Pelaku IKM di Muarojambi Sulit Pasarkan Produknya, Ini yang Diupayakan Koperindag

Jumlah Pelaku Industri Kecil Menengah di Kabupaten Muaro Jambi, cukup banyak. Saat ini hanya tinggal beberapa IKM berjalan, selebihnya gulung tikar

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/syamsul bahri
Kerajinan anyaman dari rasam atau paku andam di Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong Kabupaten Muarojambi 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Jumlah Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Muaro Jambi, cukup banyak. Namun, saat ini hanya tinggal beberapa IKM yang masih berjalan, selebihnya memilih untuk gulung tikar.

Hal ini diungkapkan oleh Kabid Perindustrian Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Muarojambi, Usman. Menurutnya, banyak kendala-kendala yang dialami oleh perajin IKM sehingga IKM di Muarojambi hanya sedikit yang dikenal.

Baca: 108 Ton Sapu Lidi dari Jambi Diekspor, Hasil Pertanian Provinsi Jambi Dilepas Ekspor Hari Ini

Baca: Terungkap Penyebab Facebook & Instagram Down atau Gangguan Seharian, Ini Keterangan Resminya

Baca: RESEP: Lezatnya Daging Sapi Lada Hitam, Bikin Sendiri di Rumah, Mudah dan Praktis

"Untuk jumlah IKM di Muarojambi sebenarnya cukup banyak. Hanya saja, yang masih eksis sampai dengan saat ini sudah tidak banyak. Ya, banyak faktorlah yang menyebabkan mereka lebih memilih untuk gulung tikar," ujarnya.

Ia merangkan bahwa kendala yang dialami olrh pengerajin itu biasanya terkendala dengan modal, peralatan, hingga pemasaran. Dari kendala-kendala tersebut yang paling banyak dialami IKM terkait pemasaran.

"Kualitas produknya bagus, tetapi kalau pemasarannya kurang, jelas berdampak terhadap barang yang dihasilkan itu. Ujung-ujungnya berpengaruh sama modal. Karena untuk menghasilkan produk perlu dana segar lagi. Ya, modal harus kembali, kendala ini lah yang mereka alami," ucapnya.

Sementara itu, Usman menyebutkan bahwa bidang perindustrian terus berupaya melakukan terobosan dan kerjasama dengan asosiasi-asosiasi untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan pelaku IKM.

"Kita sudah bekerja sama dengan Asosiasi UMKM Muarojambi, disini ada 16 produk yang dipasarkan asosiasi. Mulai makanan ringan, kerajinan, sayuran, hingga batik. Perajin sangat terbantu dan bergairah untuk meningkatkan produknya," bilang Usman.

Baca: Jadwal & Link Live Streaming Dynamo Kyiv vs Chelsea Liga Europa Malam Ini Live RCTI, Nonton Via HP

Baca: Naiknya Gaji PNS/ASN Akan Dirapel Pada Bulan April, Jokowi Sudah Teken Peraturan Pemerintah

Baca: Penerimaan CPNS dan PPPK 2019, Pemerintah Rekrut 254 Ribu Orang, Prioritas Guru dan Tenaga Kesehatan

Lebih lanjut diakui oleh Usman bahwa pihaknya belum ada melakukan kerjasama dengan pihak ketiga (ritel/mall) guna memasarkan produk IKM. Namun, untuk kerjasama antara pelaku IKM secara mandiri dengan ritel sudah ada.

"Tidak lewat kita, mereka langsung. Itu dibuktikan sudah banyak produk makanan ringan milik pelaku IKM Muarojambi ditemui pada swalayan dan mall-mall di Kota Jambi," tuturnya.

Baca: Banyak yang Berebut NyalegI! Raffi Ahmad Bongkar Kemewahan Gedung DPR yang Kalahkan Istana Presiden

Baca: Dinikahi saat Berusia 12 Tahun, Begini Kabar Terbaru Istri Syekh Puji Setelah 11 Tahun Berlalu

Disperidag tetap membantu untuk mengenalkan dan menjual produk-produk pelaku IKM Muarojambi lewat pameran. Termasuk mengikuti berbagai expo yang digelar pemerintah pusat maupun provinsi.

"Itulah upaya kita mempromosikan produk IKM. Ya, rutin kita mengikuti expo dan lainnya. Karena hasil yang didapatkan luar biasa. Kadang kita ajak mereka studi banding. Juga kita datangkan orang yang berpengalaman dalam bidang IKM menemui perajin. Ini semua untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved