Siapa Sebenarnya Novel Baswedan? Diisukan Merupakan 'Orang' Partai Gerindra, Ini Latar Belakangnya

Isu Novel Baswedan merupakan 'orang' Partai Gerindra merebak. Siapa sebenarnya dia, benarkah isu yang beredar itu?

Penulis: Duanto AS | Editor: Duanto AS
facebook
Penyidik KPK, Novel Baswedan berfoto bersama istrinya 

Isu Novel Baswedan merupakan 'orang' Partai Gerindra merebak. Siapa sebenarnya dia?

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Isu Novel Baswedan merupakan 'orang' Partai Gerindra merebak.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, menilai KPK dan Polri perlu bertindak terhadap isu Novel Baswedan merupakan 'orang' Partai Gerindra.

Melansir artikel Tribunnews.com berjudul Isu Novel Baswedan 'Orang' Gerindra Merebak, IPW Minta KPK dan Polri Bertindak, dari pihak KPK, Neta menilai perlunya penjelasan dan klarifikasi terkait salah satu penyidik seniornya itu.

"Klarifikasi itu menjadi penting karena menyangkut independensi KPK dalam hal pemberantasan korupsi dan KPK tidak ditunggangi kepentingan politik tertentu dalam pemberantasan korupsi di tahun politik 2019 ini," ujar Neta, dalam keterangannya, Senin (1/4/2019).

Ia juga mendesak Polri agar segera mendata anggota maupun penyidiknya di lembaga antirasuah yang terindikasi berada dalam 'barisan' Novel sebagai 'orang' Partai Gerindra.

Baca Juga

 Tubuh Clara Duo Semangka Mendadak Lemas, saat Melek sudah di Kamar Hotel, Ada Pria Tak Berbusana

 Inilah yang Disebut Neraka Kopassus di Cilacap, Pantas Saja Jebolannya Disebut Pasukan Elite TNI AD

 Karyawan Rumah Potong Hewan Kota di Kocar-kacir, Tim Polda Jambi Gerebek Jelang Tengah Malam

 Jangan Ngeres! Deretan Artis Cantik & Seksi Ini Dikira Tak Mengenakan Pakaian Dalam, Warganet Kaget!

 Saat IG Anaknya Posting Kemesraan Veronica Tan, Isi IG BTP Beda Jauh, karena Ada Sosok Ibu Lain?

Karena jika memang betul ada, Polri perlu menarik anggotanya itu.

Alasannya, keberpihakan pada partai tertentu melanggar TR Kapolri tentang netralitas Polri di Pilpres 2019.

Neta menjelaskan isu tersebut muncul pasca Jubir BPN Prabowo Sandi, Andre Rosiade, memberi bocoran kepada wartawan bahwa jika Prabowo menang di Pilpres 2019, Novel Baswedan atau Bambang Widjojanto akan menjadi Jaksa Agung.

Selain itu, Fadli Zon disebutnya juga membenarkan kepada wartawan bahwa Novel sudah lama dekat dengan Prabowo.

Begitu juga dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Priyono, yang mengatakan Novel adalah 'orang kita' atau dalam konteks orang Partai Gerindra.

Neta mengatakan pernyataan ketiga tokoh itu harus disikapi pimpinan KPK agar independensi lembaga itu tetap terjaga.

Sehingga nantinya, kata dia, KPK tidak ditunggangi dan diperalat kekuatan partai politik tertentu untuk mengkriminalisasi lawan politiknya dengan isu atau kasus korupsi.

Di sisi lain, ia melihat bangsa Indonesia harus mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi, baik yang dilakukan KPK, kejaksaan maupun kepolisian.

Penyidik KPK, Novel Baswedan, memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya.
Penyidik KPK, Novel Baswedan, memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Namun upaya pemberantasan korupsi tidak boleh tebang pilih, yakni menjadikan satu pihak sebagai sasaran dengan berbagai OTT dan melindungi pihak lain akibat adanya 'orang kita' di KPK.

Dua kasus OTT terakhir yang dilakukan KPK terhadap partai pendukung koalisi Jokowi, kata dia, makin mengindikasikan kebenaran adanya 'orang kita' di KPK.

"Untuk itu pimpinan KPK harus menjelaskan adanya indikasi 'orang kita' ini, yang membuat KPK tidak netral di Pilpres 2019. Mengingat Novel adalah mantan penyidik Polri dan mengingat cukup banyaknya penyidik kepolisian di KPK, institusi Polri perlu juga mengusut isu 'orang kita' ini hingga diketahui seberapa banyak penyidik kepolisian terlibat dalam isu 'orang kita'," jelas Neta.

"Dengan demikian Polri bisa menarik semua anggotanya yang terlibat dalam isu 'orang kita' di KPK, atau Polri bisa menghentikan sementara semua kegiatan penyidiknya di KPK sepanjang proses Pilpres 2019 ini agar netralitas Polri terjaga dan penyidik Polri di KPK tidak diperalat untuk menghabisi satu kelompok politik tertentu dan melindungi kelompok politik lainnya," tukasnya.

