Pilpres 2019
Ketika Fahri Hamzah Kritik Dengan Cara Yang Berbeda, Stand Up Comedy Sindiri KPU dan Pemilih Hantu
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyindir KPU tentang Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu legislatif. Hal ini disampaikan Fahri Hamzah dengan gaya yang
TRIBUNJAMBI.COM- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyindir KPU tentang Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu legislatif.
Hal ini disampaikan Fahri Hamzah dengan gaya yang berbeda.
Fahri Hamzah menyampaikan tanggapannya melaui stand up comedy
Baca: Hari Minggu McDonalds Jambi Opening, Ada Banyak Promo dan Hadiah
Baca: Soal Hasil Lembaga Survei Pemilu Presiden 2019, Ini Kata Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto
Baca: NAK KEMANO KITO: Yuk Akhir Pekan Sabtu-Minggu Nanti Ada Agenda Menarik di Kota Jambi
Fahri Hamzah ditantang untuk melakukan stand up comedy saat diundang pada acara E Talk Show di TvOne.
Hal ini diketahui dari acara E Talk Show di TvOne yang kemudian diunggah pada channel YouTube Talkshow tvOne dengan judul 'E-Talkshow tvOne Bersama Fahri Hamzah' pada Jumat (15/3/2019).
Menerima tantangan tersebut, Fahri menggunakan materi masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilu yang banyak terjadi masalah.

Menurut Fahri, banyak sekali pemilih fiktif yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemilih tetap.
Seperti kasus banyaknya DPT yang memiliki umur di atas 90 tahun.
"Saya tadi dibilangin soal DPT kenapa saya agak konsen menyerukan soal ada pemilih fiktif di dalam daftar pemilih kita. Karena saya sudah lihat datanya. Misalnya tentang umur, saya menemukan dalam investigasi, ada orang yang memilih, itu artinya dapet kartu suara, lahirnya itu tahun 1134," ucap Fahri yang diikuti tawa penonton.
Fahri mengibaratkan karena saking tuanya ada pemilih yang berusia hingga ratusan tahun dan dapat memilih pada Pemilu 2019.
"Itu kira-kira rakyatnya (Kerajaan) Majapahit kira-kira itu," tambahnya yang membuat penonton kembali tertawa.
Wakil Ketua DPR tersebut juga mengibaratkan pemilih yang tua tersebut lahir sejak masa penjajahan Belanda.
"Ada juga yang lahir tahun 1500-an cukup banyak. Ini saya enggak tau, ini jangan-jangan ini kompeni orang Belanda," tambahnya.
Baca: Mendidik Anak, Orang Tua Sebaiknya Jangan Pelit Pujian
Baca: Meski Sibuk Jangan Lupa Perhatikan Kenyamanan Beristirahat Anda! Kamar Tidur Jadi Faktor Penentu
Baca: Tips Lusia Mayasari Limanow.Melatih Anak Miliki Daya Juang untuk Hadapi Tantangan
Lalu Fahri kembali membuat kelakar tentang pemilih yang belum cukup umur untuk memilih.
"Kemudian ada juga, kalo tadi yang tua yang lahir dibawah 1900 itu sekitar setengah juta orang. Lalu kemudian ada juga, puluhan ribu yang lahir itu baru. Ada yang lahir 2013 berarti umurnya baru enam tahun, tapi disebutnya punya hak pilih," ucap Fahri yang didiringi tawa penonton.