciledug. Dia bisa membobol situs-situs bank dan perusahaan yang menyediakan uang miliaran rupiah. Mengapa tak tergoda?
TRIBUNJAMBI.COM, CILEDUG - Putra Aji Adhari (15) mampu membobol situs database bank dan perusahaan yang menyediakan uang miliaran rupiah.
Namun, siswa kelas dua madrasah tsanawiyah di Ciledug, Jawa Barat, ini tak tergoda mengambil uang satu rupiah pun dari sana. Mengapa?
Oleh Putra Aji Adhari, situs NASA (National Aeronautics and Space Administration) hanya butuh tiga menit dibobol. Sementara itu, situs lembaga pemerintah justru lebih gampang.
Putra Aji Adhari secara serius menceritakan pengalamannya membobol situs NASA dan lembaga pemerintahan di Indonesia.
Parahnya si pemilik situs tak responsif.
Usianya baru 15 tahun, tapi hal biasa membobol situs-situs resmi semisal NASA, BCA, Bank Mandiri, Bank Jateng dan lain sebagainya.
Baca Juga
7 Artis Pendatang Baru Ini Ternyata sudah Meninggal, karena Obat Pelangsing dan Pembunuhan
OMG! 8 Pose Tubuh Artis Cantik Pakai Baju Transparan & Bikini, No 6 Bagian Intim Ngecap
Daftar Mantan Danjen Kopassus yang Masuk Kubu Capres-Cawapres 2019, Ahli Strategi Semua
Yang Unik di UNBK, Siswi Kerjakan Soal Pakai Kacamata Hitam Hingga Kemdikbud Dibanjiri Curhatan
SEDANG TANDING Live Streaming Malaysia Open 2019 Pukul 13.00, Marcus/Kevin Berlaga Hari Ini
Ia tercatat sebagai siswa kelas dua madrasah tsanawiyah yang tinggal di sebuah rumah di gang sempit di Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
Sebatas white hat hacker
Sosok pendiam ini mendapuk dirinya sebagai white hat hacker dan hanya melakukan penetration test di situs-situs tersebut.
"Web instansi pemerintah itu memang bug-nya gampang banget. Tapi memang kadang owner situsnya itu jarang respon gitu kalo aku report bug," ujar Putra Aji Adhari kepada TribunJakarta.com di rumahnya, Senin (4/1/2019).
Penetration test yang dilakukan Putra Aji Adhari sebatas mencoba masuk ke situs tertentu dan menemukan mana yang bisa disusupi hacker jahat.
"Makanya kalo aku mau lapor bug situs pemerintah lewat BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara)," sambung bungsu dari empat bersaudara ini.
Ia menyayangkan lambannya respon badan atau komisi negara menanggapi laporannya mengenai bug di dalam situs mereka.