Siapa sebenarnya Novel Baswedan?

Melansir informasi di wikipedia, Kompol (Purn) Novel Baswedan lahir di Semarang, Jawa Tengah, 22 Juni 1977.

Novel merupakan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia merupakan keluarga dari tokoh sejarah Indonesia.

 Jangan Ngeres! Deretan Artis Cantik & Seksi Ini Dikira Tak Mengenakan Pakaian Dalam, Warganet Kaget!

 Cara Login Pendaftaran UTBK Gelombang II untuk SBMPTN 2019, Terakhir Hari Ini

 ABG 15 Tahun Diperkosa 3 Kakak Kandung di Tempat Ibadah, Disumpah Kitab Suci Agar Bungkam

Kakeknya merupakan anggota BPUPKI, Abdurrahman Baswedan.

Novel juga merupakan sepupu dari Anies Baswedan.

Saat ini, Novel Baswedan memiliki istri Rina Emilda.

Perjalanan karier Novel di Kepolisian RI, diawali dari Akademi Kepolisian.

Novel lulus pada 1998.

Setahun kemudian bertugas di Bengkulu hingga 2005.

Pada 2004, Novel menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bengkulu berpangkat Komisaris.

Dari situlah akhirnya Novel Baswedan ditarik ke Bareskrim Mabes Polri.

Kemudian pada Januari 2007, Novel ditugaskan sebagai penyidik untuk KPK dan resmi diangkat menjadi penyidik tetap KPK pada 2014.

Karier bersinar

Karier Novel Baswedan di KPK terbilang bersinar.

Dia berhasil membawa pulang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, dari pelariannya di Kolombia.

Dia juga mengungkap kasus wisma atlet yang turut menyeret anggota DPR Angelina Sondakh.

Novel Baswedan juga sukses menjebloskan Nunun Nurbaeti ke dalam penjara, terkait kasus suap cek pelawat pada pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia pada 2004.

Selain itu, pria lulusan SMA Negeri 2 Semarang ini juga turut membongkar kasus jual beli perkara Pemilukada dengan keterlibatan mantan Ketua MK, Akil Mochtar.

Peran Novel Baswedan sebagai ketua tim penyidik dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM, menyeret sejumlah nama petinggi Polri.

Penyidik KPK Novel Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa oleh tim penyidik dari Polda Metro Jaya, di KBRI Singapura, Senin (14/7/2017). Novel diperiksa terkait penyerangan yang menimpa dirinya pada 11 April lalu yang mengakibatkan mata kirinya cedera serius. TRIBUN BATAM/RIO BATUBARA
Penyidik KPK Novel Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa oleh tim penyidik dari Polda Metro Jaya, di KBRI Singapura, Senin (14/7/2017). Novel diperiksa terkait penyerangan yang menimpa dirinya pada 11 April lalu yang mengakibatkan mata kirinya cedera serius. TRIBUN BATAM/RIO BATUBARA (TRIBUN BATAM/RIO BATUBARA)

Keberanian Novel Baswedan menggeledah Korlantas dan memeriksa mantan Kakorlantas Polri, Irjen Djoko Susilo, menuai kontroversi.

Ini tampaknya membuat hubungan dua lembaga itu kurang baik.

Kemudian Kepolisian menjerat Novel Baswedan dalam kasus penembakan tersangka pencurian sarang walet kala masih bertugas di Polres Bengkulu.

Ditangkap di Kelapa Gading

Pada Mei 2015, Novel Baswedan ditangkap di kediamannya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Berbagai kalangan menilai terdapat kejanggalan dalam kasus ini. Kasus tersebut terjadi pada 2004 dan sidang etik Polri telah menyimpulkan bahwa Novel Baswedan bukanlah pelakunya.

Namun kenyataannya kasus tersebut dibuka kembali, saat Novel sedang gencar-gencarnya mengungkap kasus korupsi yang mengobok-obok tubuh Polri.

Pada 11 Maret 2017, Novel Baswedan disiram memakai air keras oleh orang tak dikenal. Sampai saat ini belum diketahui aktor dibalik tindakan itu.

Subscribe Youtube

 Tubuh Clara Duo Semangka Mendadak Lemas, saat Melek sudah di Kamar Hotel, Ada Pria Tak Berbusana

 Cara Login Pendaftaran UTBK Gelombang II untuk SBMPTN 2019, Terakhir Hari Ini

 Saat IG Anaknya Posting Kemesraan Veronica Tan, Isi IG BTP Beda Jauh, karena Ada Sosok Ibu Lain?

 TERORIS Tersungkur Dekat Pramugari, Baku Tembak Kopassus vs Pembajak: Pembebasan Sandera

 Kalimat-kalimat Melinda Zidemi Agar Tak Dibunuh Terungkap, Wawancara Khusus dengan Dua Pelaku

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved