Kisah Militer RI
Kisah Sniper Kopassus di Timor Timur, 50 Peluru Disediakan, 49 Untuk Musuh, 1 Untuk Diri Sendiri
Kisah Sniper Kopassus di Timor Timur, 50 Peluru Disediakan, 49 Untuk Musuh, 1 Untuk Diri Sendiri
Kesabaran dari sosok sniper Kopassus mampu membungkam kekuatan musuh. Dengan jarak 600 meter, musuh dapat tewas dengan hanya menggunakan satu peluru saja
TRIBUNJAMBI.COM - Lewat bidikannya, secara sabar seorang penembak jitu atau sniper bisa berjam-jam menunggu sasarannya di suatu lokasi tanpa diketahui musuh.
Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Pasukan elite TNI AD ini juga memiliki andalan dalam melakukan tembakan jitu.
Lewat jarak 600 meter, Sniper Kopassus bisa dengan muda membidik musur dengan teropong pada senapan laras panjangnya.
Penembak runduk alias sniper merupakan satu di antara andalan di tiap kesatuan. Selalu ada personel pasukan elite TNI yang memiliki kemampuan khusus ini.
Istilah sniper telah muncul sejak 1770-an. Itu sebenarnya berawal dari kata snipe, sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak. Akhirnya, orang yang mahir memburu burung ini diberi julukan sniper.
Baca Juga:
Kopassus Pernah Menyamar sebagai Pengawal Presiden Filipina Pakai Baju Adat Barong Tagalog
HABIS-habisan Kalah Judi, Pria Ini Taruhkan Anak Balitanya Berusia 3 Tahun
Hubungan Intim Dengan Gadis 27 Tahun, Baru Goyang 2 Menit Kakek 51 Tahun Lemas dan Tewas
Ikut Festival Kopi di Jambi, Sarolangun Siapkan 2 Jenis Kopi Asal Batang Asai Jadi Produk Unggulan
Sniper Kopassus masuk dalam unggulan di TNI. Personel ini memiliki kemampuan menghabisi musuh menggunakan senapan dari jarak jauh secara tersembunyi.
Indonesia memiliki sniper yang namanya masuk daftar kelas dunia.

Tatang Koswara, sniper atau penembak runduk TNI AD juga disegani dunia.
Baca Juga:
VIDEO: Viral! Detik-detik Motor Terseret Banjir Deras di Jatipadang, Jakarta Selatan
Dicoret dari DCT, KPU Beri Waktu 3 Hari untuk Zamzami, Upayakan Sengketa ke Bawaslu
89 CPNS Tanjab Timur, Ikuti Pelatihan Dasar Selama Satu Bulan ke Depan
Sekda Berharap CPNS Dapat Menjalankan Butir-butir Pancasila Melalu Pelatihan Dasar
Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.
Nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.
Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.
Tatang mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan yang merupakan pasukan khusus AS dengan rekor 53, dan Tom Ferran, seorang Marinir AS.
Satu di antara misi tempur Tatang yang menghasilkan kill hingga 49 korban adalah ketika Tatang bertempur untuk mengadang serangan pasukan Fretilin di kawasan Remexio (1977).
Medan tempur Remexio yang bergunung dan terletak di belakang kota Dili memang dikenal sebagai kuburan bagi pasukan TNI mengingat begitu banyak prajurit yang gugur.